Chapter 25

43.1K 1.5K 214
                                    

Assalamualaikum wr.wb

Happy reading.

......

"Mommyyyy" teriak William membuat Asya terkejut dan hampir jatuh dari gendongan Kevan jika Kevan tidak menahannya.

*****

"

Kenapa sayang?" ucap Asya yang sepenuhnya sadar dan menatap William yang juga menatapnya.

"Temenin William tidur" ucap William dengan memajukan bibirnya membuat Asya gemas.

"Yaudah ayo tapi mommy mau ambil Adek dulu ya" ucap Asya di angguki William dan melangkah menuju Alysa  ingin mengambil Adel.

"Ayo sayang, Vian gak ikut sayang?" tanya Asya saat Adel sudah di gendongannya dan menatap Vian yang duduk di pangkuan opanya.

"Gak mom Vian mau tidur bareng opa aja" ucap Vian membuat Ferdinan melotot karena nanti dia tidak bisa bermesraan dengan istrinya.

"Yaudah, good night sayang" ucap Asya dan mengecup kening Vian dan permisi kepada Ferdinan dan Alysa.

Asya berjalan menggendong Adel dan menggadeng William di ikuti Kevan di belakangnya tapi tidak dipedulikan oleh Asya karena dia masih kesal dengan Kevan.

Karena Adel sudah tidur Asya lebih dulu ke kamar Adel untuk menidurkannya, diciumnya keing Adel lama dan membisikkan ucapan selamat tidur oleh Asya.

Setelah itu Asya menuju kamar William yang tadi duluan menuju kamarnya bersama Kevan.

Saat Asya masuk kamar William dilihatnya Kevan sedang berbaring di samping William dan membacakan dongeng untuk William sambil menepuk pelan bokong William.

"Mommy sini" panggil William dan menunjuk tempat kosong di sampingnya.

"Ayo sayang bobo mommy ada di sini nemenin William bobo" ucap Asya saat sudah di samping William.

William pun menghadap Asya dan memeluknya mengabaikan Kevan yang membacakannya dongeng.

Kevan merasa cemburu oleh anaknya sendiri karena bebas meluk gadisnya, dilihatnya William yang sudah terlelap dan gadisnya yang menahan kantuk.

Kevan beranjak dari posisinya dan menaruh buku dongeng itu di nakas dan berjalan memutari kasur ke sisi Asya, disingkirkannya pelan tangan William dari pinggang Asya menggantikannya dengan bantal guling.

Kevan mengangkat tubuh Asya pelan membuat Asya menatapnya tajam.

"Gue mau disini" ucap Asya pelan takut memangunkan William sambil  memukul lengan Kevan.

"Tidak"

'Uh kalau gue bareng dia ntar dia ngapa-ngapain gue lagi ogah banget ah' batin Asya sambil terus memberontak dari gendongan Kevan.

Asya melihat jam dinding di kamar William menunjukkan pukul 10 malam.

'Nanti gue kabur deh kalau dia sudah tidur' batin Asya menyeringai.

Sesampainya di kamar, Kevan menurunkan Asya dengan lembut di kasurnya dan kembali mengunci pintu.

"Maafkan aku yang tadi membentakmu sayang" Kevan meminta maaf kepada Asya karena masih merasa bersalah telah membuat gadisnya menangis.

ANGELASYA√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang