"Ke Mall ?"
"Iya."
"Ngapain ?"
"Laper. Kamu ga laper ?"
"Laper sih, tapi ...."
"Aku yang traktir."
"Serius ?"
"Iya. Udah buruan."
Jadi akhirnya tu kita pergi, meskipun tadi pas mau berangkat ada acara drama juga. Tapi sampai sekarang masih gatau juga sih mau diajak kemana sama si Dika.
"Emang kita mau kemana sih ?"
"Ya makan."
"Cuma makan doang ?"
"Lha iya emang mau kemana ?"
"Cuma mau makan doang di kantin sekolah juga bisa kali."
"Bosen."
Oke bodo amat. Yang penting makan. Laperrrrr ... Mana gratis lagi, bisa pesen banyak. Kebetulan duit habis, belum dapat kiriman dari bokap. Nyokap ? Mana sempet dia ngurusin aku ?
"Dika, hai ........ "
Pas kita makan, ada cewek yang sumpah cantik banget nyamperin kita. Tau ga gimana muka Dika ? Dia cuek banget. Malah masih tetep makan dan tanpa menoleh sedikitpun pada cewek itu.
"Dik, kamu kemana aja ? Kamu blok semua tentang aku ya ?"
Diam. Dika tetep asik sama makanannya. Aku jadi kaya nonton sinetron ini jadinya.
"Aku udah lima hari disini, aku nyariin kamu terus. Untung ada Ken, dia yang bantuin aku selama disini."
Ken ? Mungkin gak kalo itu Ken yang aku kenal ? Berarti sebelumnya Dika juga kenal sama Ken dong pasti ?
"Dika, kamu .... "
"Apaan sih ?"
Wow ! Dika marah. Wajah putihnya jadi merah kaya tomat saat dia marah.
"Pergi ! Aku ga pernah nyuruh kamu kesini buat nyariin aku. Dan aku juga ga butuh dihubungi sama kamu. Baiknya kamu pergi dan gausah cari aku lagi."
"Tapi Dik ... "
"Pergi aja sama Ken, dan silahkan lanjutkan hubungan kalian. Jangan ganggu aku lagi ! Ayo pergi."
"Dik, makananku belum habis."
"Nanti beli lagi. Yuk, moodku jadi bad ngelihat nih cewek."
"Eh ... Dika ..... " Dika menarikku dengan kencang. Kulihat cewek itu masih menangis di tempat duduknya.###
Sepanjang perjalanan Dika diam. Wajahnya masih memerah seperti tomat. Terlihat di kaca spion betapa menyeramkan sekali wajahnya. Siapa ya cewek tadi ? Kok sampai bikin Dika semarah itu.
"Kok tau rumahku ?" Tanyaku heran pada Dika, begitu dia mengantarku sampai rumah.
"Nanya lah."
"Sama siapa ?"
"Kepo. Aku ga disuruh masuk dulu ?"
"Ogah. Aku bete."
"Kenapa ?"
"Lagi makan enak-enak disuruh balik."
"Besok lagi, aku traktir lagi. Janji."Tiba-tiba ditengah pembicaraan kami mamaku pulang dengan seorang pria yang kukira usianya tak jauh juga dariku.
"Mama mau pergi, di lemari ada uang buat jajan kamu seminggu."
"Mau kemana ma ?"
"Mau pergi sama calon papamu."Ini gila ! Setelah papa yang nikah sama cewek yang umurnya kaya kakaku sendiri, sekarang giliran mamaku ?
"Ma, dia masih seumuran aku, mama ga salah kan ?"
"Papamu aja bisa nikah sama yg lebih muda kenapa mama enggak ?"
"Ma, tapi ... Dia pasti cuma mau harta mama."
"Kamu masih kecil, gak usah terlalu banyak ikut campur."Mama pergi, aku berusaha mengejar mereka, tapi mobil mereka melaju dengan kencang. Ini semua gara-gara papa, kalau papa dulu enggak selingkuh pasti gak akan seperti ini.
"Hei, kamu gapapa ?"
Aku malu. Aku malu Dika melihatku menangis.
"Masuk yuk, aku temenin kamu ya ?"
Dika memapahku masuk kedalam rumah. Dia mengobati lututku yang luka akibat jatuh tadi. Iya aku jatuh saat mengejar mama yang pergi bersama brondongnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
girl friend (GxG)
Teen FictionDika bilang dia suka sama aku, tapi sikapnya sama sekali tidak menunjukkan kalau dia menyukaiku. Disisi lain ada Ken yang masih menungguku, tapi hatiku terlanjur terkunci untuk Dika. Aku bingung, disatu sisi Tere masih mengharap agar bisa kembali...