Sementara itu diluar pintu kamar,
Bambang dan Fatma menguping pembicaraan mereka lama sekali Bambang dan Fatma berdiri menempelkan telinga ke pintu kamar,
Sesekali mereka mengerutkan dahi,
Dan saling melirik setelahnya,
Mereka masih setia mendengarkan sampai suara teriakan Jamila membuat Bambang dan Fatma kaget,
Bambang menendang pintu kamar Jamila,
Dan melihat damar yang menghimpit tubuh jamila,Brakkkk!!!!
Mereka berempat membeku,
Jamila mendorong damar,
Fatma menutup mulutnya, Bambang mengalihkan perhatiannya, sementara damar masih sama tak berekspresi!Bambang berdehem,
Setelah itu dia menatap Jamila tajam,
Bertanya marah"Kenapa kau berteriak?
Tidakkah kau tau suaramu sampai ke tetangga sebelah? Apa kata mereka jika mendengarnya?"Jamila terduduk diam menunduk memilin bantal pengantin yang bersarung warna putih
" ayah tak pernah mengajarkanmu seperti itu Jamila! Kau seorang gadis yang baru menikah, apakah pantas bagimu untuk meneriakkan nama suamimu? Apalagi kau menyebutnya sialan, Kau mengecewakan ayah!"
Bambang benar-benar marah,
Jamila menikah dengan damar saja sudah banyak gosip, apalagi sekarang dia menjerit di malam pertama dan menyebut damar sialan,Jamila ingin mengeluh tetapi tak bisa, kenapa hanya dia yang di marahi?
Kenapa damar tidak?
Dia hanya kaget bercampur takut, dia kira damar kerasukan dan ingin mencekiknya,
Jamila melirik ke arah damar,Meminta bantuan untuk menjelaskan ke ayahnya, tetapi damar tak melihatnya,
Sekali lagi dia menunduk,
Membawa keluhan yang sangat besar,
Damar yang salah kenapa dia yang dimarahi,
Dia menutup matanya dengan kedua tangannya menangis kecil,Jarang ayahnya marah, tetapi sekarang hanya karna damar ayahnya memarahinya di depan pria itu, Jamila malu!
Ayahnya selalu memanjakannya,"Sikap berisikmu yang meneriaki suamimu sialan akan menjadi gunjingan besok pagi,
Apakah kau tau Jamila! Berhenti menangis,
Minta maaf pada damar sekarang"
Bambang berkata tegasJamila makin sesegukan tetapi dia tak ingin meminta maaf dia tidak menghiraukan perkataan Bambang
"Jamila ayah bilang minta maaf,
Kau dengar tidak Jamila"Jamila masih diam tidak bergerak
Damar hanya diam duduk tak jauh dari Jamila menunggu Jamila untuk minta maaf padanya"Jamila jangan membiarkan ayah mengulanginya lagi, walaupun kamu tidak mencintainya dia suamimu, sudah seharusnya kamu menghormatinya,
Tampaknya selama ini ayah terlalu berlebih-lebihan memanjakan mu"Fatma yang sedari tadi diam mulai tak terima dengan perkataan suaminya dia menarik lengan Bambang dan melototi Bambang,
Bambang hanya menatap Fatma dan berkata tegas
"Jangan terlalu memanjakannya Fatma, dia seperti ini karna kamu sering memanjakannya"
Bambang berkata tegas memarahi Fatma,"Abang juga sering memanjakannya, walau bagaimanapun Abang tidak boleh terlalu memarahinya"
Fatma berbalik marah,"Itulah salahmu, kau selalu membelanya, lihat sekarang, di malam pertama dia sudah bertindak kurang ajar, meneriaki damar seperti itu, jika orang mendengarnya, dia akan menjadi gunjingan mereka, cukuplah di pernikahan tadi mereka di gunjingi, jangan dua sampai tiga kali, Jamila minta maaf sekarang" Bambang masih memasang wajah sangarnya,
Jamila meremas rok yang dia kenakan dia mengangkat wajahnya tetapi masih menangis sesegukan, Bambang menutup mata tak ingin mangasihani anaknya!
Dia hanya ingin Jamila tau bahwa apa yang dia lakukan tadi salah,

KAMU SEDANG MEMBACA
Turun ranjang (END)
Novela JuvenilUpdate tiap minggu Aku mencintai tunangan kakakku, cinta itu tumbuh sendirinya, saat tunangan kakakku menyelamatkanku! Tapi takdir berkata lain, benar kata orang sebagai manapun kita berencana, sebagai manapun kita ingin, jika tuhan tidak menghenda...