Nanti Saja

1K 88 4
                                    

Hai 🥱

Krieeetttt....

Decitan jendela di sebuah pondok terdengar sangat khas dan memorable.

Kini seorang gadis dengan surai yang dibiarkan tak diikat melonggokkan kepalanya kearah luar, menatap setiap inci halaman pondok yang sudah ditutupi salju.

Ia melompat lompat kegirangan disertai binar indah di matanya yang besar.

"Yeeyyy.... saljunya sangat indah, Hansung ayo kita bermain! badainya sudah tak ada lagi !" ajak Sunny kepada Hansung yang tengah asik menggeluti cerobong asap untuk menghangatkan ruangan.

Pria itu menatap istri cantiknya dengan gemas lalu berdiri dan berjalan perlahan kearahnya.

Sunny menarik narik lengan Hansung sangat kuat namun sayang, pria itu hanya diam di tempatnya.

"Ayo Hansung ! ayo kita keluar !".

Kaisar itu tersenyum lembut. Tangan kekarnya terangkat seraya mengusap usap sayang kepala permaisurinya.

"Jangan sayang.... di luar sangat dingin, bagaimana nanti kalau kau sakit ?".

Sunny langsung memasang wajah cemberutnya. Di tatapnya Hansung dengan penuh pelasan, berharap pria itu akan berubah pikiran.

"Aaku ingin sekali Hansung.... hiks... hiks" lirih Sunny disertai tetesan air mata di wajahnya yang penuh drama itu.

Hansung tak kuasa ketika melihat orang yang paling ia cintai itu terisak di depannya. Di rengkuhnya tubuh mungil Sunny ke pelukan hangatnya.

"Jangan menangis sayang... aku akan sangat lemah jika air matamu menetes" bisik Hansung sambil mengecup kening Sunny.

Gadis itu pun menyunggingkan senyum penuh kemenangan. Tak sia sia drama yang ia buat untuk membujuk Hansung.

"Terimakasih sayang...!" ucap Sunny seraya mencium pipi Hansung sekilas lalu segera berlari keluar untuk bermain sepuasnya.

"AKHIRNYA !"

Sunny berteriak sekeras kerasnya sebelum ia memijakkan kaki di salju itu, namun tangannya di tarik begitu saja hingga terhuyung ke belakang.

"Kau melupakan ini" kata Hansung sembari memakaikan jubah tebal ke tubuh Sunny layaknya seorang ayah yang sangat perhatian.

Sunny terdiam,ditatapnya lekat lekat wajah Hansung. Seketika ia merasa sangat beruntung mendapatkan suami tampan dan perhatian seperti ini. Gadis itu telah menyesal menyia nyiakan suami  yang berhati sehangat Hansung.

Hansung menggenggam tangan Sunny dengan sangat erat, kemudian menarik Sunny yang masih diam di tempatnya sambil melamun.

"Ayo sayang..." ajak Hansung.

Sunny sedikit terperanjat, sepersekian detik kemudian permaisuri itu tersenyum dan melangkah mengikuti suaminya.

Buk !

Sunny tersenyum jahil ketika bola salju yang ia lemparkan berhasil mengenai wajah Hansung.

"Sunny .....?!" panggil Hansung disertai seringaiannya, pria itu berjongkok untuk membuat bola salju yang lebih besar agar bisa membalas perbuatan sang istri.

Sunny tertawa dan menjulurkan lidahnya.

"Kejar saja aku kalau kau bisa !" tantangnya sambil berlari.

"Awas kau gadis kecil menggemaskan! akan ku buat kau menjadi boneka salju" balas Hansung dengan terus mengejar Sunny tanpa henti.

Keduanya berlarian dengan riang gembira mengelilingi halaman pondok bagaikan dua bocah yang baru berumur 6 tahun.

Love In The Past [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang