Chapter 57

22.5K 1.4K 311
                                    

Assalamualaikum wr.wb

Holla readers ku yang baik hati nan tidak sombong..

Selamat menikmati cerita author yee.

Typo typo dimanamana.

....

Author POV

Setelah seminggu lebih di rawat di rumah sakit Asya sudah di perbolehkan untuk pulang karena kondisinya yang sudah sangat baik itu kata dokter. Tapi yang sebenarnya adalah Asya yang mengancam akan membunuh dokter itu beserta seluruh keluarganya jika tidak memperbolehkan Asya pulang saat itu dan mau tak mau dokter itu menuruti printah kanjeng ratu.

"Hon" panggil Kevan memasuki kamar Asya dan terlihat gadisnya sedang tiduran di ranjang sambil mengotak atik laptopnya.

"Hmmm?" dehem Asya tanpa mengalihkan mata cantiknya itu dari laptop.

"Kangen" ucap Kevan layaknya anak kecil ikut berbaring di samping Asya dan memeluk tubuh gadisnya itu.

"Apaansih Kev baru juga semalem ketemu" ucap Asya menyikirkan tangan besar Kevan dari perutnya.

"Dan kalau pulang dari kantor itu langsung pulang ke mansion kamu bukan malah kesini" lanjut Asya setelah melihat Kevan yang masih lengkap dengan setelan formalnya dan juga sepatunya yang masih merekat di kaki tunangannya itu.

"Kamu ga suka aku kesini?" tanya Kevan dengan nada datarnya setelah melepaskan pelukannya dan duduk menatap Asya.

"Bukan gitu Kev, tapi kan lo pasti capek pulang kerja makanya lo pulang ke mansion lo trus istirahat juga kasian sama anak-anak pasti kangen pengrn main sama daddynya" ucap Asya memberi Kevan pengertian.

"Iya nanti aku pulang" ucap Kevan kembali berbaring memeluk Asya dengan erat dan menaruh kepalanya di atas dada Asya membuat gadis itu terhalang dengan kegiatannya.

"Disini empuk ya anget" ucap Kevan pelan yang dapat di dengar oleh Asya membuat gadis itu melotot.

"Aw- bercanda honey" ringis Kevan saat merasakan cubitan maut di perutnya.

"Mulut itu di jaga" ucap Asya setelah mencubit Kevan.

"Kan aku bicara sesuai realita" ucap Kevan yang mendapat tabokan dari Asya.

"Udah ah minggir gue mau pergi" ucap Asya berusaha menyingkirkan Kevan.

"Mau kemana?" tanya Kevan mendongak menatap Asya dengan tatapan menyelidik.

"Kepo" satu kata terucap dari bibir Asya membuat Kevan geram.

"Mau kemana?" tanya Kevan sekali lagi dengan nada yang berbeda semakin mengeratkan pelukannya kepada Asya, dia tidak akan membiarkan gadisnya ini kemanapun.

"Pergi ke toilet elah gitu amat sih jadi laki" ucap Asya yang jengah dengan keposesivan Kevan.

"Ooo ya udah sana" ucap Kevan melepaskan Asya dari kungkungannya.

"Dah lah ga jadi" ucap Asya menutup kasar laptopnya dan langsung menaruhnya di nakas saat Kevan akan berusaha mengambilnya.

"Lo istirahat aja pasti capek baru pulang kerja" ucap Asya sambil membuka sepatu Kevan beserta kaus kakinya.

"Iya tapi kamu juga tidur" ucap Kevan yang mendapat anggukan dari Asya dan gadis itu langsung merebahkan kembali tubuhnya di samping tunangannya.

Kevan langsung memeluk Asya dengan erat dan menyembunyikan kepalanya di ceruk leher Asya menghirup dalam wangi tubuh Asya yang membuatnya tenang.

ANGELASYA√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang