Assalamualaikum wr.wb
Holla author kam bek..
Selamat membaca..
Happy reading..
Typo dimana-mana!!
DON'T COPAS MY STORY OKEEYYY!!
********
Author POV
Kevan side
Kevan, laki-laki dengan paras tampan yang mampu menghipnotis semua kaum hawa dengan tatapannya itu sedang santai-santainya di ruang kerjanya sambil memperhatikan sebuah rekaman yang di tampilkan di komputernya.
"Tetap awasi terus gadisku jika kalian kecolongan sedikitpun nyawa orang tercinta kalian berada dalam genggamanku" ucap Kevan dingin kepada dua orang yang berpakaian serba hitam lengkap dengan sebuah topeng berwarna hitam yang menutupi setengah wajah mereka sedang berdiri dengan kepala menunduk menghadap Kevan, ketua mereka.
"Yes my Lord" ucap mereka dengan tegas walaupun dalam hati mereka sangat ketakutan berhadapan langsung dengan ketua mereka.
"Pergi" usir Kevan tanpa repot-repot menatap kedua anak buahnya itu, tapi matanya tetap setia mengamati sebuah gambar yang memperlihatkan gadisnya yang berada di kelas.
"Kamu terlihat sangat lucu honey" ucap Kevan terkekeh melihat cara berpakaian Asya yang seperti sedang berada di musim dingin padahal sekarang musim panas.
"Maaf aku berlebihan" ucap Kevan berubah merasa bersalah mengingat hukuman yang dia berikan kepada Asya semalam tapi dia mempunyai alasan sendiri menghukum Asya seperti itu jika tidak dia mana mungkin menghukum gadisnya seperti itu.
Mengingat dimana dia hampir menusuk Asya, hampir mengenai kepala Asya dengan timah panas, hampir menancapkan busurnya tepat di dada Asya di mana posisi jantungnya berada dan hampir menebas leher gadisnya itu tapi dia sangat bersyukur Asya bisa menghindari itu semua karena kelincahan dan kelenturan tubuh gadisnya itu, dia bersyukur Asya memiliki refleks yang bagus dan dia sangat bersyukur gadisnya masih bisa melihat dunia walaupun gadisnya mendapat luka yang bisa di bilang cukup parah darinya yang hanya mendapat beberapa lebam di wajah serta tulang keringnya yang sedikit retak akibat tendangan Asya tapi itu semua bukan apa-apa bagi Kevan.
"Maaf honey aku melakukan itu semua untuk mengetes sampai mana kemampuanmu honey, karena 'dia' sudah menjalankan aksinya tapi tenang saja aku akan melindungimu dan memastikan kamu tetap berada di sisiku selamanya. Sekeras apapun 'dia' berusaha memisahkan kita" monolog Kevan yang menampilkan raut wajah berubah-ubah dan langsung mematikan komputernya.
Asya side
Di kelas yang sangat sepi, hanya ada seorang gadis yang masih menelungkupkan kepalanya dalam lipatan tangan di atas meja, siapa lagi kalau bukan Asya tunangannya si Kevan.
Gadis itu tanpa mau repot-repot seperti teman-temannya yang lain begitu mendengar pengumuman langsung kabur ke Aula tapi dia santuy dong yah.
"Ck. Apaan sih ribut banget gue lagi enakan tidur elah" gerutu Asya saat mendengar keributan dari luar.
"Mager bat gue tapi kepo" ucap Asya berusaha melawan kemagerannya dan segera melihat apa yang terjadi di luar.
"WOW EMEZING!" teriak Asya kegirangan melihat lapangan sekolahnya yang luas sekarang penuh dengan para human-human haus darah semua.
Di sana, tepatnya di lapangan itu terlihat dua kubu yang saling berhadap-hadapan dimana salah satu kubu yang terlihat mempunyai pasukan sangat banyak dan juga membawa hewan-hewan peliharaan mereka lengkap dengan senjata mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGELASYA√
Teen FictionCerita pertama saya😊 Baru belajar bikin cerita😁 Maafkan jika banyak typo ya😊 Jika ada yang keberatan tentang tokoh atau alurnya silahkan komen ya😊 Jangan jadi silentreaders😂 ..... Seorang gadis yang cantik manis imut lugu di hadapan orang orang...