Mayang X Sakoni

78.2K 3.8K 843
                                    


Tinggalkan jejak
sebelum membaca


Suara gesekan ranting terdengar di tepi sungai, Mayang duduk di sela dedaunan melihat ke arah damar dan Jamila yang sedang mandi. Tangannya mengepal erat saat melihat damar menggoda jamila.

Rasa sakit hati dan iri menghantui pikirannya benci akan Jamila dan ingin melihat Jamila menangis karena damar menjadi miliknya terngiang-giang di otak dan pikirannya,

Sudah beberapa hari ini dia selalu mengikuti mereka, tak ada satupun yang terlewat di matanya. Apalagi dengar-dengar jamila  sedang hamil muda membuat dirinya semakin cemburu buta.

"Sudah?" Damar bertanya lembut dia mengulurkan tangannya untuk di gapai wanitanya yang akan naik ke tebing karna sedikit licin terkena air sungai

Jamila hanya menganggukkan kepalanya dan menggapai tangan damar
"Sudah"
ucapnya sambil tersenyum malu-malu damar terkekeh geli sudah enam bulan mereka bersama tetapi istrinya masih malu-malu terhadapnya

"Ayo pulang sebentar lagi maghrib tabau sudah sedari tadi berbunyi"
Damar menarik tangan Jamila lembut mengecupnya dan menuntun wanita itu

Mayang mengikuti mereka sambil bersembunyi di balik dedaunanan suara tawa dan candaan tak pernah sedikitpun hilang dari mereka berdua.

"Mas baju coklat yang mas bawa tadi mana?"
Jamila melirik ke arah damar dan bertanya lembut,

Damar melirik ke keranjang istrinya tetapi tak menemukan baju pemberian Jamila jadi dia sedikit panik tetapi mencoba menenangkan diri

"Mungkin tertinggal di sungai nanti mas ambil" damar menintin Jamila hati-hati takut wanita hamil muda itu terpeleset

"Ambil saja sekarang Mila tunggu di sini"
Jamila berdiri di tepi jalan menatap mata damar

Damar balik menatap Jamila dia berjalan dan menggapai istrinya adzan berkumandang menandakan Maghrib telah tiba
"Nanti saja biar mas antar kamu dulu,
Tidak baik wanita hamil masih keluar saat manghrib"
damar mengelus rambut hitam panjang  Jamila dan mengecupnya pelan.

"Ayo" ucap damar

Jamila mengangguk seraya tersenyum mengikuti damar dan meninggalkan Mayang yang sedari tadi tersemyum licik bersembunyi di balik dedaunan.

*******

Mayang kembali ke sungai mencari baju damar yang tertinggal,
di otaknya sudah terpikir berbagai macam niat licik untuk menjebak damar

Mayang melepaskan bajunya dan bertelanjang masuk ke sungai bersembunyi di balik bebatuan menunggu damar datang dan melancarkan niatnya untuk menjebak damar,

"Bang damar sebentar lagi akan tiba aku akan memekik dan meminta tolong,
Bang damar yang takut aku kenapa-kenapa pasti akan terjun dan menolongku,
Setelah itu aku akan teriak sekencang-kencangnya, agar rumah warga di dekat sungai bisa mendengar teriakkan ku"

Mayang tertawa sendiri saat menghayal adengan yang terjadi, jika sampai ada orang yang melihat mereka, malam ini mereka akan dinikahkan di balai desa setelah persidangan paling hanya cuci kampung dan setelah itu langsung menikah.

Turun ranjang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang