14. firasat

54.4K 3.1K 73
                                    


Burung gagak berterbangan di atap rumah,
Jamila menyelimuti tubuhnya dengan selimut matanya tak mau terpejam,

Jantungnya berdegup kencang, hatinya tak tenang, dia tidak tau apa yang terjadi, tetapi akhir-akhir ini perasaannya tak menentu,

Jamila mencoba untuk memejamkan matanya, jarum jam bergerak menuju angka 11 malam,

Biasanya dia sangat mudah untuk tertidur, tetapi malam ini tidak,

Sementara itu di kamar lain...

Nafas damar tersengal setelah melakukan hubungan intim dengan istrinya halizah,
Halizah sudah tertidur di pelukannya,
Damar tersenyum senang saat melihat tubuh halizah yang tanpa tertutupi apa-apa menempel padanya, keringat mengalir deras di tubuh masing-masing, tetapi tidak menggangu kemesraan mereka,

Damar mengelus pipi halizah sayang tak pernah terpikir di benaknya bahwa dia menikah dengannya, padahal dia tau betul hatinya, entahlah mungkin itu takdir dan jodohnya, dia senang gembira saat ini, tak salah dia mengalah,

Meninggalkannya untuk orang lain, damar menghela nafas panjang saat mengingat cerita cintanya dulu, dia mengecup bibir halizah dan memeluknya erat, setelah itu jatuh tertidur di kasur,

Matahari terbit di balik awan, ayam berkokok bersahut-sahutan Jamila masih tertidur tak menghiraukan suara nyaring ketokan pintu kamarnya,

Fatma memanggil sedari tadi wajahnya cemas, tak biasanya Jamila bangun kesiangan, biasanya dia selalu bangun jam 5 subuh, tetapi sekarang sudah setengah delapan,

"Bang kenapa Jamila belum bangun-bangun sedari tadi?" Fatma berjalan ke arah Bambang yang sedang menghisap tembakaunya,

"Kau ini mungkin dia lagi tidur"
Bambang tak memperdulikan penampilan cemas Fatma dia membuang puntung rokok ke asbak dan menyesap kopi hitam di atas meja,

Setelah mengatakan itu pintu kamar Jamila berderit, Fatma menoleh menemukan Jamila yang membawa handuk di pundaknya,

"Kenapa baru bangun nak? Tidak biasanya kamu bangun sesiang ini?"
Fatma bertanya beruntun,

Jamila mengucek matanya dan menatap Fatma di depannya,

"Ngghh.... itu buk, tadi malam Mila nggak bisa tidur, baru tidur jam 4 pagi tadi,"
Jamila menjawab dan berjalan ke meja dekat Bambang dia mengambil pisang goreng di samping kopi Bambang dan ingin memakannya belum tergigit kepalanya di timpa sesuatu dan bergerak-gerak masuk ke baju yang dia pakai,

Jamila berteriak dan mengibas-ngibaskan bajunya,
Fatma dan Bambang panik melihat Jamila seperti itu,

Cicak hitam jatuh dari celana Jamila dan melompat ke pisang goreng dalam piring di atas meja,

Jamila menyentuh dadanya dia syok, jantungnya berdegup kencang wajahnya yang putih memucat saat melihat cicak tersebut naik ke dinding dan berbunyi

Ckcckkkkkkkkkkk......

Fatma mengusap dadanya,
"Astaghfirullahal'azim, pertanda apa ini nak?"

Jamila masih syok tak bergerak dia tau betul jika seseorang tertimpa cicak di atas kepala, keluarga dekat akan mendapat musibah atau berduka,

Jamila beristighfar dalam hati,
Bambang sadar duluan dan membuang pisang goreng di dalam piring keluar setelah itu dia duduk termenung,

"Ayah mimpi aneh tadi malam"
Bambang bersandar di kursi kayu menatap Fatma dan Jamila yang masih beristighfar di tempat,

"Mimpi apa yah?"

Jamila sadar dan duduk bersimpuh di dekat kaki bambang, sedangkan Fatma sudah duduk di samping ayahnya,

Turun ranjang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang