Chapter 51

27.8K 1.5K 323
                                    

Assalamualaikum wr.wb

Holla gengs...

Kembali lagi dengan author yang cantik dan unyu ini! Hehe ga dong ya cuman becanda aje..

Selamat menikmati cerita author yang gaje...

Typo evelywhele..

........

Malam ini mungkin menjadi salah satu malam yang terindah bagi Asya karena mendapat kebahagiaan dari Kevan.

"Terimakasih cincin yang sangat indah ini" ucap Asya tak henti berterima kasih pada Kevan karena dia sangat menyukai cincin ini, cincin yang menurutnya paling indah di antara banyaknya cincin yang dia punya.

"Sudahlah honey, apa kamu tak lelah terus mengucap kata terima kasih huh?" ucap Kevan sambil menyetir mobil yang jengah mendengar gadis yang sangat dia cinta ini terus mengucapkan kata terima kasih walaupun dia bahagia karena gadisnya ini sangat menyukai cincin pemberiannya.

"Ti-

Ucapan Asya terpotong karena ada notifikasi yang masuk dalam handphonenya.

Nomor tidak dikenal

Jika kau tidak ingin orang tua yang sangat kau sayang ini terluka maka segeralah datang ke gedung tua di jalan *** dalam 15 menit jika kau terlambat sedetikpun  maka jangan harap orang tua ini selamat.

08 : 49 wib

"Bangsat" umat Asya dengan menahan amarahnya tak sadar menggenggam handphone erat sampai retak.

"Kenapa honey?" tanya Kevan yang merasakan aura tak enak dari gadisnya ini.

"Menepilah biar aku yang menyetir" ucap Asya dengan datar sangat datar menatap Kevan tajam tapi jika di perhatikan lebih jelas terdapat ketakutan yang amat besar di mata Asya.

Tanpa banyak bicara Kevan langsung menepikan mobilnya karena dia sendiri takut kepada Asya sekagrang karena merasakan aura gadisnya ini yang membuatnya sedikit gemetar takut.

Asya langsung menyuruh Kevan keluar dan dia pindah duduk ke kursi kemudi dan setelah Kevan kembali masuk, Asya langsung melajukan mobil sport Kevan dengan kecepatan ful walaupun kondisi jalan malam ini sangat ramai dengan para pengendara tapi Asya dengan sangat lihainya menyalip pengendara lain walaupun dengan samar mendengar teriakan pengendara lain yang menyumpah serapahinya tapi Asya sama sekali tidak peduli.

Tujuan Asya saat ini hanya ke alamat yang dikirimkan oleh nomor tak di kenal itu dan di dalam otak cantiknya sudah terbayang akan orang tuanya yang di siksa atau di lukai membuat Asya semakin mencepatkan laju mobil ini tak sadar bahwa kecepatan yang dia gunakan sudah di batas maksimalnya.

Dan Kevan yang duduk di samping Asya hanya berusaha menenangkan diri karena ketakutan yang besar melihat gadisnya ini mengendarai mobilnya dengan kecepatan maksimal, hey Kevan hanya manusia biasa hanya mempunyai nyawa satu tidak seperti kucing yang mempunyai nyawa sembilan dan jika gadisnya ini menabrak sesuatu pastilah saat itu juga dia menghembuskan nafas terakhirnya.

Tapi untunglah tak lama gadisnya ini menghentikan mobilnya membuat Kevan menghembuskan nafas lega sangat lega, tapi tunggu ini gedung tua yang dulu dia bakar karena gedung ini milik musuhnya yang sudah lama mati di tangannya.

"Kita ngapain di si-

Kevan berhenti bertanya karena gadisnya ini langsung menuruni mobilnya dan berlari memasuki gedung itu.

Tak membuang waktu Kevan juga langsung menuruni mobil mengikuti gadisnya itu takut akan terjadi apa-apa pada gadis yang sangat dia cinta ini.

Other side POV

ANGELASYA√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang