Hai 🥱
Ost di atas ya... ☝️1,5 bulan kemudian
Mentari bersinar begitu cerah di awal musim semi ini. Salju salju yang menutupi seluruhnya kini perlahan mencair dan merosot ke dalam tanah, memekarkan bunga bunga indah berbagai warna.
Kini seorang gadis berbadan dua tengah bersuka cita bermain di taman pondok bersama Hansung, suaminya.
"Uhh... bunga bunga ini benar benar memanjakan mataku sayang..." ucap Sunny seraya berlari lari kecil di taman itu.
"Benar sayang.... tapi aku mohon berhati hatilah, nanti kau terjatuh" omel Hansung sambil terus mengekori Sunny.
Entah mengapa sejak kehamilan Sunny pria itu menjadi sangat posesif dengan permaisurinya karena takut terjadi sesuatu yang akan membahayakan keduanya.
"Kau tidak perlu khawatir sayang... aku adalah calon ibu muda yang kuat!" balas Sunny.
Hansung membolakkan matanya malas, istrinya semakin keras kepala saja sekarang. Jika ia berbicara sedikit keras saja, maka Sunny akan menangis berjam jam.
Hap
"Dapat kau" Hansung mengangkat tubuh Sunny lalu menggendongnya ala bridal style.
"Ehh... kenapa kau menggendongku, aku bisa berjalan sen..." ucapan Sunny terpotong oleh racauan Hansung.
"Tidak bisa, kau sudah banyak berjalan, apa kau tidak mementingkan kesehatan anak kita ?" omel Hansung.
Sunny hanya diam, perlahan bulir bulir pun mulai mengalir deras di pipinya yang dipenuhi freckles.
Sadar akan hal itu Hansung pun membawa istrinya ke dalam kamar agar ia bisa leluasa memenangkan kesensitifannya.
"Kenapa kau menangis sayang ?" tanya Hansung, tangan besarnya menangkup dagu Sunny agar mata mereka bisa saling beradu untuk menyalurkan keluh kesah.
"Kau jahat hiks... hiks... kau tadi membentakku..." lirih Sunny sesegukan.
Hansung tersenyum sambil menghapus air mata Sunny perlahan.
"Aku tidak membentakmu sayang... aku hanya tak ingin hal buruk menimpa kalian" terang Hansung.
"Tapi kan...."
"Sudah... cup cup cup.... jangan menangis lagi, aku akan menuruti permintaanmu mulai dari sekarang" kata Hansung sambil memeluk sang istri.
Mata Sunny membola, Hansung akan menuruti seluruh permintaannya ?. Ini hal yang sangat bagus.
"Aku ingin kita kembali ke Bokgung sekarang juga !" pinta Sunny.
Deg !
Hansung sedikit terperanjat dengan permintaan istrinya yang satu itu. Pasalnya kembali ke Bokgung sama saja dengan membahayakan kandungan Sunny, terlebih lagi Hami sangat membenci istrinya itu.
"Tidak ! aku tidak akan kembali ke sana !" tolak Hansung mentah mentah.
"Eit... kau lupa dengan janjimu Hansung ? bukankah kau mau kembali jika musim semi sudah datang dan sekaranglah saatnya !" tandas Sunny.
Hansung gelagapan, pria itu tak tau harus jawab apa perihal ucapan Sunny.
"Aku sengaja melupakannya !" ketus Hansung dengan memberikan tatapan tak bersahabat pada Sunny.
Sunny menggeleng gelengkan kepalanya dengan ekspresi mengejek.
"Ih ... ih ... Ih .... Ih... kau ini sungguh tak berperikekaisaran ! bagaimana dengan rakyat rakyat Bokgung jika kita terus di sini Hmm ?!" cerocos Sunny sambil menarik surai Hansung hingga pria itu meringis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In The Past [END]
Fantasy⚠CERITA INI MURNI KARYA AKU SENDIRI JANGAN COPAS/PLAGIAT/TIRU APAPUN YANG BERSANGKUTAN CERITA INI ! KARENA ITU MELANGGAR HAK CIPTA YANG AKU MILIKI ATAS CERITA INI ! SIAPA YANG COPAS AKU DOAIN HIDUPNYA GAK TENANG SAMPE KAPANPUN ! AWAS AJA NTAR ! KALO...