Aku membencimu !

1.1K 98 0
                                    

Laho 🥱

Sunny meringis seraya menatap jijik kearah Hansung yang sedari tadi tak henti hentinya menyingkap pakaiannya hanya untuk menciumi dan mengajak ngobrol perut datarnya itu.

Entah mengapa sejak ia tau bahwa sekarang ada malaikat kecil di perutnya dia merasa sangat benci dengan suaminya itu. Yap, semuanya terjadi karena hormon kehamilannya yang membuatnya membenci suaminya sendiri.

"Ya! menjauhlah dari perutku !" Sunny mendorong kepala Hansung hingga pria itu sedikit terhuyung ke belakang.

"Kenapa kau berubah menjadi kasar lagi sayang ?" tanya Hansung dengan mata berkaca kaca.

Sunny berkacak pinggang dan menjewer telinga Hansung gemas.

"Suamiku tersayang.... aku juga tidak tau ! yang jelas sekarang menjauhlah dariku !" omel Sunny.

Hansung menggeleng.

"Tidak ! aku tidak akan menjauh darimu cintaku sayangku hidupku dan matiku" kukuh Hansung dengan berlutut sambil bergelayut manja memegangi pinggang Sunny dan mendekatkan telinganya ke perut kecil itu.

"Kau dengar sayang.... ibumu sangat sangat sangatlah tidak berperikeistrian" adu Hansung dengan wajah sesedih mungkin.

Sunny hanya membolakkan matanya dengan malas melihat drama membosankan yang di mainkan oleh kaisar itu.

"Hoek ! Hoek .... kau tidak usah banyak drama suami jelek ! menjauhlah dariku , aku mual jika terus berada di dekatmu !" usir Sunny.

Hansung semakin cemberut akibat sikap Sunny yang sangat aneh akhir akhir ini. Apalagi sekarang dia tak ingin dekat dekat dengannya lagi, sungguh sangat memprihatinkan, Hiks.

Hansung berdiri dengan mata yang tak henti henti memandang ke wajah Sunny tampak sedikit berisi dari sebelum sebelumnya.

"Uhhh.... kau semakin menggemaskan sayang.... !" kata Hansung, tangannya mencubit pipi Sunny seperti kesetanan.

Plak !

Sunny memukul tangan Hansung sekuat kuatnya lalu berkacak pinggang dan mundur beberapa langkah agar rasa mual yang ia rasakan bisa terkontrol.

"Tega sekali dirimu oh sungguh teganya teganya"

"Sudah ! jangan banyak drama dan menyanyi seperti itu, suaramu seperti jendela rusak ! sekarang buatkan aku Guksu dan sup pangsit yang enak, aku lapar !" titah Sunny.

Hansung hanya bisa melongo setelah mendengar perintah itu, dan kebetulan persediaan bihun untuk membuat Guksu sedang tidak ada.

"Tapi sayang.... bihun kita sudah habis karena kau kemaren menghabiskannya sebakul, jadi lebih baik kau minta yang lain saja ya..." kata Hansung dengan nada selembut mungkin.

Sunny menggeleng dan tetap pada pengukuhannya, itu artinya tidak akan ada yang bisa membantah keputusannya.

"Tidak bisa ! kau bisa membuat bihun  sendiri ! kebetulan di luar banyak ubi jalar yang sudah siap panen, kau bisa ambil patinya !".

Hansung hanya bisa mengangguk pasrah, ia akan melakukan semuanya agar sang istri dan sang anak bisa bahagia dengan masa masa ngidam ini.

"Baiklah.... apapun untuk kalian, bahkan nyawaku sendiri bisa ku berikan" tutur Hansung lebay.

Sunny berdecih.

"Cih ! omong kosong !".

Hansung pun berlalu meninggalkan Sunny dan segera berlari menuju kebun yang terletak di belakang pondok.

Hansung pun berlalu meninggalkan Sunny dan segera berlari menuju kebun yang terletak di belakang pondok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love In The Past [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang