Chapter 41

34.1K 1.5K 325
                                    

Assalamualaikum wr.wb

Ada yang kangen author gak?

Atau kangen baca cerita kehaluan author?

Hehe becanda kok!

Selamat membaca readersku😊

.......

Author POV

Berbeda dengan di Indonesia, sekarang suasana di LA sangat ramai malam yang indah dengan lampu-lampu bangunan ataupun lampu jalan dan juga bintang-bintang di langit menemani sang rembulan bersinar.

Jalanan yang ramai dengan kendaraan maupun orang yang berlalu lalang.

Tapi.

Berbeda dengan situasi di salah satu bangunan yang lumayan jauh dari pusat keramaian, bangunan yang berdiri kokoh dengan lampu tamaram yang membuat kesan tersendiri bagi sebagian orang.

Terlebih di dalam gedung yang situasi atau kondisi yang sangat sangat menegangkan antara dua leaders atau dua sahabat lama bertemu kembali setelah sekian lama.

"Hi sahabat lamaku" sapa salah satu di antara dua leader tersebut dan bukan hanya ada mereka berdua di dalam bangunan itu tapi banyak orang yang sebagian besar laki-laki juga berada di sana bersama kedua leader itu.

"Well selamat datang di rumahku" sapa leader itu lagi menatap lawannya yang hanya diam menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan bahkan untuknya sendiri.

"Bacot" ucap lawanya yang menatap datar gadis di depannya ini yang sekarang berdiri angkuh di depan para pasukannya sedangkan dirinya hanya seorang disini.

"Oke-oke mari kita mulai acara ini dan karena kita kembali bertemu setelah sekian lama aku akan memberimu sebuah hadiah yang sangat sangat fantastis" ucap gadis itu dengan angkuhnya menatap sinis gadis yang hanya menampilkan raut wajah datar.

"Tidak usah basa basi" ucap gadis itu jengah kepada gadis di depannya ini.

"Baiklah sayangku, Mark cepat tampilkan di layar hadiah apa yang akan ku beri kepada gadis sok hebat di depanku ini" ucap gadis itu dengan nada printah kepada tangan kanannya.

"Baik ketua" ucap Mark dan segera menampilkan sebuah gambar di layar monitor yang membuat gadis beraut wajah datar itu sangat terkejut.

"Terkejut heh?" tanya gadis itu dan tersenyum miring menatap gadis di depannya.

"You are bitch Mona!" ucap gadis itu dengan menggebrak meja besar yang menjadi penghalang mereka.

"Yaya I know! Dan kamu selanjutnya sayangku" ucap gadis yang bernama Mona itu sambil terkekeh sinis menatap gadis di depannya dengan tatapan remeh.

"Bawa kepalanya untukku!" lanjut Mona memerintah para bawahannya yang lansung di terima oleh para bawahannya.

Dan pertarungan pun tak mampu di elakkan lagi dan Mona hanya tersenyum senang menatap sahabat lamanya itu melawan para bawahannya yang jumlah mereka sangat banyak dan gadis itu hanya sendirian dan pasti gadis itu akan kalah dengan mudahnya.

'Kau akan ikut menyusul sepupu sekaligus sahabat tercintamu Felove Angelasya Robit oh tidak tapi Felove Angelasya Leonardo' batin Mona tersenyum miring. Ya gadis itu adalah Asya yang lansung ke LA secara diam-diam saat semua rombongan murid-murid dan lainya menaiki bus dan kembali menuju sekolah mereka tetapi saat orang tua dan yang lainnya menaiki bus yang berbeda dengan dirinya Asya langsung kembali memasuki bandara dan langsung menuju LA menggunakan jet pribadinya.

Back to topic

Dan tak lama senyuman Mona semakin merekah sempurna melihat sahabat lamanya itu jatuh akibat beberapa tusukan belati yang lebih banyak di perut sebelah kanannya.

ANGELASYA√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang