Hei gimana nih, mau next ato enggak ato sampe disini aja ceritanya ?
Hmmm kalo kalian mau vote dan komen ya syukur....
Kalo enggak ya mau gimana lagi
Toh gue cuma author biasa yang cuma bisa berharap sama kalian....Tolong bacalah dengan seksama cerita sederhana ini, hayati dan bayangkan jika benar benar anda lah yang menjadi pemerannya, terserah anda ingin menjadi siapa di cerita ini.
Waktu mempertemukanku dengan sosok berbakat
#ParkSunny
Sunny hanya pasrah diseret si tampan menuju sebatang pohon rindang yang terletak tak jauh dari danau tadi. Lagi pula Sunny juga ingin merasakan bagaimana sensasi diobati laki laki tampan yang membuatnya jatuh cinta." Ayo duduk !" ajaknya kepada Sunny yang dari tadi hanya bisa memandang wajah dinginnya yang tampak serius.
"Siapa namamu ?" lagi lagi Sunny menanyakan hal itu, walau sekarang nadanya lebih rendah dari yang tadi.
" Kau tidak usah tau aku !" ketusnya yang sepertinya tidak suka dengan pertanyaan yang diulang ulang.
" Bagaimana aku akan memanggilmu kalau aku tidak tau namamu sama sekali ..." rengek Sunny.
" Jangan panggil ! jelas kan ? lagipula aku tidak suka dipanggil" gumamnya.
" Uhh... dasar ! untung tampan! kalau tidak, sudah kubunuh dan aku makan mentah mentah jantungnya !" batin Sunny.
" Mana lenganmu yang terluka tadi ?" tanyanya dan Sunny menyodorkannya dengan malas tanpa menoleh lagi kearahnya.
si tampan tampak serius mempreteli luka Sunny yang tampak cukup parah.
" Lukamu sangat dalam dan darahnya masih mengalir, tapi kenapa kau masih bisa mengikutiku hingga sejauh ini ?" ujarnya heran dengan daya tahan Sunny.
Sunny tersenyum simpul lalu menjawab pertanyaan si tampan dengan nada angkuh.
" Hal ini sudah biasa terjadi denganku , karena aku adalah pendekar sedari kecil..... jadi luka ini bukanlah apa apa kau tidak usah khawatir ...." belum selesai berbicara, tanpa sadar ia memegangi kepalanya yang tiba tiba terasa pusing.
" Apa ini yang kau maksud bukanlah apa apa pendekar kecil?" si tampan memandang Sunny gemas sementara yang dipandang hanya tertunduk malu dengan wajah merah.
"Kau tunggu disini sebentar... aku akan carikan obat !" si tampan itu menghilang dengan cepat ketika Sunny mendongkakkan kepalanya.
" Dia manusia atau makhluk lain?" lirihnya karena merasa aneh dengan pria tampan itu.
Tak sampai lima menit, si tampan sudah kembali dengan ramuan dan air yang dia ambil dengan daun yang dikerucutkan.
" Kenapa kau cepat sekali ? jangan jangan kau bukan manusia..." sangka Sunny dengan terus menatap si tampan dengan intimidasi.
Krik... Krik .... Krik...
Bagaikan suara nyamuk berdengung di telinga, untuk yang kesekian kalinya Sunny tidak digubris. Dia malah sangat serius ketika mengobati lengan itu.
" Shhh.... SAKIT ! APAKAH KAU TIDAK RELA MENGOBATIKU ! HAH ?" jiwa tempramen Sunny keluar ketika merasakan lukanya perih.
" Apa kau tidak bisa berbicara dengan nada yang rendah anak kecil ?" katanya santai namun sedikit menusuk batin Sunny.
" AKU BUKAN ANAK KECIL ! AKU SUDAH 18 TAHUN !" teriak Sunny hingga si tampan tadi mengernyitkan keningnya.
Krik.... Krik... Krikk...
Seolah olah sudah kebal dengan teriakan gadis kecil itu, si tampan terus melakukan aksinya mengobati dan mengikat luka itu sedemikian rupa.
" Akhirnya selesai juga....".
Sunny melongo, memerhatikan setiap inci lukanya tadi. Pekerjaan si tampan benar benar sangat bersih dan telaten.
" Kau hebat.... !" puji Sunny dan hanya dibalas wajah datar si tampan.
" Dasar laki laki aneh !" batin Sunny.
Kriukk... Kriuk ...
" Suara apa itu ?" si tampan tampak waspada takut hewan buas akan mendekati mereka.
Sunny hanya tertawa sambil menujuk perutnya pelan.
" Itu suara perutku.... hehe aku lapar... dari kemaren aku belum makan sedikitpun ... " seringainya.
Si tampan memutar bola matanya malas, gadis yang ada disampingnya hanya menyusahkan dan menambah beban hidupnya.
" Aku akan carikan kau makanan!" ia kembali berlari secepat kilat seperti seorang ninja.
" Sudah kuduga dia bukan manusia ..... hehehe..." kekehan Sunny terlihat begitu bodoh.
Si tampan akhirnya kembali dengan membawa apel apel segar dan beberapa ekor ikan.
Setelah itu dia menghidupkan api dengan kayu yang digesekkan kemudian membakar ikan dan apel diatasnya.
Yang menjadi perhatian Sunny bukanlah caranya menghidupkan api, melainkan apel yang juga ikut dibakarnya.
" HEI ! KENAPA KAU MEMBAKAR APEL ?".
" Lebih baik kau duduk dan diam! daripada terus berbicara dengan ucapan sampahmu itu !" perkataan si tampan barusan sepertinya membuat Sunny bungkam.
" Iya baiklah..." lirihnya.
" Ayo cobalah !" si tampan menyodorkan apel yang tadi dibakar.
Sunny kurang yakin dengan hasil masakan laki laki disampingnya tersebut karena hasilnya benar benar tampak aneh dan tidak menarik.
" Makanlah...! kalau kau tidak mau ya sudahlah ! biar aku saja!" godanya dengan hendak memakan buah yang dibakar itu.
" Eh jangan.... aku juga ingin tau bagaimana rasanya !" dengan segera,Sunny merebut apel bakar dari tangan si tampan.
Kemudian dia menggigitnya hingga dibuat menganga karena rasa yang tidak dapat dijabarkan.
" Bagaimana rasanya hah ?".
" IIIINI SANGAT ENAK ! AKHU BELHUHM PHERNAH MERHASAKHAN MAKHANHAN SEENHAK INHI DHARI MANA KHAU DAPATKHAN RESHEPNYA?" tanya Sunny dengan mulut yang masih berisi dan tampak rakus.
" Semuanya aku dapatkan dari alam .... alamlah yang mengajariku segalanya !".
Wahh hebat ya si tampan...
Heheh kasih tau namanya dong...
Kan bikin tambah penasaran...
Jangan jangan bukan manusia lagi haha (gila lu thor 😂).Serba bisa dia ya...
Bikin author meleleh deh ...Penasaran lanjutannya ?
By Arifa
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In The Past [END]
Fantasia⚠CERITA INI MURNI KARYA AKU SENDIRI JANGAN COPAS/PLAGIAT/TIRU APAPUN YANG BERSANGKUTAN CERITA INI ! KARENA ITU MELANGGAR HAK CIPTA YANG AKU MILIKI ATAS CERITA INI ! SIAPA YANG COPAS AKU DOAIN HIDUPNYA GAK TENANG SAMPE KAPANPUN ! AWAS AJA NTAR ! KALO...