Aku berhenti di depan rumah Dika. Entah kenapa harus Dika. Aku memarkirkan motorku dan masuk kehalaman rumah Dika.
"Sisi ?" Kuhamburkan diriku memeluk Dika.
Sangat erat aku memeluknya sambil terus menangis. Dia tak berbicara sedikitpun, dia memelukku dan membelai rambutku.###
Kubuka mataku. Kulihat sekelilingku. Aku diruangan yang memang sudah tidak asing lagi. Gelap. Karena waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Kulihat sekeliling. Aku lihat Dika tertidur di sofa di sudut kamar. Kudekati dia. Kutatap wajahnya. Entah kenapa bisa senyaman itu berada di dekat Dika.
"Sisi?" Dika bangun. Sepertinya gerakanku yang duduk di pinggir sofanya membangunkan dia.
"Udah lama bangunnya ?"
Aku menggeleng.
"Kamu mandi ya, aku siapin air hangat. Habis itu kita keluar cari makan. Kamu pasti lapar."###
"Maafin aku ya Dik." Ucapku menghentikan kebungkaman kita saat sedang makan di salah satu restoran cepat saji.
"Kenapa ?"
"Karena udah nolongin aku."
"Gpp. Aku seneng lho jadi orang pertama yang bisa nolong kamu disaat kamu ada masalah gini."
"Makasih ya."
"Sama-sama."###
"Kamu gak tidur disini Dik ?" Tanyaku saat melihat Dika jalan ke arah sofa.
"Aku disini aja. Emang kamu mau tidur sama aku ?"
"Kenapa enggak ?"
"Ya siapa tau kalo kamu gamau, takut gitu sama aku ?"
"Emang kamu gigit ?"
"Kalau yang digigit kamu ya mau aja."
"Hahhaha awas ya, Tere marah loh."
"Tere ?" Dika berjalan kearahku. Kita duduk di atas ranjang Dika.
"Iya, pacar kamu kan ?"
"Mantan."
"Bukannya balikan ?"
"Enggaklah. Aku kalo udah putus ya putus, ga ada cerita buat yang namanya balikan."
"Kenapa ?"
"Mending cari baru. Hahaha."
"Seriussss."
"Aku ga mungkin balikan sama Tere. Hati aku udah mati sama dia. Mau gimanapun Tere, aku tetep gabisa balikan sama dia. Apalagi dia udah tidur sama Ken."
Aku menutup mulutku.
"Tere tinggal sama Ken, Ken suka sama Tere, meskipun Tere ngajak aku balikan, tapi ga menutup kemungkinan kalo mereka juga bisa tidir bareng."
"Kamu tau darimana ?"
"Adalah. Aku ga perlu cerita terlalu jauh. Nanti kamu pusing."
"Kamu cemburu ?"
"Hah ? Enggaklah. Kalaupun Tere gak tidur sama Ken juga aku tetep gamau balikan. Sejak putus aku udah mati rasa."
"Sama aku, kamu juga tidur bareng."
"Kan beda. Hehehe."
"Apa bedanya ?"
"Nanti pasti kamu ngerti. Oiya, selanjutnya kamu mau gimana ?"
"Aku mau cari kos Dik. Aku gamau serumah sama mamaku lagi, sama papaku apalagi."
"Disini aja, sama aku. Masih ada kamar kok, daripada ngekos."
"Eh ?"
"Tenang, aku gabakal apa-apain kamu."
"Gak gitu sih. Tapi ..... "
"Kenapa ? Anggap aja aku cewek cantik, sama kaya kamu, Keira, Susan. Janga dianggap aku buci ya ?"
"Buci apaan Dika ?"
"Buci ya kaya aku ini cewek maco, cewek ganteng, cewek tomboy. Ganteng kan ?"
"Enggak."
"Yah.... Ga ganteng ternyata buat Sisi." Tampang Dika sedih.
"Eh, bercandaaaa ... Jangan marah ?"
"Heheheh aku bercanda juga."
"Dikaaaa..... "
KAMU SEDANG MEMBACA
girl friend (GxG)
Fiksi RemajaDika bilang dia suka sama aku, tapi sikapnya sama sekali tidak menunjukkan kalau dia menyukaiku. Disisi lain ada Ken yang masih menungguku, tapi hatiku terlanjur terkunci untuk Dika. Aku bingung, disatu sisi Tere masih mengharap agar bisa kembali...