Chapter 38

36.1K 1.4K 233
                                    

Assalamualaikum wr.wb

Ada yang rindu dengan author gak? Hehe bercanda kok😂

Selamat menikmati cerita author yang gaje😊

Typo bertebaran gengs...

........

Author POV

Malam yang penuh dengan bintang menghiasi langit malam membuatnya terlihat indah memanjakan mata siapapun begitupun murid-murid LAJ'  beserta para guru dan donaturnya yang sangat menikmati cahaya bintang di langit di tambah angin malam yang sejuk.

"Mom Juan pengen makan" ucap Juan kepada maminya yang duduk di sebelahnya bersama papinya.

Gerald dkk dan Asya duduk bersama para orang tua mereka kecuali orang tua dari Gibran Gabriel dan Albara yang tidak ikut karena urusan bisnis penting yang tak bisa di tinggalkan dan juga ada Kevan juga yang duduk di sebelah Asya.

Mereka semua duduk lesehan di atas tikar yang sudah tersedia dengan makanan di tengah-tengah mereka, mereka semua(seluruh murid guru dan donatur) duduk lesehan seperti mereka tapi membuat kelompoknya masing-masing.

"Makan ya tinggal makan aja sayang" ucap Mila menatap jengah putra semata wayangnya itu padahal makanan sudah di depan mata.

"Bilang aja mau di suapin dasar manja" cibir Albara membuat Juan menatapnya sinis.

"Iri bilang lo" ucap Juan ngegas.

"Eleh ngapain gue iri sama lo kalau gue mau tinggal bilang sama Felove aja" ucap Albara dan mengedipkan sebelah matanya kepada Asya membuat gadis itu menggelengkan kepalanya dan Kevan yang mendengar itupun menatap Albara tajam.

'Berani lo deketin gadis gue, gue bunuh lo' batin Kevan geram tapi Asya yang mendengar batin Kevan langsung mengelus punggung laki-laki itu dengan lembut membuat amarah Kevan mereda.

"Eleh kayak Felove mau aja nyuapin lo" cibir Juan.

"Ma-

"Sudah boys sudah ga usah pada berantem okey" lerai Leon yang mulai angkat bicara.

"Kita ga berantem kok om cuman bercanda aja ye ga Al" ucap Juan menyengir lebar dan menatap Albara meminta persetujuan.

"Krik krik krik" Lolita menirukan suara jangkrik saat Albara tidak menyahuti ucapan Juan membuat Juan cemberut.

"Udah kamu ga usah mulai" tegur mama Lolita yang duduk di sebelah putrinya dan Lolita hanya menyengir kuda saja.

"Udah selesaikan makannya" ucap Leora mendapat anggukan dari semuanya dan Juan yang di suapin oleh maminya. Asya yang sesekali mendapat suapan dari Kevan dan Gerald yang sedari tadi diam memperhatikan kedekatan Asya dengan laki-laki itu.

Dan Asya mulai terganggu acara makannya saat seekor singa yang besar seperti memeluknya dari belakang dan kepala singa itu yang di letakkan di atas kepala Asya.

"Sya" ucap Kevan yang wajahnya sudah keringat dingin takut melihat Asya dengan singa itu apalagi Kevan duduk di samping Asya dan bukan Kevan saja yang takut tapi mereka semua.

"Woy pergi gak lo" usir Juan sambil menodongkan garpu kepada singa itu sambil melindungi maminya yang sudah banjir keringat dingin.

Tapi singa itu malah mengaum dengan keras membuat para murid lainnya menatap ke arah mereka dan pada ketakutan sendiri padahal Asya mah b aja.

"Duh mana sih pawangnya kok singanya di biarin gini" ucap Agatha panik sambil menatap sekitar mencari pawangnya. Dan ternyata pawangnya malah diem bae kayak patung idup menatap ke arah Asya dengan tenang dan itu mampu membuat Agatha geram bukannya tu singa di singkirin malah diem aja lu gue pites ntar lu batin Agatha.

ANGELASYA√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang