tiga belass.

859 43 8
                                    

13 - kenapa?!

"Masa Fany masuk toilet cowok?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masa Fany masuk toilet cowok?"

***

Fany bersandar, kini dirinya tengah berada di mobil Varel, kakak ponakannya yang bagaikan kakak kandung. Fany duduk di kursi sebelah pengemudi dan memandangi ke depan dengan tatapan lega.

Lega dari segala pertikaian antara Vano dan Vino, apalagi sekarang ditambah Detik membuat Fany makin pusing.

"Kenapa Kak Varel jemput aku? Tumben banget sih!" celetuk Fany, lalu melihat pada Varel.

Varel terkekeh kecil, "Tadi aunty Vio dapet kabar dari Mama kamu," jelas Varel setengah-setengah.

"Terus?"

"Katanya, Mama kamu gak ada dirumah, lagi pergi sama adik kamu, siapa tuh namanya?"

Fany tersenyum sinis, "Vinka?"

"Here we go!"

Fany  kembali melihat ke depan, memperhatikan jalanan beraspal yang tidak terdapat polisi tidur itu, "Mama pergi kemana?" tanya Fany.

"Gak tau tuh, cuma bilang mau pergi aja," sahut Varel.

Fany hanya mengangguk, lalu dia sedikit membenarkan rambutnya. Hari ini rambutnya hanya di gerai tanpa kunciran. Fany merapikan poninya juga.

Tak lama, mobil mereka berhenti didepan sebuah rumah yang cukup besar, memang tidak sebesar Fany, tapi rumah ini juga tak kalah megah.

Fany turun dari mobil diikuti dengan Varel yang juga turun. Mereka berdua berjalan masuk, dan tangan Fany yang tidak bisa diam menggelitiki pinggang Varel.

Ya, Fany tidak pernah tidak jahil.

Selama masuk ke rumah, mereka berdua tertawa, akibat perbuatan Fany yang jahil itu.

"Udah Fan!"

"Geli!"

Fany tertawa geli, dia melepaskan tangannya dari pinggang Varel. Mereka duduk di sofa ruang tamu, nampaknya mereka berdua sangat lelah.

Viona yang mendengar suara Varel, menghampiri mereka menuju ruang tamu, dan benar, mereka berdua telah sampai.

"Kalo masuk, assalamualaikum, salim, jangan langsung tepar gitu aja!" cibir Viona. Sifatnya benar-benar berubah saat sudah memiliki jagoan seperti Varel.

"Fany," panggil Viona, lalu mendekat pada Fany.

Fany tersenyum manis ke arah Viona, dia sedikit menggeser duduknya agar Viona bisa duduk disebelahnya, Viona membelai rambut Fany yang lembut dan panjang, dia terkekeh geli, "Makin cantik aja kamu," puji Viona.

"Ah, aunty bisa aja, dari dulu emang udah cantik kali," sahut Fany, kembali dengan bercandaannya.

Viona tertawa keras,

Stay Here [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang