23. kahfi mencalonkan diri

54.6K 3.2K 72
                                    

Tinggalkan jejak sebelum membaca ⭐

________________________________________________

"Kau tau mil? Aku kira sahabatku tak mencintainya, melihat betapa tidak nyamannya wajah sahabatku saat itu,  aku masih bertekad lagi, malam itu malam yang paling kubenci dalam hidupku, aku mengikuti pemuda itu, aku ingin mengungkapkan perasaanku, tetapi aku heran kenapa dia kerumah sahabatku, aku menguping dan berdiri di dekat jendela, dan ternyata pemuda yang kusukai melamar sahabatku,  sahabatku menerimanya, aku lagi-lagi hancur! Aku marah mil, pada diriku sendiri yang tidak sadar pada diriku, seharusnya aku tau bahwa dia tidak mencintaiku, seharusnya aku sadar siapa diriku dan siapa wanita itu, aku marah sekali pada sahabatku, karna menerima orang yang aku suka, tetapi aku berpikir lagi,
Kenapa aku harus marah? Sahabatku tak tau apa-apa, seharusnya jika aku memang mencintainya, kenapa aku tidak memberitahu sahabatku, disana aku sadar dan aku berpikir sekali lagi, aku memang tak berjodoh dengannya, aku hanya bisa menerima dengan lapang dada,
Aku malu untuk menemui sahabatku, aku benci dengan diriku karna menyalahkan sahabatku yang tak tau apa-apa,

Sari melihat ke vas bunga yang ada di atas meja samping ranjang, dia tertawa sendu menertawakan nasibnya,
Setelah itu dia melanjutkan kisahnya yang pilu, dia tidak ingin memberitahukan kepada siapapun, tetapi dia harus memberitahukan kisahnya ke Jamila, agar Jamila tau bahwa ada orang yang lebih tersakiti daripada dia, seharusnya Jamila bersyukur tau lebih cepat bahwa damar menghamili wanita lain,
Tetapi melihat wajah sembab dan pucat Jamila, dia tak tega,

"Dua malam setelah dia melamar sahabatku, aku mengiriminya surat menyatakan bahwa aku mencintainya, aku mengungkapkan isi hatiku yang ku pendam bertahun-tahun lamanya, aku tak berharap banyak, aku hanya ingin dia tau bahwa ada wanita yang menunggunya selama ini, aku tuliskan semua perasaan ini agar aku lega, agar beban di hati ini terangkat, dan ya! Aku merasa lega sedikit, walaupun aku ditolak tetapi aku bahagia,
Hari itu aku memutuskan untuk mengiklaskan dan merelakan mereka,"

Sari melihat wajah Jamila dia kelihatan agak pucat mendengar ceritanya, apakah Jamila tau bahwa dia yang sedang diceritakan olehnya, entahlah dia harus memberitahu Jamila, bahwa mereka mencintai orang yang sama, tapi sayangnya tak ada satupun diantara mereka yang mendapatkan pemuda itu,

"Siapa pemuda itu?" Jamila bertanya parau,
Hatinya berdetak kencang, karna sudah menebak orangnya

"Coba tebak?"
Sari bertanya dia mengangkat satu alisnya,

Jamila menetap wajah hangat sari, tak ada kesedihan di wajahnya, tetapi mata tak bisa berbohong, Jamila sangat sadar bahwa mata itu penuh sakit, putus asa dan tidak keberdayaan, entah kenapa Jamila merasakan sakit yang luar biasa untuk sahabatnya, jika memang tebakannya benar berarti dia sudah sangat menyakiti sahabatnya,

Sari yang melihat Jamila yang sudah tau orangnya dia tak berbasa-basi lagi dan langsung mengatakan,

"Kau pasti sudah menebaknya Mila, kau tau pemuda itu adalah....."
Belum sempat sari menyelesaikan kalimatnya Jamila sudah duluan memotongnya

"Bagas! Pemuda itu bagaskan, kenapa kau tak bilang padaku sar.... Jika aku tau kau mencintainya aku tak akan menerimanya, apakah sesulit itu untuk percaya padaku?"
Jamila bertanya putus asa, dia tak menyangka sahabatnya ini jatuh cinta pada Bagas, bertahun-tahun lamanya  mencintai pemuda itu tetapi kenapa tak pernah bilang padanya,

"Mil" sari mendekati Jamila dan memegang tangan gadis itu,

"Kau tau sulit sekali untuk menceritakan ini, tetapi aku tak bisa memendamnya sendiri,
Satu lagi! Aku menceritakan ini hanya untuk dirimu,"

Turun ranjang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang