6. surat-surat bagas

72.8K 3.6K 51
                                    

Bulan Ramadhan sudah tiba, enam bulan sudah berlalu dengan cepatnya, rasanya baru kemarin menjalankan ibadah puasa, sekarang sudah bertemu pula,

Jamila berjalan dengan gadis-gadis lainnya membawa obor di tangan mereka masing-masing, bulan bersinar terang menerangi seluruh dunia, sekarang sudah pertengahan bulan ramadhan,

Yang berarti tidak akan lama lagi, akan menyambut idul Fitri,

"Jamila, panggil sari salah satu teman dekat Jamila,

Jamila menatap sari dan menjawab
"Kenapa?" Jamila memelankan langkahnya,

"Tidak, jeda tiga menit"hmmm apakah kau tidak mendengar sesuatu? Tanya sari,

Mendengar itu intan dan Layla mendekat ke Jamila dan memegang tangannya,
"Suara apa kak? Tempat ini terkenal sepi, sahut Layla panik,

"Iya aku jadi merinding.." intan melirik kiri kanan yang gelap gulita, hanya cahaya obor yang menerangi sekitar, itupun berkerlap kerlip karna tertiup angin,

Jamila mengerutkan keningnya mulutnya berkomat-kamit membaca ayat pendek, bukannya apa-apa mereka wanita, tidak ada pemuda pula, apalagi malam ini angin berhembus kencang karna akan turun hujan, walaupun masih bulan ramadhan, tapi rasa takut itu masih ada,

"Aku mendengar ada orang yang memanggilmu dari tadi" jelas sari,

Jamila memegang obor kuat," aku tidak mendengarnya! Mungkin kau salah dengar, sudah ayo cepat nampaknya malam ini akan turun hujan, jawab Mila,

Layla dan intan mengeratkan pegangan mereka satu sama lain,
"Ayolah kak aku mulai takut," Layla berucap panik,

"Untuk apa takut inikan bulan ramadhan," tenang Mila,

Mereka berjalan tergesa-gesa, angin berhembus kencang meniupi pohon yang rindang dan lebat, membuat suasana tambah horor dan menakutkan,

Suara langkah kaki diiringi dengan teriakan bersatu dengan suara pohon yang saling bergesekan,

"Mila oh Jamila" teriak orang tersebut,

Layla berhenti diikuti intan Jamila mengerutkan keningnya kesal,

"Ada apa? Kenapa berhenti, tidakkah kalian rasakan hujan akan turun?" Rintik gerimis menetes sebesar biji jagung, untung rumah mereka berdekatan dan akan segera sampai,

"Kak apakah kau tidak mendengarnya? Ada orang yang memanggilmu tadi? Tanya intan,

Jamila mendengus "mungkin kalian salah dengar, ketusnya, dia juga takut perasaan dari tadi tidak ada yang memanggilnya,

Suara langkah kaki diikuti daun kering yang bergesekan bersentuhan dengan telapak kaki manusia terdengar,

Mila berserta teman-temannya beringsut mundur, "siapa itu keluarlah, titahnya,
"Jangan menakuti orang, keluarlah jika kau berani, tantang Mila, dia meneguk ludahnya kasar, takut menghantui mereka berempat yang sama-sama berpegangan, cahaya orange dari obor memperlihatkan wajah takut mereka,

"Ini aku," pemuda berbaju Koko dan sarung keluar dari gelapnya malam,

"Samsul" teriak mereka serempak,

"Kenapa kau disini? Kau menakuti kami? Tanya sari beruntun,

Samsul menggaruk kepalanya salah tingkah,
"A~ak~ku dari tt~tadi memanggil tapi kalian berjalan terus, jelasnya,

Jamila berserta sari intan dan Layla menghela nafas lega,

"Oi Samsul kau meninggalkanku, suara teriakan diikuti cahaya obor memasuki pandangan mereka,

Turun ranjang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang