2 tahun yang lalu
Suara jangkrik malam terdengar di kesunyian malam, damar duduk di ruang tamu sendirian dia memegang amplop putih di tangannya,
Adik ayah dan ibunya sedang berada di surau, damar sendirian termenung di temani suara jangkrik malam,
Dia menghela nafas panjang, rasa ini menyiksanya, dia sangat menginginkan gadis itu, tetapi tau bahwa dia bukanlah apa-apa, status mereka berada di atasnya,Jadi rasanya tak mungkin mendapatkannya,
Damar sesekali melirik amplop putih di tangannya setelah itu meletakkan amplop itu di atas meja,Sudah berapa banyak dia membeli amplop bulan ini, sudah dua tahun dia mengirim surat tetapi tak satupun yang terbalas,
Siapalah dia di desa ini, dibandingkan dengan saingan-saingannya diluar sana, dia sudah kalah sejak dulu tetapi rasa ini menancap terlalu dalam, tak ingin rasanya melepaskan,
Dia hanya orang miskin yang sawahpun tak punya, dia adalah seorang pemuda yang pontang panting mencari uang untuk melunasi hutang yang kian membludak dari hari ke hari ke pamannya,
Ibunya sakit-sakitan, adiknya masih kecil, penghasilan ayahnya tak menentu dengan menangkap ikan, terkadang ada terkadang juga tidak, mimpi apa yang dia punya sampai ingin Menikahi gadis cantik kaya pula,
"Mar damar"
Suara beberapa pemuda desa terdengar di depan rumahnya damar memasukkan amplop putih ke dalam bajunya dia membuka pintu dan disambut dengan pemuda desa yang berpakaian rapi dan bersih,Malam ini ada acara pernikahan di desa ini, pemuda dan pemudi desa ini biasanya datang dari tiga malam sebelum pernikahan dilaksanakan, mereka mendekor dinding rumah dan membuat janur kuning, sedangkan wanita biasanya berada di dalam kamar wanita untuk menghias kamar dan jari-jari pengantin dengan inay,
Damar dan teman-temannya pergi di temani dengan senter dan obor di tangan mereka masing-masing
"Jamila datang tidak ya" suara teguh memasuki pendengaran mereka,
"Pasti..... Jamila pasti datang
Aku yakin dia pasti datang"
Asep berbicara semangat dia tampak yakin"Kau yakin sekali, ingat tidak waktu itu, saat kita berbondong-bondong ke rumahnya Zulaikha,
Kita menunggu Jamila di depan pintu dan mencari sandalnya tetapi tak menemukan sandalnya saat itu, dan kau bilang bahwa mungkin Jamila datang tetapi tak memakai sandal yang biasanya, lama kita menunggu dan ternyata Jamila memang tak datang, ingat tidak?"
Samsul ikut menimpali saat dia mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu, rasanya sedikit lucu saat mereka menunggu Jamila di depan pintu, tetapi gadis itu tak muncul-muncul entah berapa lama mereka menungguDamar yang sedari diam menarik sudut bibirnya dia juga ingat waktu itu,
Dia ada diantara mereka tetapi mungkin mereka tak menyadari karna kurangnya cahaya dan gelapnya malam itu,"Tetapi aku sangat yakin bahwa Jamila akan datang malam ini, tadi aku mendengarnya saat dia pulang dari sungai, juminten bertanya padanya dan jamila menggangukkan kepalanya dan berbicara iya"
"Kuharap dia memang datang malam ini, sayang sekali jika dia tak datang aku sudah memakai pakaian terbaikku malam ini lihat"
Akbar melirik pakaian yang dia kenakan, pemuda desa ulang lainnya ikut melihat dan sedikit kagum,"Kira-kira Jamila memakai pakaian apa malam ini?"
Bagas bertanya pada merekaDamar yang ikut mendengarkan juga berpikir,
Gadisnya memakai pakaian apa malam ini,

KAMU SEDANG MEMBACA
Turun ranjang (END)
Novela JuvenilUpdate tiap minggu Aku mencintai tunangan kakakku, cinta itu tumbuh sendirinya, saat tunangan kakakku menyelamatkanku! Tapi takdir berkata lain, benar kata orang sebagai manapun kita berencana, sebagai manapun kita ingin, jika tuhan tidak menghenda...