Chapter 9

53.8K 2.6K 24
                                    

Selamat membaca para readers😊
vote dan comment juga😁
Jika ada salah-salah kata dimaafkan ya

.....

Asya POV ON

KRINGGGGGG~

"Siapa sih yang masangin alarm pagi-pagi buta gini keganggu kan tidur cantik gue" gerutu gue

Astaga gue kan hari ini mau sekolah batin gue dan liat jam 06:02 masih adalah waktu untuk siap-siap

Gue berjalan gontai ke kamar mandi, tak berselang lama gue keluar dari kamar mandi menuju walk in closet untuk memakai seragam gue yang udah di siapkan oleh maid.

Setelah memakai seragam pas body eh agak kebesaran gue menuju meja rias buat ngeringin rambut gue dan di sisir biarin dan rambut gue biarkan di gerai aja trus gue memakai lipbalm dan pelembab wajah.

Setelah selesai dengan dandanan gue ngambil tas bermerek gucci warna hitam yang isinya buku 1 polpen 1 powerbank dan kabel data di meja belajar gue dan memakai sepatu converse putih.

Dan caawww turun ke bawah buat sarapan.

"Good pagi everyone" teriak gue yang baru keluar dari lift dan berlari menuju meka makan dan disana sudah lengkap semua

"Good pagi tu Princess/Aunty" balas mereka bareng

"Maaf ya Aca lama jadi pada nungguin" ucap gue dan duduk di samping bang Davian

"Gapapa kok sayang, yaudah silahkan kita mulai sarapannya" ucap daddy di turuti kita

"Kamu berangkat bareng siapa dek?" tanya bang Dev menatap menatap gue setelah kita semua selesai sarapan

"Aca berangkat sendiri aja bang, oiya bang di sekolah jangan deket-deket sama Aca ya ntar fans-fans abang itu pada labrak aku lagi" ucap gue menatap bang Dev dan bang Dav yang sedari tadi diam

"Iya abang tau kamu gak suka jadi pusat perhatian juga dateng bareng most wanted di sekolah, yaudah abang sama bang Dav berangkat duluan ya" ucap bang Dev langsung gue anggukin

"Daddy mommy kak Julian kak Nada Al kita berangkat duluan ya" ucap bang Dev dan bang Dav dan mencium pipi mommy dan daddy

Tak lama setelah kepergian si kembar gue juga pamit ke sekolah.

"Semuanya Aca berangkat sekolah dulu ya" ucap gue dan mencium pipi mereka bergantian

"Hati-hati di jalan sayang jangan ngebut" ucap mommy gue balas dengan 2 jempol dan gue menuju garasi.

Gue berangkat ke sekolah menggunakan mobil sport keluaran terbaru berwarna abu-abu yang baru di beliin kemarin sebelum gue ada di Indonesia oleh daddy, dan cussss berangkat ke sekolah baru.

Gue berangkat ke sekolah menggunakan mobil sport keluaran terbaru berwarna abu-abu yang baru di beliin kemarin sebelum gue ada di Indonesia oleh daddy, dan cussss berangkat ke sekolah baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20 menit di perjalanan akhirnya gue nyampe juga di sekolah milik gue ini.

Dan gue memarkirkan mobil gue di parkiran khusus pemilik sekolah.

Gue liat jam berwarna hitam melingkar di tangan kiri gue menunjukan jam 7:04 berarti KBM sudah mulai.

Gue melangkahkan kaki gue ke ruang kepala sekolah jangan takut gue tersesat di sekolahan yang gede nan luas ini,  gue yang rancang ni sekolah ya pastilah gue tau di mana ruangan kepala sekolah.

Sesampainya di depan ruang kepala sekolah gue nyelonong masuk aja.
"Berani sekali kamu masuk tanpa mengetuk pintu dulu" ucap Kepala sekolah ni yang masih belum keliatan tuanya badan kekar juga dan tampan.

"kelas" tanya gue dengan nada dingin. Jangan heran dengan sikap gue emang dirumah bersama keluarga gue hangat dan manja tapi jika di luar gue sangat dingin makanya gue gapunya temen apalagi sahabat tapi gue juga males sih punya temen gue lebih nyaman sendiri.

"hehe saya bercanda nona jan dingin-dingin napa" ucap kepala sekolah itu cengengesan, sebernarnya dia salah satu anggota inti di WBD organisasi mafia gue. Masing-masing sekolah milik gue yang berada di berbagai negara itu memang kepala sekolahnya anggota WBD semua yang memiliki IQ tinggi dan guru²nya pun kebanyakan anggota WBD yang IQ nya tinggi pula.

"Kelas" tanya gue tetep dengan nada dingin

"Hmm kelas nona di XI IPA 1, mari saya antar nona" jawabnya setelah berdehem menetralkan ketakutannya kepada sang atasan.

Author POV ON

Asya berjalan beriringan dengan kepala sekolah yang bernama Veno itu menuju kelas XI IPA 1. Setelah menaiki lift untuk sampai di lantai 2 mereka pun sampai di depan kelas.

Tok tok tok~Cklek

"Ya ada apa pak" bu Mega yang mengajar bahasa Indonesia di kelas  itu bertanya kepada Veno setelah membuka pintu.

"Murid baru" ucap Veno dingin

"Oh iya silahkan masuk pak dan nona" ucap bu Mega mempersilahkan mereka masuk

"Perhatian anak-anak! kita kedatangan murid baru!" ucap Veno tegas dan dingin tentunya. Semua murid yang berada di kelas itupun mengalihkan pandangannya kepada seorang gadis di samping Veno.

"Wadidaw tu cewek bening banget"
"Bodygoals banget"
"Kayak gitar spanyol"
"Manis uyyy"
"Cantiknya yaTuhan"
Dll..

"DIAM" ucap Veno tegas dan langsung membungkam mulut semua murid di kelas itu.

"Silahkan perkenalkan diri anda nona" ucap Veno dengan tersenyum dan membuat seisi kelas melongo kecuali Asya karena ini pertama kalinya mereka melihat kepala sekolah mereka tersenyum.

"Felove" ucap Asya dengan dingin, singkat, padat, dan jelas. Dia memperkenalkan dirinya menggunakan nama lamanya.

Asya memperhatikan seisi kelas dengan mata tajamnya yang mampu membuat seisi kelas bergidik ngeri dan menciptakan suasana mencekam.

Pandangan Asya bertemu dengan pemuda di deretan bangku paling belakang sebelah kanan dekat jendela yang juga memperhatikannya, dia adalah Albara kembaranya. Tapi Asya memutuskan pandangannya dan Albara.

Albara POV ON

"Felove"

Degh..

Dia gamungkin Felove kembaran aku kan gamungkin kan karena Felove kembaran aku sudah meninggal, ya dia pasti Felove lain nama Felove bukan cuma 'Dia' , tapi aku berharap Felove ini 'Dia' karena dia mirip denganku dan detak jantungku pun berdetak dua kali lebih cepat bersamanya. Maafkan abang batin gue saat gadis ini memperkenalkan dirinya. Gue terus memperhatikan dirinya. Dia mirip dengan gue.

Author POV ON AGAIN

"Baiklah Felove sekarang kamu duduk di bangku kosong paling belakang sebelah kiri" ucap Pak Veno masih dengan senyumannya ke Asya

Dan Asya langsung berjalan ke bangkunya tanpa menatap Veno, setelah Asya duduk di bangkunya Veno pun pamit kemabali ke ruangannya.

"Baiklah anak-anak kita lanjutkan pelajaran yang tertunda ini dan tolong perhatikan ke depan!" ucap bu Mega dengan tegas

.....

Gimana part ini?

Vote and comment ya








ANGELASYA√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang