"Sisi, pulang sekolah bisa bicara sebentar ?" Tanya Dika membuka kecanggungan kami berdua seharian ini.
"Mau bicara apa Dik ? Aku pengen langsung pulang. Capek soalnya." Alesan sih sebenarnya. Karena takut sama Dika.
"Plis. Aku tau kamu sengaja menghindar kan dari aku ?"
"Enggak Zee, buat apa juga menghindar. Ga ada masalah juga kan diantara kita ?"
"Aku bisa jelasin semuanya."
"Gak perlu Dik, itu bukan urusan aku."***
"Kenapa kamu ga cerita dari awal Ken ?" Tanyaku pada Ken yang sudah sejak tadi siang berada dirumahku.
Aku gatau kalau Ken kerumahku. Karena kita gak janjian sebelumnya. Begitu aku pulang sekolah dan sampai rumah Ken udah disini. Menghindar dari Dika tapi malah ketemu sama Ken.
"Kupikir Dika akan cerita ke kamu, tapi nyatanya sampai hari ini dia gak kunjung cerita juga."
"Dika ga pernah cerita apapun ke aku dan temen-temenku. Dika pribadi yang tertutup Ken. Selama kita berteman Dika juga jarang ngomong."
"Kalau pas kalian jalan ?"
"Jalan ya cuma makan doang. Nonton, ngobrol yang intim ga pernah."
Ken diam. Dia mengangguk-anggukkan kepala seolah mengerti arti ucapanku.
"Ken ?"
"Boleh aku tau kenapa kamu seperti ini ?"
Ken menatapku. Mungkin dia marah dengan pertanyaanku. Mungkin dia tersinggung. Tapi aku sungguh tak bermaksud menyinggungnya. Aku hanya ingin tau kenapa dia seperti itu. Aku menundukkan kepalaku sebagai tanda penyesalanku karena sudah menanyakan masalah pribadi Ken.
"Ini pilihan Si." Jawab Ken singkat tanpa menatapku.
"Aku merasa nyaman di duniaku yang seperti ini. Meskipun aku tau ini salah. Mau pacaran aja susah, harus sembunyi-sembunyi karena takut ketauan orang banyak. Mau pegangan tangan tiap ke mall dilihatin banyak orang. Tapi ini pilihanku Si."
"Udah berapa lama ?"
"Adalah 2 taun terakhir Si."
"Trus darimana kamu kenal sama Dika ?"
"Dunia kaya gini sempit Si, dari penjuru manapun juga kita bisa kenal. Aku kenal Dika udah lama, dari semenjak aku mengetahui dunia perbelokan ini."
"Belok?"
"Bahasa halusnya. Kalau lesbian terdengar mengerikan."
"Hehehhe." Aku tertawa, tapi kemudian kututup mulutku karena takut kembali menyinggung perasaan Ken.
"Gpp kali Si. Aku bukan orang yang gampang tersinggung."
"Jadi kamu sama Dika duluan mana ?"
"Dikalah, pas aku kenal sama Dika, dia udah jalan sekitar 7 bulanan sama Tere."
"Tere ?"
"Iya, cewek yg waktu itu ketemu kamu."
"Yang ngamuk-ngamuk ga jelas itu sama aku ?"
"Iya. Hahah masih ingat aja?"
"Masihlah. Trus kenapa dia ngamuk-ngamuk sama aku?"
"Cemburu dia tau kamu sama Dika."
"Kok bisa?"
"Ini bukan kapasitasku buat cerita. Tunggu! Suatu saat Dika pasti cerita."
"Gamau ah. Pasti nanti ngamuk-ngamuk dulu dia kalo aku tanya."
"Enggak. Percaya deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
girl friend (GxG)
Teen FictionDika bilang dia suka sama aku, tapi sikapnya sama sekali tidak menunjukkan kalau dia menyukaiku. Disisi lain ada Ken yang masih menungguku, tapi hatiku terlanjur terkunci untuk Dika. Aku bingung, disatu sisi Tere masih mengharap agar bisa kembali...