Assalamualaikum wr.wb
Holla readers!
Oke lanjut.
Typo bertebaran!
......
Semua orang yang berada di sebuah pemakaman khusus berduka, semua orang menitikkan air matanya bahkan banyak dari mereka yang terlihat sangar dan seram menangis dalam diam dengan kesedihan yang mendalam.
Terlebih bagi keluarga yang di tinggalkan menangis tersedu-sedu tak pernah membayangkan hari ini di mana gadis tersayang mereka pergi meninggalkan mereka dan tak kan pernah kembali lagi.
"Selamat jalan my twins" ucap seorang pemuda yang duduk di kursi roda yang tak lain adalah Albara sendiri menatap gundukan tanah yang penuh dengan bunga itu dengan tatapan yang menyiratkan kesedihan yang mendalam.
"Gue ga nyangka lo pergi secepat ini" ucap Albara menatap penuh air mata kuburan adik kembarnya.
Kevan.
Laki-laki itu 'lagi' terlihat seperti orang gila karena kepergian gadis yang sangat dia cinta bahkan di depan para anggotanya dia tak malu untuk menangis, memeluk gundukan tanah yang masih basah berwarna merah penuh dengan bunga itu.
Terbayang dengan jelas di otaknya kejadian gadisnya tertembak dan berlumuran darah yang terus berputar di otaknya seperti kaset rusak.
Kevan menatap semua orang yang berdiri mengelilingi kuburan gadisnya dan dapat di lihatnya semua orang menangis dalam diam menyembunyikan isakannya dan pandangannya beralih ke depannya di mana ada mommy dari gadisnya yang juga bersimpuh memeluk nisan yang tertera nama gadisnya itu dengan air mata yang mengalir di temani oleh suaminya yang berusaha menenangkan istrinya.
Kenangan-kenangannya bersama gadisnya berganti berputar di otaknya dari awal mereka bertemu dimana Kevan langsung jatuh hati pada gadisnya ini, dimana dia sangat posesif kepada gadisnya ini, dimana dia selalu berusaha mendapatkan hati gadisnya ini dengan anak-anaknya dan setelah dia mendapatkan itu semua setelah dia berhasil mengikat gadisnya ini dengan hubungan pertunangan setelah semua rencana yang dia susun dengan apiknya kini hancur begitu saja bahkan tinggal selangkah lagi rencananya untuk menaklukan gadisnya ini, mengikat gadisnya ini dengan ikatan suci yaitu pernikahan sekarang hanya menjadi impiannya yang takkan pernah terwujud.
Tanpa sadar sekarang kuburan gadisnya ini sudah sepi hanya tinggal dirinya sendiri di temani dengan angin yang sejuk dan juga awan yang mendung siap menumpahkan air yang mereka tampung.
Kevan samas sekali tak berniat untuk beranjak sedikitpun kuburan gadisnya ini walaupun dengan air hujan yang mulai berlomba-lomba berjatuhan membasahi bumi.
"Kamu ga sayang lagi sama aku ya?" tanya Kevan dengan menatap nisan itu dengan kesedihan yang mendalam mengelus dengan sangat lembut nisan itu dan berkali-kali di kecupnya.
"Jika kamu menyayangiku kamu ga akan pernah pergi meninggalkan aku seperti ini" ucap Kevan kembali menangis terisak-isak.
"Aku lemah, aku gagal, aku gagal menjaga kamu untuk ke sekian kalinya" ucap Kevan yang terus merutuki dirinya sambil terus menampar pipinya berulang kali.
"Maaf maaf maaf aku bodoh hikss a-aku bodoh tidak bisa menjagamu honey hikss"
"Semua ini karena aku hikss yang bodoh, lemah tak berguna sama sekali hikss"
"Maafkan aku hikss honey maaf maaf" ucap Kevan terus menerus sambil memeluk erat nisan itu tak perduli walaupun dia kedinginan karena bajunya yang basah kuyup karena guyuran air hujan dia tetap tidak berniat sama sekali beranjak dari sana dan setia memeluk nisan yang tertera nama gadisnya disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGELASYA√
Teen FictionCerita pertama saya😊 Baru belajar bikin cerita😁 Maafkan jika banyak typo ya😊 Jika ada yang keberatan tentang tokoh atau alurnya silahkan komen ya😊 Jangan jadi silentreaders😂 ..... Seorang gadis yang cantik manis imut lugu di hadapan orang orang...