epilogg!

1.8K 63 85
                                    

Oke, mari selesaikan semua masalahnya!

Oke, mari selesaikan semua masalahnya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yash! I will!"

Tetap senyum walaupun gebetan malah jadi adik:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tetap senyum walaupun gebetan malah jadi adik:)

**

Fany menutup mulutnya dengan kedua tangan. Dia masih berdiri di bingkai pintu, bola mata Fany sudah menangkap Avista yang tengah bicara dengan Viona.

Dengan langkah kecil dan matanya yang sudah berkaca-kaca, Fany mendekati Avista. Saat Avista menyadari kehadirannya dari Fany, dia menoleh dan menatap dalam anaknya yang berantakan tapi tetap terlihat cantik.

Avista tak bisa menahan senyumnya, dia merentangkan kedua tangannya perlahan, memberikan space untuk anaknya agar dia bisa memeluknya.

Melihat Avista yang melebarkan tangannya, Fany langsung berlari dan masuk ke dekapan Avista yang hangat. Fany membanjiri pakaian Avista sampai basah di bagian bahunya.

"Ma ... Fany kangen banget sama Mama," adu Fany disela tangisannya yang semakin kencang.

Viona menatap haru pada Fany dan Avista yang saling melepas rindu setelah 5 bulan Avista tak membuka matanya. Matanya ikut menggenangi air yang ingin keluar dari sudut mata Viona.

"Ini beneran Mama 'kan? Ma, jawab!"

Avista ikut membuat aliran di pipinya, dia mengusap puncak kepala Fany dari atas sampai ke pinggangnya. "Mama di sini, sayang," jawab Avista dengan suara serak.

"Aku tau, Mama gak perlu pamitan kayak waktu itu," jerit Fany mengeratkan pelukannya. Bibirnya ikut bergetar saat mengatakan itu.

Avista mengangguk dalam dekapannya, dia menengadahkan kepalanya sembari mengucap syukur.

Viona mengusap wajahnya, lalu menarik tangan Reza agar keluar dari ruangan, memberikan waktu untuk Mama dan anak yang sedang mengurai rindu. Randy yang berada di dalam pun peka, dia menghembuskan napas panjang lalu keluar dari sana juga.

"Mama, Mama gak akan kemana-mana lagi kan?" tanya Fany, matanya mengisyaratkan permohonan.

Avista tersenyum kecil, lalu menggeleng.

Stay Here [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang