Tinggalkan jejak sebelum membaca😋😋😋😋😋
Jamila berjalan di pematang sawah, rambutnya yang panjang bergoyang-goyang mengikuti tubuhnya,
Gadis itu membawa rantang di tangannya,
Dia tersenyum alami setiap ada orang yang lewat, Jamila terkenal karna ramah dan cantik, belum lagi dia anaknya juragan, namanya harum sampai ke kampung-kampung sebelah, banyak pemuda-pemuda yang mendekati dia secara terang-terangan,Dan sekarang dia bertunangan dengan bagas, walaupun begitu masih ada pemuda-pemuda yang nekat mengiriminya surat, walaupun mereka tau kalau Jamila sudah calon istri orang,
Kata mereka sebelum janur kuning belum melengkung Jamila masih bisa didapatkan,
Tak elak kata-kata ini menjadi provokasi bagi Bambang,Mangkanya dua bulan lagi Jamila akan segera dinikahkan, tanggal waktu dan tempat sudah ditentukan,
Bahkan Fatma dan Bambang juga mengganti cat rumah dan membeli piring dan gelas yang baru,
Akad nikah di laksanakan di masjid sedangkan resepsi di laksanakan dirumah Jamila, semuanya sudah di atur tinggal menunggu waktu dan dia akan resmi menjadi istri Bagas,
"Jamila nak kemana kau tu?
Jamila berhenti dan melihat bik ijah yang sedang menyabik rumput untuk makan sapi, dia tersenyum dan berkata sopan,
"Eh ini bik mau mengantar rantang ke ayah," Jamila mengangkat rantang di tangannya menunjukkan ke bik ijah yang menyusun rumput di sepeda miliknya,
"Oo... Bibik kira mau mengantar ke Bagas" wanita paruh baya itu tersenyum menggoda,
Jamila ikut tersenyum,
"Tidak tadi ayah belum makan saat pergi, mangkanya ibu menyuruh Mila ke sawah mengantar makan"
Jawab Mila"Hey Jamila mau mengantar makanan ke ayahmu ya" nyai Zainab mendukung ambung mendekat dia menyeka keringat di dahinya, matahari sangat terik dan bersinar terang,
Mungkin malam ini akan turun hujan,"Iya nyai" Jamila menggangukkan kepalanya,
"Ayahmu tidak ada di sawahnya" jawabnya,
"Hah" Jamila mengerutkan keningnya
"Bukankah ayah tadi ke sawah ya? Lalu untuk apa aku membawa rantang jika dia tidak ada? Jamila bergumam sendiri,"Aishhh kau ini" nyai Zainab mengibaskan tangannya" dengarkan dulu nyai bicara" marahnya,
Jamila tergagap dia meminta maaf,
"Tadi ayahmu memang ke sawah, tapi setelah melihat sawahnya dia ke kebun halizah, katanya ingin memeriksa kebunnya, takut damar tidak bisa mengurus! Nyai Zainab menjelaskan perlahan,"Jadi ayah sekarang di kebun halizah nyai?" Jamila bertanya bingung,
"Ya iyalah Jamila! Kau ini cantik-cantik kok bodoh toh" bik ijah ikut menimpali,
Jamila hanya tersenyum kikuk,
"Ya sudah kalau begitu Jamila ke kebun dulu" pamitnya,"Ya pergilah ayahmu pasti lapar" jawab nyai Zainab,
Jamila segera beranjak dari situ, dia melewati jalan yang ada di sawah dan dia sangat berhati-hati karena jalan itu licin dan kecil,
KAMU SEDANG MEMBACA
Turun ranjang (END)
Ficção AdolescenteUpdate tiap minggu Aku mencintai tunangan kakakku, cinta itu tumbuh sendirinya, saat tunangan kakakku menyelamatkanku! Tapi takdir berkata lain, benar kata orang sebagai manapun kita berencana, sebagai manapun kita ingin, jika tuhan tidak menghenda...