50.

1.4K 74 3
                                    

"Hai!" Dika mengagetkanku disaat aku baru sampai sekolah.
Tapi aku diem aja. Aku kesel sama Dika.
"Kok jutek sih?"
Aku masih diam dan melanjutkan jalanku memasuki kelas.
"Tadi malam aku telpon kok gabisa ? Aku padahal mau kerumah kamu."
Aku masih tetep diam.
"Oiya, katanya ada yang mau kamu omongin ke aku ? Apa ?"
Aku masih tetep diam. Iya aku sengaja karena gamau terlalu deket-deket sama Dika lagi. Aku gamau baper lagi sama dia.
"Dikaaaaaa ...... Lapeeeerrr.... Aku nungguin kamu lho daritadi." Keira tiba-tiba muncul dan langsung menggandeng tangan Dika, ini semakin membuatku ingin menjauh dari Dika. Dika berhenti dan ngobrol sama Kei. Aku pergi. Dan lagi Dika tidak mengejarku.

Di sekolah aku lebih memilih untuk menjaga jarakku dengan Dika. Mungkin ini keputusan terbaik.
"Kamu kok akhir-akhir ini kaya berubah sih?" Tanya Susan.
"Emang aku powee rangers ?" Jawabku bercanda.
"Ada masalah ya sama Dika ?"
"Enggak."
"Trus ?"
"Ya kan Dika lagi deket sama Kei, aku gamau aja ganggu mereka."
"Kan mereka cuma temen. Emang ada masalah gitu ?"
"Mau temen mau demen bukan urusan aku San."
"Kalau mereka beneran pacaran gimana ya?"
"Emang serius ? Kei beneran suka sama Dika?"
"Kayanya sih. Kei itu tiap hari yang diobrolin Dikaaaa terus, sampai bosen nih kuping."
"Mereka juga sering pergi bareng kan ? Aku sering lihat di story Kei."
"Heem. Kadang aku sama Rizal ikutan, kadang juga enggak."
"Menurut kamu mereka romantis gak San?"
"Romantis kok."
"Kalau mereka pacaran emang kamu gpp ?"
"Ya itu kan urusan mereka Si, kita kan udah janji satu sama lain ga bakal mencampuri urusan pribadi masing-masing."
Aku terdiam. Bahkan Susan aja bisa cerita kaya gitu. Berarti emang bener kalau selama ini Dika sama Kei ada hubungan.

###
"Selamat hari valentine!" Kata Dika begitu aku membuka pintu rumahku.
"Ngapain kamu kesini?" Tanyaku ketus.
"Ketemu kamu."
"Ngapain ?"
"Aku tu cuma mau ngobrol berdua sama kamu aja susahnya kaya mau ngobrol sama artis."
"Biasa aja. Kamu kali yang sibuk sama Kei.."
"Enggak juga sih. Trima dong bunga sama coklatnya."
"Enggak." Aku menepisnya.
"Kenapa ?"
"Keira aja sana yang dikasih!"
"Kenapa harus Keira ?"
"Kan Kei pacar kamu."
"Kata siapa ?"
"Aku ga bodoh kali. Udah sana kamu pergi. Jangan rusak persahabatanku ya sama Keira karena kesalahpahaman ini."
"Apaan sih ? Orang aku ga ada apa-apa sama Kei."
"Pergi !"
"Si, kamu kenapa sih ?"
"Aku gamau deket kamu lagi. Aku gamau dibikin baper lagi sama kamu!" Aku menutup mulutku. Aku keceplosan. Kulihat muka Dika seperti menahan tawa.
"Aku mau masuk!"
"Eh tunggu dulu." Dika menarik tanganku hingga kami begitu dekat. Bahkan aku bisa mendengar begitu jelas setiap hembusan nafasnya.
"Aku mau ajak kamu jalan-jalan. Aku kangen bisa ngobrol berdua sama kamu." Bisik Dika.
"Mau ya?"
Dika seperti menghipnotisku. Entah gimana aku bisa mengiyakan ajakan Dika tanpa babibu.

###
Dika mengajakku jalan-jalan ke daerah tawangmangu. Dari Solo ke Tawangmangu membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam perjalanan untuk sampai tempat tujuan.
"Turun enggak?" Tanya Dika. Maksudnya turun untuk melihat grojogan sewu.
"Boleh."
Akhirnya kita berdua bersama-sama menuruni anak 1000 anak tangga untuk bisa mencapai wisata yang terkenal seantero ini.
"Capek?" Tanya Dika dengan nafas yang ngos-ngos.an.
"Iyalah. Capek banget." Jawabku dengan nafas yang ngos-ngosan juga.
"Istirahat dulu yuk." Dika mengajakku  istirahat di warung-warung dekat grojogan sewu.
"Kamu gpp emang pergi sama aku gini ?" Tanyaku ke Dika.
"Emang kenapa?"
"Ya aku gamau Kei marah."
"Aku sama Kei ga ada hubungan apa-apa, kan aku udah bilang sama kamu."
"Tapi kalian barengan terus?"
"Lha kan temen. Aku kalau udah sama temen yanh cocok pasti setia. Kapanpun mereka butuh kalau aku bisa pasti aku lakuin. Jangankan Kei, kamu juga kalau butuh aku kapan aja pasti aku usahain untuk selalu bisa."
"Gombal!"
"Serius! Aku ga bohong."
Kami diam. Sate kelinci pesanan kami sudah datang.
"Perasaanku masih sama ke kamu. Belum berubah." Ucap Dika disela-sela makan kami.
"Kenapa?"
"Aku kan tipe setia, ga gampang jatuh cinta sama orang."
"Masak?"
"Makanya dibuktikan. Pacaran sama aku. Biar kamu tau aku setia apa enggak."
"Orang ga pacaran aja kamu udah ga setia kok, gimana pacaran?"
"Hahhahaa .... Gak setia gimana ? Maksudmu soal aku yang sering pergi sama Kei? Kamu cemburu yaaa ?" Goda Dika.
"Enggaklah."
"Masa ?"
"Ihh apaaan sih ?"
"Bohong yaaa ? Aku tau lagi kamu juga suka sama aku."
"Idih..... GR !"
"Emang enggak?"
"Enggak!"
"Serius ? Nanti aku jalan sama Kei kamu cemburu lagi?"
"Enggaklah! Orang ga ada yang cemburu."
"Yaudah deh kalau gamau ngaku. Gpp."
"Ngaku apanya ? Orang enggak."
"Iya-iya. Gini banget ya rasanya bertepuk sebelah tangan?" Wajah Dika memelas.
"Apaan sih Dikaaaa ?" Kucubit perutnya sampai dia kesakitan.

girl friend (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang