Kamar yang Lumayan

2K 201 5
                                    


Takdir membawaku ke sebuah ruangan dengan pampangan teka teki
#ParkSunny

" Tolong antar Sunny mengelilingi kekaisaran ini !" suruh Hansung kepada para pelayan dengan arogantnya tanpa menoleh sedikitpun kepada Sunny yang dari tadi hanya bisa memanyunkan bibirnya kesal.

" Dasar laki laki sombong ! menikah dengannya adalah hal terburuk yang pernah aku alami selama nafasku berhembus !" monolog Sunny sambil menatap runcing ke arah Hansung yang tak pernah menatapnya lagi setelah penyambutan tadi selesai.

" Mari permaisuri"

Sunny menghentakkan kakinya kesal dan bunyinya cukup keras, Hansung bisa mendengarnya dan dia tau Sunny jengkel dengannya tapi dia tetap tidak menoleh dan malah hanya mengedipkan kedua matanya secara pelan dengan ekspresi wajah menahan amarah.

" Dasar kaisar laknat ! andai aku bisa membunuhnya sekarang ! akan aku cincang cincang tubuhnya lalu aku makan dengan lahap !" gerutu Sunny yang masih bisa didengar orang sekitarnya termasuk Hansung.

Para pelayan yang menunduk itu hanya bisa saling tatap dan mengindikkan bahu tanda tidak paham.

" Mungkin aku akan membenci dia selamanya !" batin Hansung sembari menatap punggung istrinya itu dengan sorotan tajam.

Sunny berjalan perlahan mengelilingi kekaisaran Bokgung. Ia merasa risih karena para pelayan pelayan itu selalu saja mengikutinya.

" Kalian tidak perlu mengikutiku, aku sudah terbiasa berjalan sendiri " ucap Sunny datar.

" Maaf permaisuri, kami tidak bisa meninggalkanmu sendirian karena menurut aturan disini permaisuri memang harus terus ditemani, apalagi permaisuri belum tau tempat tempat di kekaisaran ini " jelas salah seorang diantara mereka sambil menunduk.

Sunny hanya bisa memutar bola matanya malas karena tidak habis pikir bahwa aturan di Bokgung sangat rumit, tidak sama dengan Gyeonggui. Hal itu membuat dia mengingat bagaimana bahagianya dia di Gyeonggui.

" Kekaisaran yang rumit dengan orang orang yang rumit ! bisa bisa aku gila karena aturan bodoh disini !" batinnya menggerutu.

" Mari Permaisuri kita lihat tempat lain disini !" ajak mereka kepada Sunny yang tampak termenung sejenak.

Tanpa respon apapun, Sunny berjalan mengikuti para pelayan itu. Mereka membawanya ke sebuah balkon dimana dia bisa melihat seluruh Bokgung.

" Hmmm tidak terlalu buruk ! tempat ini cocok didatangi untuk pagi dan sore hari, pasti akan sangat indah " komentar Sunny sambil menghirup udara cukup banyak.

Begitulah seterusnya hingga Sunny lelah mengelilingi kekaisaran itu.

" Aku lelah.... kalian bisa tunjukkan dimana kamarku agar bisa tidur, kalian melupakan hal yang sepenting ini ? Ohhh ya Tuhan.... inilah yang aku perlukan ! bukan tempat tempat tidak berguna yang kalian tunjukkan tadi" omel Sunny sambil sesekali menguap.

" Mmmmm maafkan kami permaisuri, kami hanya menjalani perintah dari kaisar".

" Kalau kalian bersamaku, kalian tidak perlu menjalani perintah Hansung itu !" tegas Sunny dengan sedikit nada naik.

BAIK PERMAISURI ....
angguk mereka bersamaan.

" Bagus.... sekarang ayo cepat tunjukkan dimana kamarku !".

Lalu mereka pun mulai berjalan ke sebuah ruangan yang dimana hanya terdapat 1 pintu yang disekelilingnya terdapat penjaga yang tunduk memberi hormat kepada Sunny.

SELAMAT DATANG PERMAISURI, SEMOGA ANDA NYAMAN !
ucap mereka bersamaan sambil tersenyum dengan posisi badan yang masih ditegapkan.

" yakkkk ! kenapa kalian menjaga pintu kamar ini ? diluar sana masih banyak yang butuh penjagaan ! kalian tidak perlu menjagai kamar ini ! karena aku bisa menjaga diriku sendiri !" komen dari Sunny berhasil membuat para prajurit itu mengelus dada untuk bersabar.

Sunny mulai memasuki kamar itu hal yang pertama kali dia ucapkan dengan spontan adalah kata kata takjub, melihat kamar yang memiliki dekorasi yang luarbiasa.

" WOW !"

Ia terus berjalan sambil mengamati inci demi inci kamar itu.

Bagaimana tidak, Sunny dibuat kagum karena di dalam kamar itu banyak sekali lukisan lukisan bersejarah tentang peperangan dan silsilah kekaisaran Bokgung.

Dia juga melihat pedang pedang tajam yang terpampang rapi di arak arak khusus.

" Ternyata Hansung bodoh itu juga menyukai pedang !, hmmm kamar ini cocok untukku, tidak jauh berbeda dari kamarku yang di Gyeonggui, penuh pedang dan senjata senjata yang aku sukai " Sunny tersenyum simpul sembari mencoba satu persatu pedang itu.

Setelah puas bermain dengan benda tajam itu. Sunny dibuat terpaku oleh suatu lukisan yang begitu besar terpampang di kamar itu.

Di lukisan itu terdapat dua buah kubu yang saling bertarung, tapi kubu yang satu berhasil membantai seluruh pasukan kubu yang satunya lagi.

Sunny menduga itu adalah perang besar yang terjadi antara Bokgung dan kekaisaran yang berlambangkan naga itu.
Karena disana dia melihat simbol Bokgung yang berlambangkan Singa di benderanya.

" Lukisan yang sangat menarik, lukisan ini pasti memiliki makna dalam bagi kekaisaran Bokgung!" pikir Sunny sampai terus menerus memandang lukisan itu.

Writernim : Arifa

Love In The Past [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang