Aku menaruh tasku di atas meja belajarku. Kemudian kutinggalkan Dika sendirian didalam kamar untuk membuatkan dia minum. Aku tidak mengajak dia bicara sepatah katapun. Karena jujur aku bingung harus mulai darimana, antara malu dan seneng. Tapi lebih banyak malunya. Iya, malu karena sampai segitunya cara Dika buat ngedapetin aku.
"Diminum dulu." Kataku sambil memberikan es sirup untuk Dika.
"Makasih..... Sa... Yaang... " Kata Dika sedikit ragu.
Aku menoleh kaget ke Dika. Kaget sekaligus seneng. Tapi tak semudah iti kutunjukkan pada Dika. Aku gamau dia terlalu GR.
"Maaf !" Dika menunduk dan meminta maaf.
Aku duduk mendekati Dika. Kedua kaki kami bersentuhan. Dika mendongakkan wajahnya melihatku. Aku jadi bingung harus bagaimana. Ini situasi yang sulit untukku.
"Aku minta maaf ya?" Kataku.
"Untuk apa ?"
"Karena selama ini aku jahat sama kamu."
"Kamu ga jahat kok. Aku tau gimana rasanya di posisi kamu."
"Makasih ya Dika."
"Si." Dika menggenggam tanganku.
"Iya ?"
"Kali ini kamu nerima aku kan ?"
Pertanyaan Dika kali ini kembali membungkam mulutku. Jujur aku tidak tau harus menjawab apa. Aku menundukkan pandanganku dari Dika. Sampai pada akhirnya kurasakan sentuhan hangat dan lembut dari bibirku. Dika menciumku. Jantungku berpacu dengan cepat. Dan herannya aku menyukainya. Aku menyukai ciuman lembut dari Dika.
"Kamu marah?" Tanya Dika setelah beberapa saat dia menciumku.
Aku tak menjawabnya. Aku malu. Kutenggelamkan tubuhku ke tubuh Dika. Iya aku memeluknya, memeluk Dika dengan erat.
"Heh, kenapa sih ?"
"Maluuu .... "
"Hahahhaha gitu malu, kenapa malu ? Coba sini lihat mukanya."
"Gamau."###
"Kalau orang lurus pacaran sama orang belok bisa jadi feme ?" Tanyaku pada Dika.
"Kenapa tanya gitu ?"
"Ya mau tau aja."
"Ya tergantung kamunya mau punya label apa enggak."
"Kalau gamau gimana ?"
"Ya ga gimana-gimana, itu kan cuma aturan aja di dunia belok. Biar gampang dibedain mana feme, mana buci, mana andro. Kamu ga boleh ah jadi feme!"
"Kenapa ?"
"Kalau jadi feme, banyak yang berpeluang untuk ngedapetin cewek cantik kaya kamu. Aku kan maunya kamu belok buat aku aja ?"
"Gombal ah !"
"Seriuslah. Mana aku ngegombal. Aku tu gabisa gombal."
"Masaa ?"
"Iyalahh.."
"Kenapa gamau sama Kei ? Dia kan cantik banget. Sebelas duabelas sama Tere?"
"Aku bosen sama cewek cantik banget. Aku maunya sama cewe yang cantiknya biasa aja kaya kamu."
"Ihhhhhh !"
Ah Dika ..... Gara-gara kamu kan akhirnya aku masuk dunia belok ini. Hari ini aku jadian sama Dika. Ga ada alasan lagi buat aku nolak cinta Dika. Toh aku juga beneran suka sama Dia. Bodo amat sama yang lainnya.
"Ciettttttttt." Tiba-tiba ada Ken dan Tere yang udah ada dibelakang kami.
Iya, sore ini Dika mengajakku jalan ke stadion. Kata dia nongkrong kece buat ngrayain hari jadi. Tapi aku sama sekali gatau kalau akan ada Ken dan Tere.
"Kaliann ?" Tanyaku heran.
"Dika yang ngundang kita. Katanya ada yang baru jadian." Jawab Ken.
"Kan kamu curhatnya sama Ken, jadi wajar aku kasih tau dia. Mumpung ada Tere juga disini." Kata Dika.
"Kok kamu tau kalau aku suka curhat ke Ken ?"
"Tere yang ceritalah. Kita kan udah kaya kakak beradek sekarang."
"Ihh kalian ini yaa ...... "
"Selamat datang di dunia belok Sisi..... Semoga selalu bahagia ya sama Dika." Kata Tere.
"Pastilah .... Kan Dika tau cara bikin orang bahagia." Sanggah Ken.
"Makasih kalian ..... "Sekarang temanku bertambah kembali. Banyak untungnya juga ya aku jadian sama Dika. Ken juga jadi baekan sama Dika. Dika sama Tere juga bisa jadi saudara, Ken juga pada akhirnya bisa jadian sama Tere.
Ini hari pertamaku bareng Dika. Semoga seterusnya hari-hariku selalu bahagia sama Dika .....
####
KAMU SEDANG MEMBACA
girl friend (GxG)
Teen FictionDika bilang dia suka sama aku, tapi sikapnya sama sekali tidak menunjukkan kalau dia menyukaiku. Disisi lain ada Ken yang masih menungguku, tapi hatiku terlanjur terkunci untuk Dika. Aku bingung, disatu sisi Tere masih mengharap agar bisa kembali...