38 - perasaan aku gak enak
"Jangan kenapa-napa ya?"
***
Fany memperhatikan langkah kakinya sambil tak menghapus senyumnya. Dia berjalan sambil bersenandung kecil. Otaknya terus memutar apa yang Fany dengar beberapa menit lalu.
Fany mengayunkan tangannya saking kesenangan. Apakah dia bisa mempercayai itu? Apakah Vano benar-benar menembaknya tadi? Bahkan Fany sendiri tak bisa memastikan apakah itu semua benar.
Fany masih tak menyangka, dia menjadi pacarnya Vano sekarang. Status mereka telah naik satu tingkat. Fany tak percaya perasaannya pada Vano akhirnya terbalas.
Fany membuka pintu gerbang rumahnya yang sedikit terbuka. Dia mengernyitkan dahinya melihat gerbang dan pintu rumahnya yang sedikit terbuka. Dengan cepat Fany masuk dan kembali menutup pintunya.
Fany berlari dari halaman rumahnya, dia menurunkan kecepatan berlarinya saat sudah sampai di depan pintu rumahnya. Dengan ragu Fany menongolkan kepalanya untuk mengintip apakah ada orang dirumahnya.
Axel tidak mungkin pulang jam segini, Viona dan Reza sedang menunggu Avista di rumah sakit dan Vinka ada dirumah neneknya, bunda dari Avista.
Satu alis Fany terangkat, melihat wanita cukup tinggi dan kulit putih tengah berjalan-jalan di dalam rumahnya. Fany melangkah masuk. "Tante ... siapa ya?" tanya Fany yang baru empat langkah masuk dari pintu.
Wanita itu berbalik, dia melihat Fany dengan senyuman kecil. "Tuan Axelnya—"
Wajah Fany langsung berubah sinis. "Gak ada," potong Fany dengan matanya yang menatap tajam wanita itu. Ah, selingkuhannya Papa!
Wanita itu membungkuk untuk menyamai tingginya dengan Fany, wanita dengan rambut pirang sebahu itu balas menatap Fany dengan tak suka. "Kamu, bisa gak sih sopan sedikit?!" tanya wanita itu dengan tajam.
Fany tersenyum miring. "Gak," sahutnya.
Wanita itu memegang dagu Fany, lalu sedikit mencengkeramnya. "Kamu yang sopan ya! Saya itu calon ibu tiri kamu!" teriaknya dengan tingkat percaya diri di atas rata-rata.
Fany membuka matanya lebar-lebar. "ENGGAK! SAMPAI KAPANPUN KAMU, KAMU GAK PERNAH JADI IBU TIRI AKU!" tolak Fany, dia menahan sakitnya di dagu karena kuku dari wanita itu cukup panjang.
"Kalo ngomong dijaga ya," cela wanita itu, semakin mengeratkan tangannya di dagu Fany.
"AKU GAK AKAN PUNYA IBU TIRI!" teriak Fany susah payah. Dia mulai membalas wanita itu dengan menendang kakinya.
"Argh! Kamu diajarin sopan santun gak sih sama Mama kamu yang itu?!" sindir wanita itu sambil memegang kakinya yang terasa nyeri.
Mata Fany menghunus tajam, tatapannya jelas seperti elang yang kelaparan. Tatapan yang sama seperti Axel ketika sedang marah. "Aku, gak akan pernah, sopan sama tante!!" murka Fany, mulai berlari untuk masuk ke dalam rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Here [END]
RomanceCerita Vano - Fany [15+] ❝ Kenapa aku dilahirkan, if I'm not w a n t e d? ❞ ** Private acak, harap follow sebelum baca. ** SEQUEL DARI STORY 'AXELLA' ___________________________ Fanya Shaenetta Aracelly Faresta, keturunan keluarga Faresta yang bis...