31. gagal total

83.9K 4K 185
                                    

Jamila memandang rumah pemberian datuknya dengan puas,
Dia membawa adik damar serta untuk membereskan rumah tersebut,

Tiga hari lagi dia akan pindah ke rumah ini,
Barang-barang sudah dipindahkan tinggal mengatur tempat saja,

Jamila duduk bersandar di bangku depan rumah di bawah pohon rambutan,
Hembusan angin mendinginkan tubuhnya yang berkeringat,
Halaman sudah disapu bersih,

Ulan adik damar duduk di sampingnya,
Memakan buah rambutan yang dia panjat sendiri,

Mereka sama-sama terdiam sampai suara penasaran Jamila bertanya terdengar
" Kau sering bersama kak halizah?"

Ulan yang membuka rambutan terhenti dia menggelengkan kepalanya
Dan menjawab dengan sopan
"Tidak juga kak"

Jeda 2 detik

"Saat kak halizah hamil, kak damar suruh ulan menjaganya, kak halizah jarang keluar kamar, jadi ulan duduk sendiri di rumah itu, memang kenapa kak?"
Tanya ulan penasaran

Jamila menggelengkan kepalanya sambil tersenyum
"Kakak hanya bertanya saja"
Jamila melihat langit angin sepoi-sepoi menerbangkan rambutnya,

"Dia sering tidak kerumahmu? Atau mengantar rantang mungkin? Hmm pernah tidak?"
Jamila bertanya canggung

"Kerumah? Kak Halizah jarang ke rumah,
Paling saat bulan ramadhan itupun hanya empat kali berbuka puasa di rumah,
Terus idul fitri, kalau hari-hari biasa jarang kak"
Ulan menjawab jujur,

Jamila mengangguk-anggukkan kepalanya,
"Mas damar suka makan apa?"
Jamila lagi-lagi bertanya

"Kalau kak damar mah suka semuanya,
Tapi yang paling dia suka sambal terasi, goreng ayam atau ikan asin, rebus pucuk ubi,
Kak damar kalau makan itu pasti nambah nasi"
Ulan berbicara semangat,

"Ooooooo, hmmm...
Kalau warna dia sukanya warna apa?"

"Kak damar suka warna hitam, abu-abu, itu saja yang ulan tau, tetapi dari baju yang dia pakai, kak damar hanya suka itu"

"Mas damar tidak suka makan apa?"

"Kak damar tidak suka ma...."
Belum selesai ulan berbicara suara deheman damar memotong pembicaraan mereka,

Jamila menoleh melihat damar berdiri bersandar di pohon rambutan,
Tepat di belakangnya,

Jamila tergagap malu karna terpergok menanyai tentang damar,

"Mas.. mas damar sejak kapan disini"
Jamila bertanya lirih dia menatap damar yang berdiri angkuh dibelakangnya

Ulan lari masuk kedalam meninggalkan mereka berdua, satu duduk dan yang lainnya berdiri,

Damar mengangkat alisnya menatap wajah merah jamila,
Jamila menundukkan kepalanya malu karna ditatap oleh damar,

Jamila bertanya malu dia mengulangi pertanyaan tadi
"Mas sejak kapan sini?"

"Dari tanya tentang halizah"
Damar menjawab datar

"It~it~itu mas ja~jamila hanya tanya saja,
Tidak bermaksud apa-apa"
Jamila menjelaskan dengan gugup takut damar marah,

Turun ranjang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang