One awkward moment
Could be the one that saves a life***
Anna memasuki mobil Pak Harry yang terparkir di dekat Alfamart karena tidak mendapatkan parkir guru di sekolah. Parkir guru memang sempit, jadi harus datang super pagi jika ingin memarkirkan kendaraannya di sana.
Karena Pak Harry belum tahu budaya itu, jadinya kehabisan spot parkir. Alhasil harus memarkirkan mobilnya di luar sekolah.
Tadi pagi di kantin, Anna sebenarnya sudah mau menolak Pak Harry dengan sanggahan bahwa ia akan menaiki ojek online. Namun setelah dipikir, jarak apartemen dan sekolah Anna cukup jauh. Akan mahal diongkos. Apalagi sekarang tarif ojek sudah naik. Beribu-ribu kali Anna protes ke Desi, tapi Desi hanya mengangkat bahu seolah berkata "Deal with it!"
Saat Anna membuka pintu, tercium aroma lemon dari pengharum mobil. Anna merasa aneh karena kemarin dia tidak mencium apa-apa. Apa mungkin, karena Anna terlalu terpecah konsentrasi takut telat jadinya tidak sadar?
"Pengharum mobilnya baru ya, Pak?" tanya Anna untuk memecah kesunyian.
Pak Harry mengangguk. "Iya, wangi kan?" Pak Harry balik bertanya.
"Lumayan, Pak. Tapi saya lebih suka aroma stroberi."
Pak Harry memandang Anna dari spion dengan pandangan aneh.
Anna buru-buru menimpali. "Eh iya, ini kan mobil Bapak. Jadi terserah Bapak ya hehehe." Anna terkekeh canggung.
Anna meringis.
"Memang terserah saya."
"Jutek amat, bos." ujar Anna dalam hati.
Kembali Anna terdiam sambil melihat pemandangan di luar jendela.
"Eh, Anna. Bagaimana cara ajar saya tadi?" tanya Pak Harry tak yakin.
"Emm..," Anna mengkerutkan bibirnya. "Lumayan lah, Pak. Bagi saya kimia tetap susah mau siapapun yang ngajar."
"Kalau menurut kamu begitu, kenapa kamu memilih kelas IPA?"
Anna terdiam. Dia memang tidak tahu jawabannya. Yang dia tahu, kelas 11 dia memilih IPA karena mengikuti Desi. Sampai sekarang, Anna bahkan belum menentukan ingin kuliah jurusan apa di UI. Yang penting UI, baginya.
"Kepo sama pelajarannya, Pak. Selain itu saya juga menyukai belajar biologi." akhirnya Anna memilihi jawaban yang menurutnya paling logis.
"Oh."
Kembali mereka berdiam-diaman. Anna bingung harus ngomong apa kepada Pak Harry. Akhirnya, Anna mengeluarkan HPnya dan mulai memainkannya untuk mengusir rasa bosan.
Discrollnya halaman Instagram Anna. Hanya ada post dari akun yang menyajikan tentang film yang diikuti Anna. Serta beberapa akun komedi seperti 9gag dan Dagelan.
"Kamu punya IG, Na?" tanya Pak Harry saat sedang lampu merah. Dia tidak sengaja melihat HP Anna.
"Punya lah, Pak. Ini kan 2020!"
"Follow saya, dong. Saya baru buat beberapa bulan yang lalu."
Anna berpindah ke halaman explore dan bertanya, "Iyadeh, nama Bapak apa?"
"Coba ketik nama panjang saya. Lupa tidak?" tanya Pak Harry jahil.
Diketiknya nama panjang Pak Harry di kolom pencarian. Tentu, banyak akun yang keluar dengan nama yang sama.
"Pak. Nama Bapak kan mainstream. Banyak yang keluar nih." gerutu Anna.
Pak Harry tersenyum. "HarryW82."
KAMU SEDANG MEMBACA
Anna & Harry
RomanceHubungan antara murid, 17 tahun, dan guru, 38 tahun, dimulai ketika mereka tinggal di apartemen yang sama dan lantai yang sama. Akankah hubungan itu berlanjut? Atau harus terhenti mengingat usia dan status kedudukan mereka yang jauh berbeda?