"Sekarang susah ya mau ketemu sama kamu aja." Kata Ken .
Iya kita ketemuan. Ken mengajakku bertemu sehabis tadi siang kita ketemu di mall. Dia bilang ada sesuatu yang memang sangat penting dan harus dibicarakan denganku.
"Enggak juga ah Ken. Aku masih disini aja."
"Kamu lebih deket ya sama Dika sekarang?"
"Ya kan emang kita temen sekelas Ken."
"Bukan deket itu yang kumaksud."
"Lalu ?"
"Kamu suka sama Dika?"
"Hah?"
Aku kaget dengan pertanyaan Ken. Pertanyaan yang menurutku sungguh sangat bodoh dan sesungguhnya tidak perlu kujawab.
"Gila ya kamu Ken?" Tanyaku pada Ken dengan nada sedikit agak keras.
"Kamu pikir aku sama kaya kalian ?" Lanjutku.
"Aku normal Ken. Jangan dikira aku doyan cewek kaya kalian !" Kali ini aku sedikit marah. Karena kulihat sedari tadi Ken tersenyum sinis mendengar jawabanku.
"Aku masih suka sama cowok. Hubunganku baik sama Dika karena kita temen sekolah, temen sekelas, dan temen sebangku. Bukan cuma aku aja, ada Keira dan Susan juga yang deket sama Dika."
"Bagus!" Timpal Ken. Kali ini dia menatapku. Tajam. Mata kami bertemu. Tatapan mata Ken benar-benar menusuk. Dia seorang yang sungguh tegas.
"Aku pegang jawabanmu. Karena aku gamau kamu dan Dika menjadi semakin dekat bahkan bisa sampai pacaran." Lanjutnya. Sambil dia berjalan meninggalkanku.
"Aku ga mau kalau Tere semakin sakit hati kalau tau kamu dan Dika sampai jadian." Ken melangkahkan kakinya.
"Kenapa harus aku?" Tanyaku yang kemudian menghentikan langkah Ken.
"Kenapa harus aku yang kalian curigai? Sementara ada Susan dan juga Keira?"
Ken berbalik. Dia kembali mendekat ke arahku. "Karena aku bisa melihat dari tatapan mata kalian kalau kalian saling suka. Terlebih tatapan mata kamu."
"Sok tau."
"Kita buktikan saja nanti Si."
Ken kembali membalikkan tubuhnya.
"Aku tunggu kamu benar-benar membuktikan ucapanmu bahwa kamu perempuan normal."
KAMU SEDANG MEMBACA
girl friend (GxG)
Teen FictionDika bilang dia suka sama aku, tapi sikapnya sama sekali tidak menunjukkan kalau dia menyukaiku. Disisi lain ada Ken yang masih menungguku, tapi hatiku terlanjur terkunci untuk Dika. Aku bingung, disatu sisi Tere masih mengharap agar bisa kembali...