(Follow sebelum membaca)
*****
Kehidupan Ley yang penuh dengan bayang-bayang kematian kedua orang tuanya membuat gadis itu tumbuh menjadi sosok misterius penuh rahasia.
Hingga suatu hari pertemuannya dengan laki-laki tampan pembuat onar bernama An...
Andre menarik Ley menuju rooftop SMA Nusantara, tempat yang seharusnya sudah dilarang untuk dimasuki siswa. Tapi Andre dengan santainya bisa membawa Ley ke sana, jelas semua itu karena koneksi Justin. Teman Andre satu itu punya koneksi ke setiap sudut sekolah termasuk rooftop.
Andre melepas genggaman tangannya pada Ley, laki-laki itu menatap Ley kesal. Laki-laki itu terlihat seperti menahan marahnya di depan Ley. Sementara Ley menatap Andre bingung, laki-laki itu baru pertama kali menatapnya seperti itu.
"Apa?"
Pertanyaan Ley membuat Andre menghela nafasnya kasar.
"Lo berantem sama Pricil di kantin?" tanya Andre memastikan, meski laki-laki itu sudah tau jawabannya.
"Harus gue laporin semua hal yang gue lakuin?"
Andre berdecak kesal, laki-laki itu masih terlihat bersabar menghadapi Ley.
"Jangan cari masalah sama mereka, kalo Karin aja bisa dibully. Apalagi lo," ucap Andre.
"Nggak ada hubungannya kan sama lo?"
"Iya, nggak ada. Tapi lo nggak tau persis awal masalah Karin."
"Tapi sekarang gue temenan sama dia, mau gue tau ataupun nggak. Nggak ngerubah fakta kalo gue itu temen dia!"
"Ley," panggil Andre.
Suara laki-laki itu terdengar frustrasi dan jika diingat-ingat ini pertama kalinya laki-laki memanggil namanya. Ley hanya menatap datar ke arah Andre, ia tak suka cara laki-laki melarangnya. Apalagi ia tak punya hubungan apapun dengan laki-laki itu jadi untuk apa ia mendengarkan.
Ley memilih berbalik, membiarkan Andre melepaskan kemarahanya. Laki-laki itu terlihat benar-benar frustasi. Ley sangat keras kepala, tapi ia sendiri tak bisa marah pada gadis itu.
Ley menuruni tangga rooftop bersamaan dengan teman-teman Andre yang berjalan naik. Gadis itu tak melirik sedikitpun dan memilih terus berjalan turun. Sementara teman-teman Andre menatap saling pandang seolah meyakinkan bahwa yang mereka temui benar Ley, bukan penghuni SMA Nusantara atau semacamnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ley, kan?" tanya Ricky memastikan.
"Dari cara dia nggak nengok sama nggak ngelirik sih iya," sahut Rendy.
Sementara yang lain memilih langsung membuka pintu rooftop. Pemandangan langka langsung menyapa mereka, Andre tengah duduk di tepi rooftop sembari menatap kosong langit.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
