"Kurang apa coba aku ? Aku udah setia banget sama Doni. Aku bener-bener ga nyangka dia setega ini sama aku."
Keira menangis tersedu-sedu begitu mengetahui kalau Doni kekasihnya telah berselingkuh di belakang dia. Selingkuhannya ini ternyata si Tami, temen sekelas kami, anak dancer yang kapan hari aku ceritain.
"Bayangin aja, selama ini aku pikir Doni setia, gataunya bajingan juga dia." Keira kembali menangis.
"Udah, udah. Kamu dengerin dulu penjelasan dari Doni, siapa tau ada alasan kenapa mereka sampai jalan bareng." Kata Susan.
Susan ini emang orangnya dewasa banget. Dia jarang banget negatif thingking sm orang. Selalu aja positif terus pikirannya.
"San, ini udah jelas banget. Mereka tu mesra banget pas jalan kemarin. Dan Doni juga diem aja waktu aku mergokin mereka jalan."
"Ya karena Doni tau kamu marah, makanya dia diam." Tambah Susan kembali.
"Bener kata Susan. Kamu cari tau dulu alasannya. Kasih kesempatan sm Doni buat ngasih penjelasan dulu, baru setelah itu kamu ambil keputusan." Aku ikut memberi nasihat.
"Kei, cowok kalo udah selingkuh itu bajingan ! Mereka bakal terus mengulanginya, karena itu seperti candu." Dika nimbrung. Tapi sumpah nasihatnya bener-bener jahat, bisa-bisanya berbanding terbalik sama kita berdua yang berusaha mati-matian nenangin Keira.
"Dikaaaaaa ...... " Keira tiba-tiba langsung menghamburkan diri memeluk Dika dan menggeser aku yang sedari tadi duduk disamping Dika. Wow ..... Segini kah efek orang patah hati ?
Tiba-tiba disaat datanglah Tami dengan segerombolan teman-teman dancenya kekelas. Mereka terlihat ketawa ketiwi sambil sesekali melirik ke arah kami. Mungkin lebih tepatnya Keira.
"Heh Setan !" Teriak Keira pada Tami, yang kemudian disusul langkah penuh emosinya ke arah Tami.
"Apa lu ?"
"Brengsek ya lu, ga kapok-kapoknya godain cowok gue."
"Lu yang bego ! Lu pikir Doni sesetia itu sama lu ? Gue udah 3 bulan jalan sama Doni. Gatau kan lu ?"
"Bohong !"
"Ngapain gue bohong ? Ga guna. Buat dapetin cowok kaya Doni, kecil buat gue. Kalian barengan terus tiap detik ga menjamin Doni setia sama lu. Nyatanya apa ? Dia demen juga kan sama gue? Sorry aja ya lu jauh dibawah gue."
Keira menatap Tami penuh dengan amarah. Sementara Tami ketawa cikikan melihat ekspresi Keira. Tapi tak lama setelah itu mereka berdua berkelahi. Wowww sumpah baru kali ini aku lihat adegan jambak-jambakan seperti kaya disinetron cuma gara-gara rebutan cowok.###
"Aku pulang dulu ya?" Pamit Dika.
"Kamu ati-ati ya? Maaf harus nganter aku pulang sampai kesini."
Malam ini aku tidur di rumah papa. Tadi pagi sebelum berangkat sekolah mama memang bilang kalau dia mau keluar kota sama brondongnya itu, dan mama nyuruh aku buat tidur di rumah papa.
"Gapapa. Deket kok."
"Berani emang pulang?"
"Jagoanlah. Solo semarang aja berani malam-malam gini, masak solo cemani gaberani? Hehehe ...
"Ngapain lu kesini ? Minta duit ?" Tiba-tiba dari belakang mama tiriku keluar dari rumah.
"Mana papa?"
"Belum pulang. Kenapa ?"
"Aku mau tidur sini."
"Terserah. Tapi inget ya kalau balik jangan minta banyak duit. Inget ya, anak gue juga butuh duit. Ga cuma lu doang."
"Pergi deh lu !"
"Eh ini rumah gue. Lu harusnya yang pergi !"
"Ini rumah bokap gue yang lu rebut pecun !"
"Pecun-pecun juga bokap lu demen sama gue ketimbang mak lu yang udah tua itu."
Aku sudah akan beranjak untuk menampar mulut perempuan murahan itu jika tidak dihalangi oleh Dika.
"Tante, maaf Sisi biar tidur dirumah saya aja."
"Bawa deh. Daripada ngrepotin disini."###
KAMU SEDANG MEMBACA
girl friend (GxG)
Teen FictionDika bilang dia suka sama aku, tapi sikapnya sama sekali tidak menunjukkan kalau dia menyukaiku. Disisi lain ada Ken yang masih menungguku, tapi hatiku terlanjur terkunci untuk Dika. Aku bingung, disatu sisi Tere masih mengharap agar bisa kembali...