36. mayang (1)

96.3K 3.8K 156
                                    

Suara kukukkan ayam jantan terdengar bersahut-sahutan,
Jendela-jendela rumah warga terbuka lebar, merekaBerbondong-bondong membersihkan diri dan mencuci di sungai tempat biasanya

Damar membuka matanya, dia melihat sekeliling kamar tetapi tak menemui Jamila,
Damar mengambil handuk dan keluar kamar,

dia bergerak ke dapur,
Tubuh berdiri istrinya memasuki penglihatannya, dia berjalan mendekat dan mendapati bahwa rambut panjang Jamila terurai basah,

Damar berdehem mengangetkan Mila yang menggoreng nasi,
Jamila berbalik dan menatap damar yang sedang berdiri bersandar di pintu dapur,

"Mas" panggil Mila lembut wajahnya memerah malu-malu mengingat adegan yang terjadi semalam,

"Masak apa?" Tanya damar

"Nasi goreng"
Jamila memasukkan kayu bakar ke dalam api setelah itu meniupnya, tetapi sebelum dia memulai damar sudah lebih dulu mengambil teropong bambu dan meniup api tersebut,
Jamila lagi-lagi memerah saat melihat damar yang sangat dekat dengannya,

"Mas ingin mandi? Ada air panas di dalam Periuk di kamar mandi"

Damar menatap Jamila yang malu-malu, bibirnya berkedut, keinginan untuk memeluknya ada dalam pikirannya, dia melangkah maju dan memeluk tubuh wanita itu,

Jamila kaku berdiri membeku, jantungnya berdegup kencang saat damar mulai mengecupi lehernya,

"Mas" panggilnya lirih

"Hmmm" sahut damar

"Mas tidak mandi? Nanti airnya dingin"

"Nanti saja, sebentar lagi"

Jamila tak bergerak membiarkan damar memeluknya dia hanya merasa bahwa ada sedikit kesenangan yang tak pernah dia rasakan, apakah ada kemajuan di dalam hubungan mereka?

Apakah damar mencintainya?

Jamila mengigit bibirnya dia merasa bahwa jantungnya akan terlepas dari kaitannya, Jamila takut bahwa detak jantungnya terlalu kuat dan bisa di dengar oleh damar,

"Telur rebusnya mana Mila?"
Damar melepaskan pelukannya Jamila menghela nafas lega dia menormalkan ekspresinya dan mengangkat kuali ke tungku satunya yang tidak ada api,
Nasi goreng yang dia buat selamat, tak ada gosong karna api tidak menyala,

"Mas damar ingin makan telur rebus?"
Tanya Mila jika iya dia akan merebusnya segera,

Damar mengangkat alisnya dan menatap wajah polos istrinya,
"Kau lupa atau tidak tau Jamila,setelah wanita dan lelaki berhubungan badan biasanya memakan telur rebus separoh matang?"
Damar menjelaskan datar, mustahil wanita ini tidak tau bukankah dia yang merebus telur untuknya terakhir kali,
Damar memutar tumitnya dan pergi ke kamar mandi meninggalkan Jamila yang berdiri sendiri di sana

Jamila memikirkan sesuatu tetapi setelah itu ekspresinya muram, dia mengigit bibirnya saat tau apa yang di maksud oleh damar,
Terakhir kali dia yang merebus telur untuk damar, tetapi malam itu damar menghabiskan waktu untuk halizah kakaknya, dia ingat sekali malam itu, menangis sendirian karna patah hati, paginya mereka berdua dalam kamar mandi,

Ada kesedihan yang tak bisa dijelaskan keluar melalui matanya, dia tau betul bahwa dia bukanlah yang pertama menghabiskan sepanjang malam dengannya,
Halizah wanita itu adalah yang pertama,
Baik itu ciuman pertama, dia yang pertama kali menyentuh tubuhnya, dan bahkan mungkin dia adalah cinta pertama damar,
Jamila mengigit bibirnya saat entah kenapa kesedihan merasuki jiwanya,

Dia berbalik membuka lemari dapur dan mengambil dua telur ayam merebusnya dan menyalakan api, tidak tau kenapa Jamila tiba-tiba ingat perkataan sakoni waktu itu,
Damar pernah mengiriminya surat, tetapi dia tidak mengetahui itu, atau jangan-jangan....
Jamila tidak ingin berpresangka buruk dia hanya perlu bertanya ke damar,

Turun ranjang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang