(Follow sebelum membaca)
*****
Kehidupan Ley yang penuh dengan bayang-bayang kematian kedua orang tuanya membuat gadis itu tumbuh menjadi sosok misterius penuh rahasia.
Hingga suatu hari pertemuannya dengan laki-laki tampan pembuat onar bernama An...
Jam istirahat pertama sudah hampir berakhir, Ley dan ketiga temannya bersiap kembali ke dalam kelas. Keempat gadis itu mulai membereskan semua barang yang mereka bawa.
Setelah dirasa semuanya sudah tertata rapi keempat gadis itu bergegas berbalik. Sebelum Queen menangkap pergerakan tunangannya dan teman-temannya yang berjalan mendekat. Andre dan teman-temannya juga baru saja menyelesaikan latihan basket mereka.
"Queen, minum dong!" teriak Justin sembari menatap ke arah paper bag berisi camilan yang ada ditangan Queen.
Queen berjalan mendekat, gadis itu menyerahkan paper bag ditangannya pada Justin.
"Bagi-bagi aja, gue mau ke kelas," ucap Queen.
"Nah gitu dong, nyonya Justin. Sesekali perhatian sama kita juga," celetuk Hendry.
"Kenapa lo minta sama gue? Minta sama cewek lo dong," ledek Queen sembari melirik Karin, sementara Karin hanya mendengus malas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gue ke kantin yah?"
Sekelompok remaja itu kompak menatap Kevan, laki-laki itu langsung berbalik meninggalkan gerombolan itu. Andre melirik Ley sekilas kemudian tersenyum tipis ke arah gadis itu sampai akhirnya ia bergegas merangkul bahu Kevan dan pergi bersama laki-laki itu. Begitu juga dengan yang lain, melihat Andre pergi semuanya ikut menyusul.
"Bi?" panggil Abil pada Bian saat laki-laki itu juga berniat menyusul teman-temannya.
"Kenapa?" tanya Bian.
"Kenapa pada ke kantin semua?"
Bian melirik Karin sekilas kemudian kembali menatap Abil.
"Temen kamu populer semua," ucap Bian sembari mengacak gemas rambut Abil kemudian meninggalkan gadis itu dalam keadaan bingung.
"Maksudnya apa?" tanya Abil kepada ketiga temannya.
Ketiganya saling pandang kemudian mengendikan bahunya tak tahu. Terutama Ley, gadis itu bergegas berbalik berniat pergi meninggalkan ketiga temannya. Ia tak terlalu peduli dengan pembicaraan ketiga temannya saat ini.
"Loh, Ley! Kok pergi sih?" teriak Abil kemudian bergegas mengejar Ley.
"Nggak ada hubungannya sama gue kan?" tanya Ley memastikan.
"Ya nggak ada sih, tapi kalo ada orang ngomong tuh dengerin," ucap Queen tak terima.
Ley masih tak mendengarkan, gadis itu malah semakin mempercepat langkahnya.
"Tapi emang ada yang aneh dari geng itu hari ini," ucap Karin. "Apalagi Andre babak belur tapi yang lain nggak kenapa-kenapa."
Ucapan Karin sukses menghentikan langkah Ley, gadis itu berbalik menatap ketiga temannya. Wajah gadis itu berubah kesal saat mendapati wajah jahil ketiganya.