Damar memegang tangan Jamila
Mereka menyusuri jalan setapak kecil menuju rumah damar,Wajah gadis itu memerah malu-malu sesekali melirik ke arah damar,
Dia mengigit bibirnya dan menunduk menatap rumput di sekitarnya,"Kemarin kamu ketemu zaidan mil?"
Damar bertanya ragu-ragu ada sedikit cemburu di matanya,Jamila menatap damar sebentar setelah itu menunduk dan mengangguk ragu-ragu,
"I~iya mas, memang kenapa?"
Tanya Jamila, mustahil kan damar tau bahwa Zaidan sering main ke rumah dan mengiriminya surat, jika damar marah apa yang harus dimarahi, dia juga tidak tau bahwa Zaidan menyukainya, dan juga Zaidan adalah sepupunya,"Tidak ada" damar berujar datar
Jamila diam saja dia mengalihkan pandangannya,
"Dia berbicara apa saja?"
Tanya damar lagi"Mas Zaidan hanya memberikan Jamila oleh-oleh itu saja"
Jawab JamilaDamar berhenti berjalan dia menatap Jamila marah, kecemburuan terlihat jelas di suaranya
"Sejak kapan Zaidan menjadi suamimu?""Mak~maksudnya mas? Mila tidak mengerti!"
Jamila menjawab lirih dia menatap damar takut-takut"Mas tidak suka kamu panggil-panggil Zaidan dengan sebutan itu"
Damar berkata cemburu"Hah" Jamila terkejut dia tak mengerti maksud damar
Damar menghela nafas panjang dia menarik tangan istrinya dan berjalan kembali
"Kau tidak boleh panggil Zaidan dengan sebutan mas"
Hanya aku yang cocok dengan sebutan itu, bukan Zaidan apalagi Bagas!!
Kalimat terakhir dia ucapkan di dalam hatiJamila berkata ragu-ragu
"Tapi mas Zaidan yang suruh Mila mas""Tidak usah ikuti, jangan mau disuruh-suruh, kau istriku sekarang memanggil pria lain dengan sebutan mas sama saja menyelingkuhi suami, lagipula kita sudah menikah, jika suami tidak boleh, kau harus mengikuti perkataannya"
Damar berujar tegas takut bahwa istrinya tak paham"Tapi Mila tidak selingkuh mas"
Jamila tak terima di bilang selingkuh dia menatap damar protes"Memang tidak tetapi mas tidak suka Zaidan di sekitarmu! Satu lagi jangan panggil pria lain mas selain suamimu, mengerti!!"
Jamila menganggukkan kepalanya menuruti kemauan damar,
Damar menatap Jamila puas dia melepaskan genggamannya dan menarik pinggang ramping istrinya dengan intim lagipula di sini sepi matahari sore menyinari mereka membuat pemandangan itu indah,
Jamila menegang dia mencoba melepaskan tangan damar dipinggangnya,
Tetapi damar tak menghiraukannya"Mas jangan begini tidak enak dilihat orang"
Jamila berkata malu dia menatap damar"Tidak ada orang, lagipula rumahnya sudah kelihatan tuh"
Tunjuk damar ke rumah yang sendirian di dekat sawahJamila tak menolak membiarkan damar memegangi pinggangnya, akhir-akhir ini damar selalu memperlakukannya dengan lembut, Jamila senang hubungan mereka ada kemajuan,
Setelah kejadian di sungai dan malam itu, jamila merasa damar selalu memperlakukannya dengan baik, dan sampai hari ini,
Terkadang dia juga merasa malu saat malam-malam yang mereka habiskan beberapa malam ini, tetapi dia sedikit senang, setidaknya damar tidak bersikap dingin lagi dan mau menyentuhnya,•••••••
Jamila menaiki tangga dia mengambil rantang dari tangan damar dan membawa masuk,
KAMU SEDANG MEMBACA
Turun ranjang (END)
Novela JuvenilUpdate tiap minggu Aku mencintai tunangan kakakku, cinta itu tumbuh sendirinya, saat tunangan kakakku menyelamatkanku! Tapi takdir berkata lain, benar kata orang sebagai manapun kita berencana, sebagai manapun kita ingin, jika tuhan tidak menghenda...