(Follow sebelum membaca)
*****
Kehidupan Ley yang penuh dengan bayang-bayang kematian kedua orang tuanya membuat gadis itu tumbuh menjadi sosok misterius penuh rahasia.
Hingga suatu hari pertemuannya dengan laki-laki tampan pembuat onar bernama An...
Pagi ini gosip di SMA Nusantara masih terus terdengar. Ley sudah tau semuanya, kemarin Abil dan Queen menceritakan semuanya. Meski begitu Ley masih tak mau ikut campur, itu bukan urusannya.
"Video satu tahun yang lalu muncul lagi di beranda!"
"Lihat-lihat muka Karin, kasihan."
Ley melirik sekelompok siswi yang duduk di sepanjang koridor kelas XI. Mereka sibuk menonton video kejadian itu satu tahun yang lalu. Ley yang tadinya ingin mengabaikan akhirnya menghentikan langkahnya.
Gadis itu menatap tak suka sekelompok siswi itu.
"Berisik," ucap Ley.
Kini giliran sekelompok siswi itu yang menatapnya tak suka.
"Apaan sih?!"
Drakkk
Tempat sampah tepat di samping tempat duduk mereka menjadi sasaran Ley. Gadis itu menendang tempat sampah itu membuat beberapa siswa menatapnya bingun.
"Gue bilang berisik, kalo mau ngomongin orang cari tau dulu faktanya."
Setelah mengatakan itu Ley kembali melanjutkan langkahnya. Sementara siswi-siswi itu menatap Ley tak suka. Ley tak peduli lagipula ia sudah terbiasa dengan tatapan itu.
"Keren!"
Juan berdiri di depan kelasnya sembari mengacungkan dua jempol pada Ley. Ley memutar bola matanya malas, gadis itu sudah terbiasa dengan tingkah absurd teman-temannya di SMA Nusantara. Termasuk tingkah Juan yang hampir setiap hari terlihat aneh dimatanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pantesan aja Andre bisa naksir," ucap laki-laki itu lagi.
Ley mengerutkan keningnya tak suka saat nama Andre disebut. Beberapa hari ini ia jadi sedikit sensitif saat mendengar nama laki-laki itu. Bahkan alasan kenapa ia selalu datang pagi ke sekolah juga agar bisa menghindari laki-laki itu.
"Wan, emang hari ini ada UH bab 3?"
Ley menoleh mendapati salah seorang siswa laki-laki dari kelasnya terlihat panik menghampiri Juan.
"Hah? Emang iya, Ley?" tanya Juan melimpahkan pertanyaan pada Ley.
Ley mengangguk pelan, memang benar hari ini akan ada ulangan tapi ia tak tau bahwa teman-temannya akan seheboh ini.
"Anjir! Nggak ada yang ngingetin!" kesal Juan, laki-laki itu langsung berbalik masuk ke dalam kelas. "Rakyat, hari ini ada UH matematika Bab 3!"
Seluruh siswa menatap fokus ke arah Juan sampai akhirnya mereka kalang kabut. Ada yang berlari kesana-sini mencari catatan yang lengkap, ada yang mencoba menghafalkan semua rumus dalam sekejap, ada yang heboh membuat contekan, ada juga yang mengumpat kesal karena waktu untuk menonton artis koreanya terpotong seperti Queen.