Chapter 47

23.9K 1.4K 395
                                    

Assalamualaikum wr.wb

Holla readers!! Apa kabar?

Langsung aja yaaa...

Selamat menikmati cerita author yang berantakan.

Typo dimanana hatiku senang😁

.......

Author POV

Pagi hari yang cerah ini Asya sudah di sibukkan dengan berkas-berkas yang menumpuk di meja kerjanya.

Sekarang Asya berada di prusahaannya sendiri yang berada di Indonesia, yap dia pergi secara diam-diam dari mansion Kert saat semua penghuninya masih bergelung indah dengan mimpi mereka dan Asya langsung menuju ke prusahaan karena mendapat kabar dari Tania(author lupa nama sekretaris Asya itu) sekretarisnya bahwa banyak dokumen penting yang harus di tangani oleh Asya sendiri.

Untuk Tania sendiri kemarin sempat syok mendengar kabar jika Asya meninggal tapi dia tidak mudah mempercayai kabar itu dan terbukti jika hari berikutnya Tania mendapat kabar dari Asya sendiri jika itu hanya mayat palsu yang di buat oleh Asya sendiri dengan bantuan anggota Mona yang berhianat.

Oke back to topic

Di hadapkan dengan kertas-kertas yang menggunung tidak membuat Asya lelah ataupun lainnya melainkan dia semangat mengerjakan kertas-kertas itu karena dari sana dia bisa seperti sekarang hidup dalam kecukupan.

Asya juga bersyukur di berikan otak yang cerdas dan jenius dia bisa membangun prusahaan yang dulunya hanya perusahaan kecil sekarang berubah menjadi prusahaan yang besar dan sudah tersebar di banyak negara dan di usianya yang masih sangat muda dia mampu mengatasi masalah dalam perusahaan walaupun kondisi fisik maupun mentalnya dia sudah sangat ingin beristirahat dalam artian istirahat yang sesungguhnya.

"Akhirnya selesai juga" ucap Asya sambil meregangkan otot-ototnya yang kram.

Tring..tring..tring(anggep aja notif handphone Asya kalau ada panggilan masuk)

Kevan♥

"Ha-

"Kamu dimana?" belum sempat Asya menyelesaikan ucapannya Kevan sudah memotongnya dengan pertanyaan yang sudah di perkirakan Asya akan Kevan tanyakan.

"Kepo lo" ucap Asya ketus.

"Aku serius honey. Kamu dimana?"

"Di prusahaan"

"Turun aku sudah di lobi"

"Lo tau darimana kalau gue disini"

"Kamu ga lupakan kalau aku bisa ngelacak keberadaan kamu"

"Terserahlah, tunggu sebentar" dan Asya langsung memutuskan sambungannya tanpa mendengar jawaban dari Kevan

"Dasar bego kalau dia udah tau gue dimana ngapain dia nanya" gumam Asya sambil merapikan meja kerjanya.

Dan Asya berjalan keluar dari ruangannya setelah memastikan mejanya sudah rapi.

"Kak Asya pulang dulu" pamit Asya pada Tania yang sibuk berkutat dengan layar komputer di balik mejanya.

"Yaudah kamu hati-hati di jalan" ucap Tania menatap Asya yang berdiri di depannya dan mendapat anggukan dari Asya sebelum gadis itu pergi dari hadapannya.

*

"Kamu jangan coba-coba lagi buat pergi diam-diam dari mansion" ucap Kevan setelah mereka berdua berada di mobil yang di kendarai Kevan melaju ntah kemana.

ANGELASYA√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang