"Mas tau, mil~mila hanya mencintai mas saja tak pernah terbesit untuk merebut mas damar dari kak halizah, Mila tidak seperti itu"
Jamila berkata lirih dia memutar mutar jari telunjuk dengan tangannya tampak gugup dan cemasDamar menatap Jamila dalam ingin melihat wajah gugup gadis itu,
Dia terkekeh geli saat melihat ekspresi istrinya wanita itu tampak takut,Jamila mendongakkan kepalanya menatap damar yang masih memeluknya
"Mas Mila serius"
Jamila berkata lirihDamar menaikkan alisnya
"Sejak kapan?"Jamila lagi-lagi bingung dia tidak mengerti apa pertanyaan damar
"Sejak kapan apa mas?"
Jamila balik bertanya"Cinta sama mas, sejak kapan perasaanmu muncul"
Damar menatap Jamila lekat dia sangat ingin tahu kapan Jamila mencintainyaJamila menunduk dan mengigit bibirnya
Terdiam tak menjawab"Jamila" damar memanggil lembut
Jamila melirik damar sekejap setelah itu menundukkan kepalanya kembali
Dia tampak ragu tetapi mencoba untuk menjawab"Sejak mas nolongin Mila waktu itu di sungai, Mila suka mas damar setelah kejadian itu"
Jamila membuang mukanya tak berani menatap damar jantungnya berdegup kencang wajahnya memanas malu, rahasia yang selama ini dia simpan rapat-rapat terungkap sebegitu mudahnyaSuasana hati damar terangkat, dia menarik Jamila kepelukannnya dan mengecup kening istrinya beberapa kali kelewat senang dengan pengakuan istrinya,
"Mas damar tidak marah?"
Jamila bertanya ragu"Kenapa harus marah hmmm...."
Jeda tiga detik
"Mas juga cinta kamu mil"
Damar makin mengencangkan pelukannya
Dia sangat menyukai hari ini, entahlah tampaknya hari ini adalah hari yang paling membahagiakan seandainya dia tau Jamila mencintainya dia tak akan menikahi halizah,
Dan dia bersyukur Jamila tak jadi menikahi Bagas, syukurlah surat halizah ketemu saat dia telah menikahi jamila, jika tidak dia tidak tau seperti apa setelah dia mengetahui bahwa cintanya tak bertepuk sebelah tangan********
Jamila mencoba melepaskan pelukan damar di tubuhnya dia sedikit sesak,
Tubuhnya di penuhi keringat setelah melakukan hubungan suami istri,"Mas lepas sesak"
Jamila mencoba beberapa kali
Dia mengerutkan keningnya protes dengan tingkah damarDamar tak menghiraukan Jamila dia mengecup bahu telanjang wanita itu,
Jamila tak berdaya dia pasrah saat tangan damar mulai menjelajahi tubuhnya"Mas sudah"
Jamila merengek sudah dua hari setelah pengakuannya hari itu damar selalu seperti ini, banyak sekali yang dia tanyakan mulai dari bagas, zaidan, bahkan pemuda-pemuda yang dulu pernah menyapanya, damar bahkan cemburu dengan anak kecil,"Bagas pernah memelukmu mil?"
Damar bertanya lagi entah yang ke berapa kalinya dia menanyakan itu
Tetapi Jamila masih menjawabnya jujur"Belum pernah, mas sudah lepas"
Jamila mengambil tangan damar dan mencoba untuk memindahkan tangan itu tetapi tak berhasil, walau bagaimanapun dia berusaha"Lalu kenapa dia sering mengapelimu waktu itu?" Suara damar dipenuhi dengan kecemburuan
"Hanya bertamu saja"
Jamila menjawab jujur tetapi damar menyipitkan matanya tak percaya dengan perkataan istrinya"Berbohong!"
Jamila membalikkan badannya menatap damar yang masih meliriknya tak percaya,
Jamila sedikit tertekan dia mencoba mengalihkan pembicaraan
"Mas Mayang kemarin ke rumah"
Jamila berkata lirih
KAMU SEDANG MEMBACA
Turun ranjang (END)
Teen FictionUpdate tiap minggu Aku mencintai tunangan kakakku, cinta itu tumbuh sendirinya, saat tunangan kakakku menyelamatkanku! Tapi takdir berkata lain, benar kata orang sebagai manapun kita berencana, sebagai manapun kita ingin, jika tuhan tidak menghenda...