Aku menjalani hari-hariku seperti biasa. Sepi. Iya semenjak kejadian lalu aku merasa hari-hariku sepi. Suasana jadi canggung. Entah aku yang bikin canggung atau emang beneran canggung. Ngobrol sama Dika udah jarang. Duduk masih satu bangku, tapi komunikasi bener-bener terbatas. Makan bareng dikantin masih juga masih sering bareng-bareng. Cuma aku ngerasa suasana bener-bener beda.
"Dikaaaaa !" Tere. Iya saat kami berada di gerbang sekolah Tere datang ke sekolah kami. Dia berdiri si warung depan sekolah.
"Kok kamu disini ?" Tanya Dika pada Tere setelah Tere menghampiri kami.
'kamu?' sejak kapan kata kamu diucapkan Dika saat berbicara dengan Tere ?
"Iya, bosen dirumah. Trus tadi naik ojol kesini."
"Maaf ya bikin kamu bosen. Trus habis ini mau kemana ?"
"Terserah, yang penting jangan pulang kerumah. Pengen jalan-jalan."
"Oke. Yaudah kita ambil motor dulu ya?" Tere mengangguk. "Eh kenalan dulu dong. Yang ini Susan, yang ini Keira, dan yang ini udah kenal kan kamu pasti ? Ini Sisi."
"Halooo ..... Aku Tere, pacarnya Dika."
"Haiiii." Jawab Susan dan Keira kompak. Tapi tidak denganku. Bibirku membisu, terkunci, tidak bisa bicara sepatah katapun dari semenjak melihat kehadiran Tere disini hingga mendengar langsung pengakuan Tere kalau dia pacarnya Dika.
"Yaudah kita pergi dulu ya teman ? Sampai jumpa besok deh."
"Dada Dika." Hanya Susan yang menjawab pamitan Dika.
"Jadi itu yang namanya Tere ?" Tanya Keira.
Aku mengangguk.
"Cantikan juga gue. Cuma menang modis aja dia karena anak kuliahan." Tambah Keira.
"PD lu San." Toyor Susan ke kepala Keira.###
"Kamu serius mau nemenin aku?" Tanya Ken memastikan.
"Iya."
"Kalau gakmau gapapa lho."
"Gpp Ken. Itung-itung bayar hutang karena dulu kamu juga udah nemenin aku pas datang di acara promnight sekolahanku."
"Tapi kan beda. Ini acaranya anak belok semua."
"Gpp. Asal kamu jangan cuekin aku aja. Soalnya kan aku ga kenal mereka-mereka."
"Siap. Yuk berangkat."
Ken menjemputku untuk menghadiri acara ulang tahun temen beloknya. Kalau ga salah namanya Vero. Aku juga pernah ketemu pas dia di tempat billyard dulu. Sebenarnya bukan diajak sama Ken sih, lebih tepatnya aku yang menawarkan diri untuk ikut. Aku lihat story Ken yang katanya cari gandengan buat ke pesta ulang tahun gitu, entah dapat keberanian darimana aku tiba-tiba menawarkan diri untuk ikut.
"Nanti ada Dika?" Tanyaku pada Ken.
"Kayanya ada. Dika kan juga temenan sama Vero."
"Dika pasti sama Tere ya?"
"Iyalah. Kan mereka balikan."
Aku langsung terdiam. Mungkin ini alasan kenapa aku mau ikut sama Ken. Karena aku mau memastikan hubungan Dika sama Tere. Aku mau tau beneran enggak mereka balikan. Aku masih belum percaya kalau Dika bener-bener balikan sama Tere.***
"Kamu bener mau masuk?" Tanya Ken setelah sampai ditempat tujuan.
"Iya."
"Kalau ga nyaman bilang ya, nanti kita pulang."
"Siap."
Kami berdua memasuki rumah Vero. Didalam sudah banyak yang datang. Banyak sekali pasangan-pasangan lesbian didalam. Sempet ga nyaman saat berada di pintu masuk. Tapi entah kenapa rasa ingin tauku tentang Dika lebih besar daripada rasa ketidaknyamananku.
Mataku mencari kesana kemari mencari keberadaan Dika. Ketemu ! Dia diujung rumah. Ada Tere juga. Kulihat Dika memaka celana panjang dongker dan kemeja merah lipat lengan. Jaket jeans yang dia selampirkan di bahunya, serta memakai topi baret menambah maksimal penampilannya. Dika keren .

KAMU SEDANG MEMBACA
girl friend (GxG)
Teen FictionDika bilang dia suka sama aku, tapi sikapnya sama sekali tidak menunjukkan kalau dia menyukaiku. Disisi lain ada Ken yang masih menungguku, tapi hatiku terlanjur terkunci untuk Dika. Aku bingung, disatu sisi Tere masih mengharap agar bisa kembali...