Chapter 15

50.2K 2.1K 83
                                    

Langsung baca aja ya tapi jangan lupa vote and commentnya🙏

.....

Author POV

Sekarang Asya sudah berada di mansion Julian bersama Albert, Devian dan Davian sedang main bareng di taman belakang mansion yang sangat luas, disana ada kolam renang yang luas juga, tempat bermain anak-anak kayak di TK itu, serta pohon-pohon mangga dengan bangku panjang di bawahnya.

"Ayo Aunty Uncle kejal Al ayo" teriak Albert yang lari kencang  mengelilingi taman.

"Al larinya hati-hati ntar jatoh liat depan juga" teriak Asya mengejar Albert dengan lari pelan, ada ya lari pelan?

"Nah kan ketangkep" ucap Devian setelah menangkap tubuh mungil berisi Albert dan menaruhnya di bahu lebar Dev.

"Abangg Albertnya jangan di gituin ntar jatoh" ucap Asya setelah sampai di tempat Dev dan Albert berada.

"Tenang aja Ca Albertnya abang pegangin kok" ucap Devian

"Awas aja kalo Albertnya sampe jatoh Aca bogem abang sampe nangis" ancam Asya ke Devian dengan muka sangarnya tapi lucu di mata DevDav Albert yang melihatnya.

"Iya Aca" ucap Devian dan melangkah menjauh dari Asya dan Davian dengan Albert masih di bahunya.

"Bang Dav petikkin Aca mangga dong Aca pengen" pinta Asya kepada Davian yang sudah duduk bersama Davian di bangku bawah pohon mangga.

"Petik aja sendiri Ca kamu kan tinggi kayak tiang listrik, buah mangganya juga rendah-rendah tuh" ucap Davian yang lagi ngadem-ngadem sambil merubah posisinya menjadi tidur dengan paha Asya jadi bantal.

"Bilang aja abang phobia ketinggian" ucap Asya sedikit meledek.

"Yeee siapa juga yang takut ketinggian, kamu kali tuh" ucap Davian tanpa melihat Asya.

"Ih kok Asya sih bang, udah sana kalok gak mau metikkin Asya Asya petik sendiri aja" ucap Asya sedikit mendorong kepala Davian agar bangung dari pahanya.

"Udah jangan ngambek gitu dong nih abang petikkin" ucap Davian bangun dari tidurannya dan mencium sekilas pipi Asya sebelum memanjat pohon mangga untuk metikkin Asya.

"Yeayyy makasih abang ganteng" girang Asya setelah mendapatkan banyak buah mangga.

"Baru nyadar neng punya abang ganteng kemarin kemana aja" ucap Davian sambil menyisir jambulnya dengan jarinya.

"Abang ganteng cuman kali ini aja kok kemarin-kemarin abang tuh jelek like ongki" ucap Asya dengan menjulurkan lidahnya dan langsung berlari sambil memeluk buah mangga yang banyak itu.

"Ongki?" beo Davian dan mengejar Asya sambil memikirkan kata Asya yang mengatainya ongki, ongki itu apa ya?

Asya POV

Gue berlari memasuki rumah dengan cekikikan dengan buah mangga yang ada di pelukan gue.

Gue menuju meja makan dan disana ada Albert dan Bang Devian sedang makan ice cream sambil bercanda.

"Wah wah kalian makan ice cream gak ngajak-ngajak yah" ucap bang Davian tiba-tiba datang di belakang gue dan langsung ngambil ice cream milik bang Devian.

"Iya tuh kalian parah banget" ucap gue setelah meletakkan buah mangga gue di tempat buah di atas meja makan.

"Eh itu milik gue ya malah lo habisin" ucap bang Dev ke bang Dav

"Bagi-bagi napa jadi kembaran tuh jangan pelit ntar kuburannya sempit" ucap bang Dav dan memasukkan sendokkan terakhir ice cream milik bang Dev.

"Gapapa kalo pelitnya ke elo" ucap bang Dev menatap tajam bang Dav

"Al enak banget ya ice cream nya sampai aunty nya di cuekin" ucap gue menatap Albert yang masih sibuk dengan ice creamnya

"Iya aunty enak banget es clim nya kan es climnya buatan aunty" ucap Albert dengan cadelnya tanpa menatap gue. And yap ice cream itu buatan gue.

"Udah kalian semua naik ke kamar kalian sana mandi trus turun lagi buat makan malam" ucap mommy Leora yang muncul dari arah dapur dengan membawa makanan untuk makan malam ntar di kedua tangannya.

"Tapi kan daddy sama kak Julian belum pulang mom" ucap gue sambil memakan buah mangga yang sudah gue kupas tadi.

"Mereka di jalan pulang kok sayang tadi kak Nadia sudah nelpon kak Julian" ucap mommy gue sambil menata makanan yang dia bawa tadi di meja makan.

"Ow yaudah deh Aca ke atas dulu ya, oh iya mommy mangga Aca biarin disini ya jangan di buang belum habis soalnya" ucap gue sambil menatap mommy.

"Iya sayang udah sana mandi udah bau acem itu, kalian juga mandi ya" ucap mommy dengan lembutnya.

"Iya mommy/ia oma"

"Al mau mandi sama siapa sayang?" tanya gue kepada Albert.

"Mandinya sama aunty aja ya kan mommy masih masak di dapul sama oma" ucap Albert dan merentangkan kedua tangannya dan langsung gue gendong.

"Gak mau sama uncle?" tanya bang Davian yang berdiri di sebelah gue.

"Gak sama Aunty aja" ucap Albert.

Other side

Author POV

Di sebuah mansion ada keluarga yang sedang melaksanakan ritual makan malamnya dengan hening hanya ada suara sendok yang beradu dengan piring saja.

"Kalian bagaimana sekolahnya?" tanya Mahendra memecahkan keheningan ke anak-anaknya dan juga keponakannya.

"Lancar kok dad gaada yang berani ganggu kita di sekolah" ucap Gibrant dan di angguki yang lain.

"Andai aja Felove masih disini sama kita" ucap Olivia menunduk.

"Udah sayang gak usah di inget cukup di doain aja Felove pasti sudah bahagia disana" ucap Mahendra dengan mengelus bahu istrinya.

Andai aja kalian tau Angel masih hidup batin Albara menatap mommynya sendu.

Asya POV

Sekarang gue lagi di kamar gue setelah selesai makan malam tadi lebih tepatnya di ruangan rahasia yang terhubung dengan kamar gue.

Gue lagi ngerjain beberapa berkas penting menyangkut perusahaan dan berkas-berkas penting yang menyakut organisasi mafia gue maupun mafia Lion Mafia yang di pimpin oleh kak Julian.

Ditemani dengan buah-buah segar di piring dengan porsi besar yang sudah di kupas dan di potong-potong seperti dadu tak jus buah naga di sampingnya.

Mainan baru batin gue tak lupa seringaian di wajah gue, yang gue maksud mainan baru itu seseorang di perusahaan cabang gue di Indonesia yang melakukan korupsi senilai 500 miliyar.

Gue sibuk dengan berkas-berkas gue sampai lupa, uuffffttt untung dah kelar semua batin gue dan meregangangkan otot gue terus merapikan meja kerja gue, setelah rapi gue keluar dari ruangan rahasia gue melewati conecting door menuju kamar gue dan gue merebahkan tubuh gue di ranjang queen size gue.

Tak lama kegelapan mulai menyelimuti gue.

......

Pendek ya? Ceritanya gak seru?
Maaf author belum bisa ngerangkai kata² atau alurnya tapi di usahakan part selanjutnya lebih baik lagi😊

ANGELASYA√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang