49.

1.2K 73 1
                                    

"Kamu kemarin gamau ikut kita jalan karena kamu mau pergi sama Ken?" Tanya Dika disaat kita berdua sedang dikelas. Kebetulan Kei sama Susan sedang di toilet.
"Enggaklah."
"Gausah bohong. Aku tau kamu sama Ken kan di angkringan depan mall?"
"Kemarin ga sengaja ketemu. Dia juga di gramedia. Yaudah kita ngobrol."
"Katamu mau nyusul kita ?"
"Gajadi. Lagi ngobrol sama Ken."
"Berarti kan kamu suka sama Ken."
"Ngobrol bukan berarti suka kali Dik. Orang kamu aja yang mesra-mesraan sama Kei aku diem aja kok."
"Siapa yang mesra-mesraan ?"
"Kamulah."
"Mana buktinya ? Aku sama Kei ga ada hubungan apa-apa, kalau mesra-mesraan juga ga mungkin kali di depanmu. Emang kamu sembunyi-sembunyi ketemu sama Ken."
"Taulah. Dibilangin aku ga sengaja ketemu sama Ken."
"Kenapa kalian?" Tanya Kei yang baru aja datang dari toilet.
"Gpp Kei." Jawabku.
"Dikaaaa ..... Nanti siang anterin aku ya?" Rengek Kei sambil gelendotin Dika.
"Kemana Kei ?"
"Beli sepatu. Mau ya ?"
"Iya, aku antar." Jawab Dika.
Aku pergi. Jujur aku muak sama mereka. Entahlah aku makin ga suka sama sikap Kei yang selalu gelendot-gelendot manja ke Dika.

###
"Heh anak tiri !" Mama tiriku datang kesekolah dan menghampiriku.
"Ngapain lu?" Tanyaku ketus.
"Bokap lu sakit tuh, urusin sana."
"Heh ? Lu istrinya. Lu udah ngrebut dia dari nyokap gue. Dan sekarang bokap gue sakit lu nyuruh gue yang urus?"
"Iyalah. Kalau bukan lu siapa lagi ? Gue ? Ogah! Mending cari yang lain, yang lebih tajir dari bokap lu."
"Setan lu ya!" Kutarik rambutnya dengan keras. Rasanya panas hatiku mendengar kata-katanya.
Kita berdua bertengkar di depan pintu gerbang sekolah. Aku kalap. Aku benci dia.

###
Aku menunggu papaku dirumah sakit. Diabetesnya kambuh. Sekarang badannya kurus, tidak seperti saat dulu masih bersama mama, aku dan Beni.
Aku di skors selama satu minggu dari sekolah. Karena sudah bikin keributan dan membuat mama tiriku hingga terluka bagian kulit kepalanya akibat kutarik rambutnya dan wajah oplasnya yang berdarah kena cakaranku.
"Kamu makan dulu ya ?" Tanya Dika.
Dika yang sedari tadi menemaniku. Dia yang melerai pertengkaranku dengan mama tiriku. Dia juga yang mengantarku ke rumah sakit menjenguk papaku.
"Makasih Dika. Tapi aku gak laper."
"Nanti kamu sakit. Aku suapin ya ?"
"Kamu pulang aja. Kamu udah cukup lama disini nemenin aku. Nanti Keira nyari kamu."
"Enggak. Aku udah ngomong kok sama Kei kalo aku sama kamu."
"Trus ?"
"Kei bilang gpp, dia tau kok kalau aku nemenin kamu."
Udah pamit-pamitan ya sekarang ? So sweet sekali. Tapi hatiku sedang tidak mood untuk marah-marah dan kecewa. Yang penting sampai di titik ini aku sudah cukup tau tentang hubungan mereka.

***
"Cepet sembuh ya om." Ucap Keira pada papaku.
"Kita pamit dulu ya om." Pamit Susan.
"Terimakasih ya kalian. Maaf sudah merepotkan."
"Gpp om. Kita pamit dulu."
Kei dan Susan pulang. Tapi tidak dengan Dika.
"Kamu kok ga ikutan pulang ?" Tanyaku sama Dika.
"Gpp, mau nemenin kamu disini."
"Kenapa ga nganter Kei ?"
"Kan udah sama Susan."
"Ya tapi aku kan ga enak sama Kei."
"Ga enak kenapa ?"
"Ya karena kamu malah disini sama aku."
"Enggak. Santai aja. Kei pasti ngerti kok."
"Makasih ya Dika."
"Eh, aku bawain kamu catatan pelajaran, biar kamu ga ketinggalan."
"Serius?"
"Iya, tapi maaf tulisannya jelek. Jangan diketawain"
"Ya enggaklah. Dibantuin aja aku udah seneng banget lho Dik."
"Masak sih ?" Dika menggoda.
"Apaan sih ?"
Jujur aku seneng. Seneng karena kali ini Dika lebih mentingin aku dibanding Kei.

###
4 hari setelahnya papaku bisa pulang. Aku seneng luar biasa. Kata papa dia akan menggugat cerai istrinya. Aku lebih seneng lagi. Entah kenapa aku pengen ngasih tau Dika soal hal ini.
'Dika ..... Bisa papaku udah pulang. Nanti kerumah bisa ? Aku pengen cerita sesuatu ke kamu.'
"Kamu udah berapa hari gamasuk sekolah Si?" Tanya papa.
"4 hari pa. Tapi ga masalah pa, kemarin temen aku bantuin ngasih catatan pelajaran selama aku gamasuk kemarin."
"Oalah. Yaudah. Papa takut ganggu sekolah kamu. Apalagi kan bentar lagi ujian."
"Enggak pa. Papa istirahat aja dulu."
"Iya, papa ke kamar dulu ya."

Papa istirahat. Aku diruangan bawah sambil lihat tv. Kubuka ponselku. Ternyata sudah ada balasan dari Dika.
'Maaf Si, aku ada janji nganterin Kei pergi nonton nanti. Setelah pulang aja kemaleman ga ? Atau besok?'

Kecewa. Kuletakkan ponselku di meja. Ternyata emang Dika sukanya bikin orang baper doang. Aku benci.

girl friend (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang