I will try
To fix you
***
Dipo dan Desi terus menganga mendengar cerita Anna tentang kemarin sore. Sewaktu dimana Pak Harry mencium bibirnya. Mereka tampak terkejut dan juga senang. Tidak menyangka gurunya akan bergerak secepat ini.
"Terus kalian sekarang udah?"
Anna mengangguk. "Gue juga gak nyangka. Mimpi apa gue semalem?"
Dipo tepuk tangan dengan keras. "Gila gila gila. Gila. GILA."
Rohman mendengar suara tepuk tangan itu lalu mendekat ke Dipo sambil menatapnya heran. "Siapa yang gila?"
"Gue bisa gila kalo kelamaan deket-deket lo!"
Sontak Anna serta Desi tertawa. Rohman mengacungkan jari tengah ke arah Dipo yang dibalas dengan ciuman udara ala Dipo ke Rohman. Rohman menggeleng lalu pergi dari hadapan mereka.
"Lama lama lo sama Rohman yang jadian sumpah." canda Anna.
Dipo memasukan tangannya ke saku celana sekolahnya. "Gak mau. Des?" kepalanya menoleh ke arah Desi.
"Hm?"
"Jangan mau kalah sama Anna. Jadian yuk?" tanya Dipo santai sementara Desi melotot tidak percaya.
"Ka...kamu serius?"
"Iya. Kita udah deket lama. Sering jalan bareng tanpa Anna." Dipo melirik ke Anna. "No offense, Na. Terus kita udah tahu juga kalau saling suka. Bahkan kita udah ngomong aku kamu. Tunggu apa lagi?"
Desi dan Anna saling tatap tidak percaya. Anna lalu mendorong Desi untuk menerimanya tapi tentu protes ke Dipo. "Gak romantis banget lo sumpah."
Dipo mendorong wajah Anna dengan menggunakan telapak tangannya. "Berisik. Mau nggak? Mau ya? Oke udah resmi guys kita jadian. Terima kasih semua!"
Dipo teriak yang kemudian disambut riuh oleh teman sekelas, bahkan Rohman.
Desi yang belum menjawab apa-apa langsung dipeluk oleh Dipo. Anna mengangkat kedua tangannya ke dadanya senang. Desi yang kebingungan lalu membalas pelukan Dipo.
"I love you, Des. Don't ever leave me." Dipo terus memeluk Desi yang badannya bergetar haru.
Rohman tepuk tangan, begitu juga dengan anak-anak di kelas Anna. Anna tertawa sambil menggeleng. Suasana di kelas jadi semakin riuh. Ada beberapa dari mereka yang bahkan bersiul dan mengabadikannya dengan menggunakan kamera handphone. Rio, yang membawa gitar, langsung asik memainkan lagu cinta-cintaan yang lagi hits dikalangan anak sekolah.
"Ada apa ini ramai-ramai? Diponegoro Muda dan Desi Sungkar, mengapa kalian berpelukan?"
Dari arah pintu masuk kelas muncul Bu Susi, guru Biologi. Satu kelas langsung berhamburan dan menduduki mejanya masing-masing. Mereka saling menunduk dan berharap tidak harus bertatapan langsung dengan gurunya yang killer itu.
***
Malam itu, Anna dan Pak Harry sudah merencanakan makan malam romantis di kamar Pak Harry. Tadinya Pak Harry ingin di kamar Anna. Namun mengingat bahwa kamar Anna bak kapal pecah, akhirnya diputuskan untuk makan di kamar Pak Harry saja.
Pak Harry sudah berjanji akan memasakan Anna makanan kesukaan Pak Harry yaitu pasta. Anna sudah tidak sabar ingin mencicipi masakan Pak Harry itu.
Pak Harry membuka pintu kamarnya. "Selamat datang. Atas nama siapa?"
"Yours." jawab Anna sambil tersenyum nakal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anna & Harry
RomanceHubungan antara murid, 17 tahun, dan guru, 38 tahun, dimulai ketika mereka tinggal di apartemen yang sama dan lantai yang sama. Akankah hubungan itu berlanjut? Atau harus terhenti mengingat usia dan status kedudukan mereka yang jauh berbeda?