Jamila berjalan pelan takut membuat damar bangun pemuda itu bersandar di kepala ranjang sambil memejamkan matanya,Dia duduk di sampingnya memajukan tubuhnya mengangkat tangan untuk menepuk bahu damar pelan membangunkan pria itu,
Tetapi belum sempat dia melakukannya damar membuka matanya dulu, Jamila tersentak saat tangan damar menangkap pergelangan tangannya yang sedikit lagi menyentuh bahunya,
Dia tergagap saat mata hitam milik damar menatap tajam matanya,
Jamila menundukkan kepalanya dia berusaha melepaskan tangannya dari cengkeraman damar,
Tetapi damar memegang tangannya erat tak berniat melepaskan,Jamila berbicara gelagapan, hatinya berdegup kencang,
Betump betump betump...
Rasanya hati ini ingin meloncat keluar sangking kegugupnya,
Jamila menahan nafas tatkala tubuh damar mendekat ke arahnya,Damar menarik tangan Jamila membuat gadis itu maju dan menabrak dada bidang damar,
"K~kak i~ittu Mila tadi ingin membangunkan saja" Jamila menjawab lirih,
Takut bukan main dengan pria itu,Damar mengangkat dagu Jamila,
Mau tak mau Jamila mendongak tangannya sudah terlepas dari genggaman damar, dia juga beringsut mundur sedikit, membuat jarak beberapa jengkal wajahnya memanas,
Saat ingat bahwa dia menabrak tubuh damar karna sedikit tarikan pria itu,Walaupun mereka sudah sah suami istri tetapi hubungan mereka tidak seintim itu,
Dia sudah pernah berpelukan dengan damar,
Walau dari belakang, dua kali mereka melakukannya,
Saat di kamar mandi dan di hutan waktu itu,
Saat itulah dia jatuh hati padanya,Tetapi walau begitu dia wanita, siapa saja yang di buat seperti itu pasti gugup setengah mati, saat duduk berdua saja dia gugup bukan main apalagi sekarang malam pertama mereka, mungkinkah damar ingin dia melayaninya?
Jamila menahan nafasnya dia menunduk lagi meremas jari-jari tangan,
Pergelangan tangan yang dipegang damar masih terasa di tangannya,
Jantungnya ketar ketir,Damar hanya melirik Jamila tubuhnya yang tadi terkontrol sedikit, mulai bereaksi kembali,
Wanita ini memang benar-benar menggoda, apalagi dia memang sudah menahan nafsunya terlalu lama,
Saat halizah hamil dia tak pernah melakukan itu lagi,Damar menghela nafas panjang saat memikirkan halizah, cintanya , istrinya yang masih dia cintai,
Ada rasa bersalah di hatinya, saat dia kehilangan kontrol saat bersama Jamila,"Tidurlah" damar berkata agak serak,
Jamila menunduk patuh dia berdiri memutar jalannya berbaring agak jauh dari damar yang masih terduduk,
Damar memijit alisnya, keningnya menggerut tampak seperti sakit kepala,Jamila hanya menatap damar, menilai pria itu, masih sama!
Masih tampan, masih tangkas, cerdas, pujaan wanita! Dan masih dingin seperti biasa! Tak ada yang berubah,Jamila berpikir keras kenapa dia peduli dengan damar, memang kenapa kalau dia tampan? Nyatanya dia tak mencintainya juga? Dia tak menyukainya! Jamila membelakangi punggungnya tak ingin bertanya,
Jika bertanya takut saja di kacangi,
Selama ini Damar selalu mengacanginya,
Tak menghiraukannya,Matanya tak ingin terpejam dia berbalik melihat sekali lagi damar,
Tak berubah, masih duduk memijit pelipisnya, sambil sesekali mendesis,Jamila duduk dan dengan ragu-ragu bertanya,
"Kakak sakit kepala?"Damar tak menjawab menoleh pun tidak,
Kan apa katanya di kacangi,
Jamila terdiam sejenak,
Ingin tidur tetapi tak jadi, karna memikirkan damar, jika dia tidur dan damar keluar meminta pil sakit kepala, nanti dikira orang sini tak menghiraukan suami,Jamila malas digosipin orang jadi dia berdiri berjalan ke meja rias mengambil minyak kayu putih,
Berdiri di samping damar, Jamila ragu-ragu tetapi mengambil kepala damar dan memijit pelipis damar pelan,"Masih sakit" tanyanya lembut,
Damar masih tak menjawab,
Jamila yang kesal memijat dengan keras tetapi damar tak berkomentar dia tak menghentikan tindakannya,"Kak damar" panggil Jamila
Hening..... Masih diam
Lima detik, lima belas detik, dua puluh detik,
Satu menit berlaluMasih sama diam seperti orang bisu!
Jamila beristighfar dalam hati"Astaghfirullahal'azim,
Tolong lindungi hamba dari setan yang terkutuk ya Rabb...
Sabar sabar sabar
Anggap saja damar bisu, damar setan, damar sialan, ini penyebab kak halizah meninggal, karna selalu dikacangi olehnya"Jamila melototi kepala damar tajam ingin sekali memaki pria ini, seumur-umur hanya damar yang selalu bersikap seperti ini padanya,
Dia seperti dinding ada tapi di abaikan,
Untuk apa melihat dinding hanya seperti itu tak berubah!"Damar" Jamila memanggilnya keras
Dia menghela nafas panjang menstabilkan emosinya"Kak damar" kali ini dia memangilnya super duper lembut, mungkin hanya damar yang mendengarnya,
"Kak sudah hilang tidak sakitnya?"
Tak menyahut sama seperti sebelumnya,
Jamila yang kelewat kesal mengambil tangannya dan menghentakkan kakinya kembali ke tempat tidur,
Damar tak meliriknya lelaki itu seperti orang bodoh menatap ke depan,
Jamila memperhatikan damar kembali,
Damar ini seperti melihat hantu,
Jamila melihat damar yang menatap dinding tak ada siapa-siapa, kosong melompong!Jamila meneguk ludahnya kasar, dia mulai takut, kalau-kalau damar kerasukan!
Wajahnya kaku! Walaupun memang seperti itu, tetapi sorot matanya seperti seseorang yang baru sudah bertemu hantu!Jamila terdiam memperhatikan tingkah suaminya yang aneh, jantungnya berdegup kencang, jujur Jamila adalah orang yang penakut,
"Bismillahirrahmanirrahim"
Jamila berbicara lirih
Dia memanggil lagi"Kak"
"Kak damar"
"Kakak"
Nafas Jamila tak beraturan tak bergerak karna sangking takutnya,
Dia mencoba sekali lagi,"Kakak melihat apa?"
Seperti biasa, tak menjawab, tak menghiraukan,
Jamila sudah berpikiran yang aneh-aneh,
Ini calon suami yang baik? Damar cerdas?
Nyatanya damar sekarang seperti orang bodoh,Jamila mencoba mendekatkan dirinya ingin menyadarkan damar,
Sesekali dia berdoa semoga tak terjadi apa-apa padanya,Sedikit demi sedikit Jamila bergerak tiba di samping damar, tangannya menepuk pundak damar pelan dan memanggil lirih,
Jantungnya ketar-ketir takut bahwa damar memang kerasukan,"Kak damm...."
Belum sampai dia berbicara damar mengambil tangan Jamila, dia menekan Jamila ke tempat tidur dan menghimpitnya erat di bawahnya,
Dia mendengar Jamila memanggilnya, dia sedang mengontrol dirinya karna malam ini agak nafsu terhadap Jamila,Tetapi wanita ini malah memanggilnya dan memanggilnya, nafsu yang sedari tadi yang coba dia kontrol, malah makin meningkat saat Jamila mendekatkan diri padanya, tak tau kenapa malam ini dia agak kepanasan, dia awalnya agak curiga pada fatma, tetapi dia dengan cepat menepisnya, Jamila juga sudah menjadi istrinya, jadi tidak ada salahnya dia meminta haknya
Gadebukkkkk!!!!!!!
"Ahhhh" Jamila terjerit walaupun tak sakit dia kaget
"Damar sialan" pekiknya
••••••|||||||•••••••
Yang ingin maki damar silahkan!

KAMU SEDANG MEMBACA
Turun ranjang (END)
Teen FictionUpdate tiap minggu Aku mencintai tunangan kakakku, cinta itu tumbuh sendirinya, saat tunangan kakakku menyelamatkanku! Tapi takdir berkata lain, benar kata orang sebagai manapun kita berencana, sebagai manapun kita ingin, jika tuhan tidak menghenda...