"Jamila dan halizah sama-sama anak dari keluarga ini, Jamila lembut dan anggun, sedangkan halizah ceroboh tak terkendali pemarah, mereka sama-sama wanita, saudara perempuan pula, kau tau betul maksud tujuanku mar..
Tidak susah untuk mencintai Jamila, apalagi dia cantik dan pintar, semua orang tau itu, bukannya ingin membandingkan dengan istri pertamamu, tetapi menurutku kau pasti bisa mencintainya, menyayanginya, melebihi halizah,"Jeda tiga detik
"Halizah memang anak dari keluarga ini tetapi hanya anak sepupu jauhnya Bambang bukan anak kandungnya,
Sedangkan Jamila adalah cucu biologisku,
Mungkin kebanyakan dari kalian anak muda tidak tau, tetapi aku yakin kau sudah tau ini damar?
Mustahil ibu dan ayahmu tak cerita!
Aku bukannya ingin mengungkit dan ingin membandingkan mereka, kau bisa lihat sendiri perbedaannya"Datuk tuo melihat damar yang linglung mendengarkannya,
Sedangkan Jamila dia agak terkejut dengan kenyataan yang dia dengar, jadi halizah bukan kakak kandungnya?Pantas saja selama ini Datuk tuo kurang memanjakannya? Jadi ini kebenaranya?
Dia tambah sedih saat mendengarkan itu,
Jika halizah tau ini apakah dia juga akan sedih, Jamila terisak tertahan saat memikirkan kakaknya,walaupun mereka bukan saudara kandung tetapi rasa keterikatan antara dia dan halizah sangat erat, dari kecil mereka bersama,
Halizah adalah kakak yang paling baik, meskipun halizah kasar pemarah dan seenaknya saja tetapi dia tetap kakaknya,"Tapi tuk jika saya menikahi Jamila bagaimana dengan bagas? Bukankah dia yang menikah besok pagi?"
Damar bertanya cepat"Tidak usah menyebut nama Bagas lagi, dia akan menikah di kota dengan wanita yang dihamilinya,
Damar kau pasti bertanya-tanya apa perintahku kan,"Damar hanya diam menunduk menatap karpet di bawah kakinya,
Datuk tuo yang melihat damar diam tak ingin berbasa-basi lagi,"Nikahi Jamila itu perintahku"
Datuk tuo berkata tegas dan tak terbantah,
Ini perintah walau bagaimanapun damar tidak bisa menyangkalnya,Jamila makin sesegukan tak tau harus berkata apa,
Melihat damar saja dia takut bukan main air mata mengalir di pipinya nafasnya sesak,
Tangannya meremas rok yang dia pakai,Sementara damar melongo tak percaya dia menatap Datuk tuo yang berdiri diikuti yang lainnya pergi entah kemana hanya satu kalimat yang keluar dari mulutnya
"Jika orang tua damar datang suruh temui aku di dapur"
Dengan itu Datuk tuo dan yang lainnya meninggalkan mereka berdua yang terdiam sunyi,Jamila mencoba menahan tangisnya takut mengganggu damar,
Damar menghela nafas panjang tak bisa berbicara, dia memijit pelipisnya tampak keberatan Jamila juga tau bahwa damar pasti tak ingin menikahinya,
Lama mereka termenung sampai suara serak Jamila terdengar di ruang itu,"Kakak tidak perlu menikahi Mila"
Mila berujar parau air mata lagi-lagi mengalir deras tak sanggup mengangkat wajahDamar bersandar dan menatap cangkir teh yang masih setengah
"Aku akan menikahimu""Tidak usah kak jika kakak tepaksa"
"Aku tak terpaksa ini perintah Datukmu, keluargamu banyak membantu keluargaku"
Jamila makin menangis
"Itu sama saja bahwa kakak terpaksa menikahiku kan? Hanya karna ayah banyak membantu"Bukan karna kakak mencintai ku!
Kalimat terakhir dia ucapkan dalam hati"Aku akan mencoba"
"Mencoba apa? Bukankah sudah jelas bahwa kakak tidak menyukaiku
Jangan paksakan dirimu kak"
Jamila berkata lirih
KAMU SEDANG MEMBACA
Turun ranjang (END)
Teen FictionUpdate tiap minggu Aku mencintai tunangan kakakku, cinta itu tumbuh sendirinya, saat tunangan kakakku menyelamatkanku! Tapi takdir berkata lain, benar kata orang sebagai manapun kita berencana, sebagai manapun kita ingin, jika tuhan tidak menghenda...