Part 27

130 41 1
                                    

Selamat membaca....

Andre masih berada di alam mimpi sekarang, padahal sejak tadi ibu dan adiknya sudah bolak-balik membangunkannya tapi ia sama sekali tak terusik. Andre memang selalu seperti itu jika hari libur, itu sebabnya kadang ia lebih memilih menginap di rumah Justin atau Bian agar tidak dibangunkan oleh ibunya.

 Andre memang selalu seperti itu jika hari libur, itu sebabnya kadang ia lebih memilih menginap di rumah Justin atau Bian agar tidak dibangunkan oleh ibunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Andre, ya ampun! Bangun! Pergi keluar sana sama Alya!" marah ibunya sambil membuka semua gorden kamar Andre, Andre menggeliat.

"Ini kan hari Sabtu, Mah. Emang Alya mau kemana sih?" tanya Andre masih dengan wajah ngantuknya.

"Pergi temenin dia ke taman deket komplek rumah, mamah banyak pesenan kue hari ini," ucap ibunya.

Ibu Andre memang membuat bisnis kecil-kecilan dengan membuat kue dan menjualnya. Sesekali ia jadi sangat sibuk apalagi jika hari libur, banyak pesanan yang ia terima. Sedangkan ayah Andre ditugaskan di luar kota dan hanya pulang 5-6 kali satu bulan, bahkan kadang hanya 1 kali saking sibuknya.

"Iya-iya," ucap Andre malas.

"Kalo kamu males nanti Ley nggak mau sama kamu " ledek ibunya.

"Kata siapa? Ley mau kok sama Andre, kalo nggak percaya tanya aja sendiri sama Ley," sahut Andre sombong.

"Terserah, sana mandi!" suruh ibunya lalu keluar dari kamar putra sulungnya itu.

Sedangkan Andre langsung pergi ke kamar mandi sebelum ibunya berubah jadi menyeramkan.

*****

Hari sabtu pagi biasanya hanya Ley habiskan dengan berada di rumah, membantu bibinya atau sekedar membaca buku. Tapi pagi ini Leo bersikeras mengajaknya keluar. Meski Ley sudah berkali-kali menolak, kakaknya itu tetap kekeh mengajaknya dan mau tak mau Ley menurut.

Gadis itu kini hanya mengekor dibelakang Leo, jelas ia sama sekali tak punya niatan untuk berkeliling komplek saat ini. Tapi Leo tetap bersikeras mengajak Ley bahkan beberapa kali Leo menarik tangan Ley agar mempercepat langkahnya.

"Kayanya di taman rame deh, ke sana yuk!" ajak Leo.

Itu bukan kalimat pertama yang Leo ucapkan, sudah berkali-kali ia mengajak adiknya berbicara tapi gadis itu sama sekali tak menjawabnya. Jangankan menjawab gadis itu bahkan bertingkah sedang berjalan sendirian.

"Ley!" panggil Leo memperingati saat merasa tak ada sahutan dari gadis itu.

"Terserah, bukan gue yang mau," sahut Ley malas.

Who Are You? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang