Part 16

148 47 1
                                    

Selamat membaca....

Dua puluh menit berlalu semenjak Andre menghampiri Ley. Kedua remaja itu masih betah duduk di sana, tak ada hal penting yang keduanya lakukan. Hanya saja menghabiskan waktu berdua seperti sekarang terasa menyenangkan.

Ley yang sibuk dengan isi kepalanya sendiri dan Andre yang sibuk menebak isi kepala Ley. Kemudian detik berikutnya saat Ley tersadar Andre memperhatikannya, gadis itu akan dengan cepat mengalihkan perhatiannya. Sementara Andre akan terkekeh pelan karena tingkah Ley yang dianggap lucu.

Andre meraih tangan Ley, melihat waktu di jam tangan yang me lingkar di pergelangan gadis itu. Sementara Ley terlihat terkejut dengan gerakan tiba-tiba yang Andre lakukan.

"Gue mau balik ke lapangan, ada tanding satu kali lagi habis ini," jelas Andre sekaligus memberitahu agar Ley melihat laki-laki itu bermain.

Tapi nyatanya respon Ley tak sesuai dengan ekspektasi Andre. Gadis itu hanya mengangguk pelan sembari ber-oh ria. Detik berikutnya Ley justru beralih pada handphonenya.

"Denger gue bilang apa?"

"Denger," sahut Ley singkat, padat dan jelas.

Andre akhirnya gemas sendiri dengan Ley, laki-laki itu langsung meraih handphone Ley. Laki-laki itu melihat sekilas apa yang gadis itu lakukan sampai akhirnya menatap gadis itu tepat di netra indahnya.

"Fokus sama gue kalo gue lagi ngomong," ucap Andre lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Fokus sama gue kalo gue lagi ngomong," ucap Andre lembut.

Suara laki-laki itu terdengar tulus, meski bisa Ley tebak jika bukan ia lawan bicara ya Andre pasti sudah me ngamuk sejak tadi. Ley sendiri heran, kenapa Andre bisa sesabar itu menghadapi sikapnya. Bahkan keluarga Ley sendiri tak tahan dengan sikap Ley, tapi Andre bahkan belum pernah sekalipun membentaknya.

"Gue ada satu seleksi lagi, gue mau lo lihat gue di sana," jelas Andre, jika diberi kode Ley tak paham maka Andre akan mengatakannya langsung. "Gue mau lo di sana."

"Kan gue setuju dateng ke final, artinya gue nggak perlu ngeliat lo sekarang," ucap Ley.

"Sekarang ataupun nanti sama-sama penting dan intinya gue pengen ngeliat gue berjuang."

Ley terdiam, netra gadis itu menatap manik hitam Andre yang terlihat bersungguh-sungguh mengatakannya.

"Gue males, rame!"

Andre terlihat berpikir, laki-laki itu berusaha mencari cara agar Ley bisa berada di sana tapi tak berada di keramaian.

"Rooftop!" ucap Andre. "Lo lihat gue dari sana!"

"Harus yah?"

"Harus!"

Drrtt... Drrtt...

Fokus Andre teralihkan saat handphone di saku jaket ya bergetar.

Abian is calling...

Who Are You? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang