Chapter 22

45.8K 1.7K 216
                                    

Assalamualaikum wr.wb

Apakabar nakanak?
Semoga baek yo!

Selamat reading readers😊

Vote and comment ya🙏

Typo bertebaran in everywhere

........

Karena Asya sudah mengantuk daritadi dia memilih tidur di sofa kamar Adel, baru memejamkan matanya beberapa detik terdengar suara pintu terbuka dan merasakan badannya melayang.

*****

Author POV

Dengan tangan terkepal erat Kevan melangkah menuju lift untuk ke laintai 3.

Sampainya disana dia mengecek kamar anaknya satu persatu mencari keberadaan gadisnya.

Setelah di bukanya kamar anaknya Adelia disana dia melihat gadisnya yang tertidur di sofa karena memang tidak ada kasur disana.

Dengan cepat Kevan melangkahkan kakinya ke gadisnya dan mengakatnya ala bridle style menuju ke kamarnya.

"Apa-apaansih! Turunin saya!" ucap Asya dengan menatap tajam mata Kevan.

"Tidak" ucap Kevan.

Sesampainya di kamarnya dia tak lupa mengunci pintunya dan melangkah ke kasur king sizenya dengan bed cover berwarna hitam dan abu-abu.

Kevan membaringkan tubuh Asya dengan lembut walaupun tengah terselimuti amarah gejolak di hatinya.

"Apaansih! Saya mau keluar!" ucap Asya menaikan suaranya dan memandang Kevan garang.

"Keluar jika kau bisa" ucap Kevan dengan segera menindih tubuh mungil namun berisi dan padat Asya.

Dengan tenaganya Asya dengan mudah menyingkirkan Kevan dari atasnya dan membuat Kevan geram.

Sebelum beranjak dari kasur dengan segera tangan Asya di tarik oleh Kevan membuatnya kembali terjatuh di atas Kevan.

"Mau anda apa haa!" ucap Asya tak terima di perlakukan begitu oleh Kevan.

"Mau saya kamu" ucap Kevan dengan sekuat tenaga menahan tubuh Asya dan membalikkan posisinya membuatnya di atas Asya dan merengkuh kuat tubuh Asya agar tidak mudah lepas.

"Siapa laki-laki yang tadi menelponmu?" tanya Kevan mempertahankan Asya di bawahnya yang terus memberontak dengan mudah di kukungan Kevan membuat Kevan mengeluarkan semua tenaganya.

"Bukan urusan Anda" ucap Asya tegas.

"Itu menjadi urusanku karena kamu milikku hanya milikku!" ucap Kevan dengan nada tinggi dan mencium kening Asya.

"In your dream!" ucap Asya keras di depan wajah Kevan.

"Tidak! Kamu milikku! MILIKKU" ucap Kevan menekankan kata terakhir dan semakin menguatkan kukungannya.

'Pura-pura pingsan ajadeh' batin Asya dan langsung menjalankan aktingnya.

Kevan yang merasakan tiba-tiba sudah tak ada perlawanan lagi dari Asya dan melihat mata Asya tertutup rapat membuatnya khawatir dan turun dari tubuh Asya.

ANGELASYA√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang