20.

1.6K 106 1
                                    

Dika membawaku ke area no smooking. Dia mengajakku duduk di sudut cafe. Kulihat wajahnya sedikit panik mengetahui kehadiranku disini.
"Kamu sama siapa ?"
"Diantar Keira tadi."
"Ngapain disini ? Disini ga baik buat kamu."
"Kamu juga disini ?"
Dika tak menjawab. Dia menunduk.
"Kamu marah sama aku?" Tanyaku.
"Marah ? Kenapa?"
"Karena aku kemarin gamau dengerin penjelasan kamu kan ?"
"Enggak, aku gak marah kok sama kamu."
"Trus kenapa gamasuk sekolah 4 hari ?"
"Males."
"Males?"
"Iya. Lagi males sekolah."
"Emang gatakut dikeluarin ? Mentang-mentang keponakan bu kepsek gitu ?"
"Ya enggak. Daripada disekolah belajar ga masuk otak ya mending gamasuk."
"Gatakut dkeluarin?"
"Ya cari sekolah lagi."
"Dika !"
"Bercanda Si." Dika mendekat ketempat dudukku. "Kamu ngapain kesini?"
"Cari kamu."
"Ya kenapa nyari aku ?"
"Mau dengerin penjelasan kamu."
"Soal apa ?"
"Ya soal yang dulu kamu mau jelasin ke aku."
"Lupa aku Si. Kan udah lama ?"
"Ayolah ..... "
"Serius aku lupa."
"Yaudah aku pulang." Aku beranjak pergi meninggalkan Dika. Sumpah dia menyebalkan.
"Eh tunggu. Iya aku cerita. Duduk lagi sini."
Aku kembali duduk.
"Hai Dik. GF baru nih ?" Sapa seorang temen Dika.
"Ah bukan. Temen dia." Jawab Dika santai.
"Cantik Dik."
"Sttt udah sana."
"Oke. " Temen Dika pergi. Kulihat dia masuk ke tempat billyard.
"Kamu mau minum apa ?" Tanya Dika.
"Ga haus."
"Yaelah masih marah aja sih."
"GF emang apaan ?"
Dika tercengang mendengar pertanyaanku. Dia nampak kaget mendengar aku menyakan hal itu.
"Girl friend. Teman wanita."
"Bohong ah."
"Lah ? Coba cari di google. Artinya itu Si. Trus kenapa kamu jawab enggak?"
"Ya kan emang enggak ?"
"Aku kan cewek Dik ?"
"Maksud ke spesifiknya itu girl friend pacar Si. Emang kamu mau jadi pacar aku ?"
Kali ini aku yang bengong. Pertanyaam dari Dika mampu membuatku terdiam membisu tak bicara lagi.
"Heh, diem aja. Bercanda Si."
"Kamu sejak kapan sih kaya gini?"
"Kenapa ?"
"Mau tau aja"
"Udah lama Si. 3 taun mungkin ya, lupaaa."
"Kenapa emang ?"
"Asik aja."
"Apanya yang asik ?"
"Nyoba makanya biar tau."
"Ogah ... Banyak cowok ganteng di luar sana."
"Tapi kamu ga punya pacar ?"
Kucubit perut Dika hingga dia berteriak sangat kencang, karena kesakitan menurutku.
"Aku kalau ditanya kenapa suka bingung Si. Awalnya ya iseng jujur, trus lama-lama asik, ketagihan. Seperti merasa ya inilah aku. Jati diriku disini."
"Orang tuamu tau ?"
"Tau. Makanya aku disuruh pindah kesini."
"Trus kamu mau tobat ?"
"Ya enggaklah, segampang itu memangnya."
"Emang susah?"
"Susah banget. Aku gabisa lepas Si. Soalnya dikelilingi cewek-cewel cantik disini. Hahha"
"Dika aku serius."
"Aku belum pengen berubah Si. Aku masih nyaaman disini. Di duniaku yang sekarang. Mereka lebih mengerti aku dibanding orang pada umumnya."
Aku menatap Dika. Dia menunduk lesu. Rambutnya benar-benar berantakan. Sungguh tidak terawat. Sepertinya dia memiliki beban yang berat.
"Dik ?"
"Iya Si ?"
"Tere itu pacar kamu?"

girl friend (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang