Tanggal 19 bulan ini author
genap berusia 20
Mohon ucapannya ya😅
Bagi yang mau..
.
.
.Tinggalkan jejak sebelum
membaca🌟__________________________
Balai desa seperti pasar malam saat ini,
Ramai sekali!!!
Tampaknya sedikit orang yang dapat tertidur karena mereka berbondong-bondong menonton kesenangan, gosip Mayang dan sakoni akan menjadi pelengkap cerita yang asyik setelah makan malam warga desa,Siapa yang tidak bisa bergosip?
Apalagi banyak sekali versi baru yang di buat-buat,Damar masuk mengikuti langkah Bambang,
Bambang berhenti mengisyaratkan damar agar duduk di samping ayahnya dan paman-pamannya Yang bergerombol menahan malu atas sikap kemenakan mereka, damar berjalan ke arah mereka setelah itu duduk, menundukkan kepalanya tak ingin melihat Mayang yang melihatnya seakan minta pertolongan,Wajah damar memerah menahan emosi,
Melihat banyak orang yang berbisik-bisik,
Membicarakan keburukan Mayang,
Rasanya seperti di lempari kotoran,
Sepupunya itu benar-benar, dan siapa itu lelaki yang tertangkap bersamanya sakoni??
Ahhhhhh.......
Lagi lagi damar menghela nafasnya
Tak sanggup lagi berkata-kata."Jadi sudah terkumpul semua?"
Suara datok Husein menggema di seluruh ruangan,
Keadaan yang ramai seketika menjadi sepi saat ketua adat tersebut mengangkat suaranya"Pihak keluarga sakoni dan pihak keluarga Mayang, apakah masih ada yang belum datang?" Tanyanya lantang
Suara itu seperti suara malaikat maut bagi Mayang, dia tau akhirnya tak dapat di ubah,
Damar beserta anggota keluarganya menjawab serempak
"Sudah tuk"Diikuti oleh keluarga sakoni
"Sudah terkumpul semua Datuk"
Ucap salah satunyaEhemmmm...
Datuk Husein terbatuk memulai percakapan yang sangat penting malam ini"Jadi begini"
Datuk Husein menatap satu persatu tersangka yang sedang duduk bersimpuh" Beberapa Warga di desa ini menangkap satu pemuda dan satu pemudi, yang sedang berbuat tidak senonoh"
Suara Datuk Husein meninggi saat menekankan kata tidak senonoh, dia Mejeda kalimatnya saat menatap kedua keluarga yang duduk berjarak satu meter.
"di sungai. tempat mandi, mencuci di desa kita" ucapnya lagi
Suasana hening hanya suara katak yang terdengar bersahut-sahutan di luar sana.
"Sebagai ketua adat" jeda tiga detik
"Aku sudah bermusyawarah bersama tetua lainnya, bahwa. kami sepakat akan menikahkan mereka berdua"
Datuk Husein melihat tetua yg duduk bersama dengannya.
Datuk tuo memegangi tongkatnya erat menatap damar yang sedari tadi menunduk,Sedangkan yang lainnya mengaguk-anggukan kepala mendengarkan denda yang di sebutkan ketua adat,
"Prilaku mereka tercela, mengotori kampung kita, maka karena itu agar tidak terulang kembali, kami mendenda mereka berdua untuk membayar"
Lagi dan lagi Datuk Husein menjeda kalimatnya, membuat Mayang yang gugup makin ketar ketir
KAMU SEDANG MEMBACA
Turun ranjang (END)
Teen FictionUpdate tiap minggu Aku mencintai tunangan kakakku, cinta itu tumbuh sendirinya, saat tunangan kakakku menyelamatkanku! Tapi takdir berkata lain, benar kata orang sebagai manapun kita berencana, sebagai manapun kita ingin, jika tuhan tidak menghenda...